11

6.9K 1.1K 173
                                    

"Oh my goodness! Finally we got a cutie pie in this damn class!"

Suara nyaring milik Jisung adalah yang pertama kali menyapa telinga Jaemin di kelas Perancis ini. Seorang pemuda tidak terlalu tinggi dengan anting logam di telinga kanan dan kirinya berjalan ke arah bangkunya dengan Haechan.

"Halo murid baru! Aku Georgie, but you can call me handsome after all.", Jisung tersenyum lebar, ibu jari serta telunjuknya yang membentuk ceklis diletakkan di bawah dagunya.

"Jangan mau berteman dengannya, dia pernah satu minggu tidak mandi sama sekali. Aku Renata dan ini pacarku, Cady."

Perempuan berambut biru gelap pendek datang bersama perempuan lain di sampingnya. Mereka berdua tersenyum manis dan menjauhkan badan Jisung dari hadapan Jaemin.

"Well, senang mengenal kalian semua. Aku Jeremy, semoga kita bisa berteman baik nantinya.", Jaemin menjabat tangan ketiga orang yang baru dikenalnya itu.

Siswa di kelas bahasa Perancis ini jumlahnya tidak terlalu banyak, sebagian besar dari murid Vicons High School lebih memilih pelajaran bahasa Latin. Pengucapan yang sulit dari bahasa paling romantis satu bumi itu yang jadi sebab mengapa hanya sedikit yang berminat, tetapi akhirnya membuat orang-orang yang memilih AP class ini lebih akrab dan mengenal satu sama lainnya.

Pemuda tinggi dengan wajah setengah asianya dengan heboh berlari dari arah belakang Haechan "Don't forget me! I'm Harrison, the most handsome boy in this school."

Haechan memutar bola matanya malas dan menarik Jaemin untuk duduk saja, membiarkan teman-teman dekatnya itu untuk tetap berdiri mengelilingi bangkunya hanya untuk menatap kagum pada makhluk berambut biru yang sangat menawan itu.

"Kamu berasal darimana, bro?" tanya Chaeryeong kepada Jaemin. Kekasih Ryujin itu menarik sebuah bangku putih di samping si pemuda Korea agar nyaman berbincang.

"Seoul, Korea Selatan."

Kedua perempuan yang ada disana memekik girang dan bertepuk tangan dengan antusias, Ryujin yang tadi berdiri ikut menarik sebuah bangku dan duduk di dekat Jaemin. Perempuan cantik asli Amerika itu menggenggam tangan kanan si pemuda Korea dan menatapnya penuh harap. "Ceritakan pada kami, bagaimana rasanya tinggal satu wilayah dengan Got7 dan Twice?"

Sulung Na itu mengerucutkan bibirnya sambil berpikir, mencari kata-kata yang pas untuk menjawab pertanyaan kedua gadis Amerika di depannya. "Jujur sebenarnya biasa saja, karena tidak setiap hari juga aku bisa bertemu dengan mereka. Mungkin seperti bagaimana rasanya kalian tinggal satu wilayah dengan James Charles dan Nikita Dragun, ya seperti itu."

Chaeryeong dan Ryujin menganggukkan kepalanya paham, mereka sebenarnya penasaran karena berdasarkan video-video yang mereka lihat, banyak fans yang setiap hari mengikuti kegiatan idolnya. Jadi tadi mereka sempat berpikir siapa tahu Jaemin termasuk kedalam lingkaran orang-orang itu.

"Selamat pagi teman-teman."

Sepasang kekasih masuk ke dalam kelas dan menyapa mereka yang sedang berkerumun. Si gadis melepaskan tautan tangan dari si pria dan berjalan mendekati para teman dekatnya.

Dua orang yang baru datang itu adalah Somi dan Owen, satu dari beberapa pasangan yang ada di kelas ini.

"Jeremy, mereka itu Somi dan Owen. Teman dekatku juga, ada satu lagi tapi sepertinya belum datang.", jelas Haechan pada teman satu bangkunya. Sebentar lagi kelas akan dimulai dan mereka yang tadi berkerumun sudah kembali ke tempat duduk masing-masing.

Murid terakhir yang datang adalah seorang perempuan modis yang mengenakan painted mid-skirt cokelat muda yang dipadu dengan kaus hitam v-neck serta knee-boots beludru berwarna hitam. Rambutnya diikat ke atas model ponytail dan membawa totebag coklat berbahan kulit sintetis.

A Box of Happiness | Nomin☆Where stories live. Discover now