4| rencana

296 48 6
                                    

Nara memasukan buku-buku miliknya yang berada di atas meja ke dalam tas. Begitu juga keempat temannya yang lain. Mereka sibuk merapihkan barang-barangnya.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar lima menit yang lalu. Beberapa murid juga sudah melenggang pergi dari dalam kelas. Menyisakan beberapa orang di dalam kelas.

"Jadi kita ke rumah siapa?" Tanya Carly memecah keheningan.

Prilla menyahut, "Rumah gue aja ya." Gadis itu terlihat memasukkan permen lolipop kedalam mulutnya.

"Duh ngga deh ya! Rumah lo itu jauh banget Prill," Jihan menggeleng tidak setuju.

"Gimana kalo rumah Teresa aja?"

Suara Nara barusan sontak membuat mereka berempat melihat ke arahnya. Pasalnya, sejak awal mereka bersahabat hingga sekarang, Teresa tidak pernah membawa mereka ke rumahnya. Ya mungkin karena rumah Jihan-lah yang paling sering dijadikan basecamp.

"Rumah aku?" Tanya Teresa sambil menunjuk dirinya sendiri.

Nara mengangguk, "Emangnya ada Teresa lain disini?" Tanyanya ketus.

"Eum..." Teresa terlihat ragu.

Jihan merasakan hal yang aneh pada temannya satu itu. "Rumah gue aja ya? Kayaknya abang gue bawa temen-temennya ke rumah hari ini!" Sahut Jihan.

Mata Prilla seketika berbinar. Dia langsung mengangkat tasnya dengan semangat. "YUK!" Serunya.

"Nah kalo itu sih gue gak bisa nolak." Carly tersenyum sumringah.

Nara akhirnya menangguk setuju. Dia berjalan menuju pintu keluar kelas. Diikuti oleh keempat temannya yang lain.

***

Mereka berlima sekarang duduk melingkar dan mematikan semua lampu di kamar Jihan, hanya menghidupkan sebuah lilin di tengah-tengah mereka. Yah, itu semua adalah ide Jihan. Jihan bilang agar suasananya terasa lebih mencekam dan lebih seru. Padahal itu hanya akal-akalannya saja. Ia melakukan itu untuk kontennya di tiktok.

"Seriously?" Tanya Prilla tak percaya saat melihat Jihan mulai merekam mereka berlima menggunakan handphonenya dengan menghidupkan flash camera.

Namun seakan mengabaikan ucapan Prilla, Jihan tetap melanjutkan aktivitasnya. Setelah flash pada cameranya mati, Jihan baru sadar kalau keempat temannya menatap ke arahnya. Jihan tersenyum tanpa dosa. "Buat part satu di tiktok." Ucapnya.

"Oke kita mulai ya." Ujar Carly sambil melihat ke arah temannya satu-satu.

Teresa mengangguk. Begitu juga dengan Nara dan Jihan. Namun Prilla terlihat menekuk wajahnya. Terlihat jelas bahwa gadis itu tidak ingin melakukan ini.

"Kita bakal ke sekolah malam jumat besok. Kita bakal buat kenang-kenangan yang gak bakal bisa kita lupain sampe tua nanti. Oh my god, that will be fun." Carly tersenyum sumringah.

"Tunggu deh, Jihan tadi lo bilang temen-temen abang lo bakal ada. Mana?" Tanya Prilla.

Jihan seketika melihat ke arahnya,"Mungkin nanti agak maleman."

"Please jangan bahas yang lain dulu deh!" Seru Nara dengan suara yang agak tinggi.

Prilla seketika menekuk bibirnya. Nara terlihat sangat galak dan menyeramkan.

SEMBUNYIWhere stories live. Discover now