Chapter 10

8.8K 643 24
                                    

Iris menatap dengan terpana. Dia tidak menunggu pintu mobil terbuka untuknya. Padahal Robert sudah berlari dengan sigap untuk membukakan dia pintu. Tapi gadis itu terlalu terburu-buru ingin cepat keluar sampai dia tidak menunggu Robert. Membuat Robert hanya berdiri di dekat pintu dengan kepala tertunduk sopan.

"Apa yang akan kita lakukan di sini, Kelv? Kau tidak pernah mengajak aku ke laut."

Kelvin meraih tangan itu dan menggenggamnya. "Bukan di sini kejutannya tapi di sana." Kelvin menunjuk dengan tangan yang menggenggam tangan Iris.

"Kapal. Jangan katakan kita akan naik ke sana?" tanya Iris lebih tampak antusias. Dia tidak pernah membayangkan ada saat Kelvin akan bersikap begini manisnya pada dirinya. Dulu mereka hampir seperti kucing dan tikus. Selalu saling melempar kebencian pada satu sama lain. Jika saja tidak ada kesepakatan tersebut maka tidak akan pernah ada kebersamaan di antara mereka.

Namun tiga tahun telah merubah keduanya. Mereka tidak saling jatuh cinta tapi saling menyayangi. Mereka saling menghormati dan saling melindungi. Itu cukup untuk membuat tiga tahun yang cukup indah bagi mereka.

"Maka aku tidak akan mengatakannya." Pria itu melepaskan tangan Iris dan segera berjalan meninggalkan gadis tersebut. Menuju kapal yang telah menunggu dekat dengan dermaga.

Iris tentu saja mengejar dan segera mensejajarkan langkah mereka. Membuat Kelvin menghentikan langkahnya saat Iris sudah berdiri di depannya. Menghadang jalannya.

"Jangan bercanda denganku, Kelv." Tangan itu melayang ke arah dada Kelvin dan segera Kelvin menangkap tangan kecil Iris dan mendekap tangan itu ke dadanya.

"Mau ikut?" tawar Kelvin dengan godaan yang mengesalkan.

Iris menarik tangannya dengan cepat. "Ikut. Puas?"

"Puas sekali."

Mereka ketawa bersama dan untuk sejenak Iris lupa dengan segala masalah yang menyangkut Aldric. Dia ingin bahagia. Cukup sesaat ini dia akan melupakan apa yang membuatnya hadir di dalam keluarga Watson. Dia juga akan melupakan masalah terhebat yang dimilikinya. Kelvin jelas akan memastikan itu. Iris percaya pada pria ini.

Mereka akhirnya berjalan dengan langkah yang sama. Menuju ke tempat yang sama dan dengan perasaan yang sama.

Kelvin membantu Iris naik ke atas kapal. Menjaga gadis itu dengan keseimbangannya. Lalu melihat betapa bahagianya wajah Iris membuat Kelvin menyesal. Harusnya dia bisa membawa Iris lebih cepat dari ini. Dia telah menundanya terlalu lama. Membuat gadis itu lebih tertekan lagi.

Iris memutar tubuhnya. Menatap Kelvin yang sejak tadi hanya memperhatikannya tanpa bisa melakukan yang lainnya. Ketakjuban pandangan pria itu membuat wajah Iris memerah karena malu. Dia menekan wajahnya dengan kedua tangan. Angin kencang tidak mengubah rasa malunya.

"Apa aku memalukan?" tanya Iris yang memang tampak berlebihan dengan apa yang diberikan Kelvin. Kejutan yang sempurna.

Kelvin menggeleng dan bergerak maju. Memegang lengan Iris dengan kuat. Menahan gadis itu yang tidak memiliki pegangan. Kapal itu berjalan jadi Kelvin membuat dirinya sebagai tempat bersandar gadis itu.

"Tidak memalukan, Iris. Malah terlihat begitu hebat. Kau tersenyum atas apa yang aku lakukan. Itu membuat aku begitu puas. Tidak salah aku memilih kapal sebagai kejutannya."

"Aku senang dengan kejutannya. Terimakasih."

"Aku harusnya yang mengatakan terimakasih padamu, Iris. Kau membantu aku dengan segalanya. Membuat aku begitu tampak istimewa jadi terimakasih."

Iris mengelus lengannya. Dia merasakan dinginnya. Apalagi dengan baju tipis. Harusnya Kelvin membawakan baju untuknya di saat seperti ini. Tapi jelas Kelvin tidak akan membuatnya beku. Pria itu sudah melepaskan jasnya dan memberikannya pada Iris. Memasangkannya di tubuh gadis itu hingga hangat kembali menyapa.

Black Passion | Watson #1 ✓ TAMATWhere stories live. Discover now