Chapter 19 - She deserves better

182 58 319
                                    

Hari ini Kaisar berencana untuk berkunjung ke panti asuhan yang memiliki jadwal pertemuan dengan donatur. Jika ditanya apa kesibukannya sekarang, dia masih sibuk kuliah, membantu pekerjaan ayahnya di rumah, dan aktif dikegiatan sosial. Seperti sekarang, dia sedang menata barang keperluan panti ke dalam bagasi mobil. Untuk hari ini, dia ditemani supir karena merasa lelah sejak kemarin mempersiapkan macam-macam.

"Ayo, berangkat," perintah Kaisar.

Setelah siap, Kaisar masuk mobil dan duduk di tengah mengatur kursinya untuk tiduran. Perjalanan menuju panti lumayan jauh karena di daerah pinggiran. Butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai sana, itu juga kalau tidak macet. Karena itu, dia memutuskan untuk memejamkan matanya berniat tidur.

"Bangunin kalau udah deket ya, Mat," ucapnya.

"Siap, Mas," balas Mamat supirnya.

Dia lelah sekali ingin tidur, tetapi belum ada lima belas menit mengistirahatkan badan, ponselnya berbunyi. Membuatnya mungurungkan niat untuk terlelap. Kaisar membuka mata ternyata video call dari Alyssa. Tidak ingin membuang waktu, jarinya cekatan mengklik ikon hijau.

"Babeee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Babeee." Terdengar suara Alyssa memanggil.

"Hai, sayang," sapa Kaisar sambil tersenyum. Dia rindu kekasihnya. Hubungan mereka masih awet meskipun keduanya jarang sekali berkomunikasi. Bisa satu sampai dua minggu sekali, jika sedang senggang bisa dua kali seminggu. Ini karena peraturan karantina yang ketat, mereka hanya diperbolehkan menghubungi keluarga seminggu sekali selama satu jam.

"I miss u so bad."

"I miss u too babe. Tumben ini belum weekend loh," tanyanya agak heran karena bukan jadwal mereka untuk telfonan.

"Iya aku curi-curi waktu hehe aku lagi di pesawat mau take off," balas Alyssa seakan berbisik.

"Nakal ya... kok masih main hp sih."

"Kamu yang bikin aku nakal." Wajahnya cemberut, "aku mau terbang ke rumah kamu aja deh."

Kaisar terkekeh, "I know.. aku juga kangen banget. I hope i see you again soon. Kalau udah boleh dijenguk kabarin ya nanti aku usahain ke situ."

"Bener ya?" katanya berharap.

"Iya sayang, kamu mau kemana?"

"Ke Bangkok, ada pelatihan 2 minggu di sana."

"Hati-hati ya, baik-baik di sana... hmmm kamu makin cantik deh kalau lagi kangen." Bukan gombalan tapi memang Kaisar merasa kekasihnya ini semakin cantik, rambutnya makin panjang dan senyumnya manis.

"Hahaha lama ga digombalin kangen juga, eh kamu lagi di mana? Kaya di jalan."

"Aku mau ke panti, udah lama ga nengokin."

Paris Changed My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang