Chapter 25 - Between two hearts

146 42 321
                                    

Suasana di salah satu gedung peragaan busana begitu meriah dihadiri berbagai kalangan yang tertarik menyaksikan acara fashion show peluncuran busana baru karya designer ternama Indonesia. Acara ini bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang mengusung tema keberagaman budaya Indonesia yang bertujuan memperkenalkan berbagai kain khas daerah dengan motif unik ke dunia.

Desain panggung catwalk yang luas terlihat megah dan glamor membuat daya tarik tersendiri. Ada 20 designer ternama dan 40 model dari berbagai usia yang memeriahkan acara.

Para model memamerkan desain busana dengan nuansa kain khas daerah yang telah dipilih oleh designer masing-masing. Sang model akan memeragakan busana pesta, busana casual, hingga busana kerja di hadapan para juri dan penonton. Salah satu dari puluhan model yang ada di sini adalah Clarissa.

Gadis itu mengenakan busana pesta berlenggak-lenggok di atas catwalk diikuti sorot lampu hangat dan puluhan kamera yang tertuju padanya. Dia semakin percaya diri menunjukan performa terbaiknya untuk mendapat lebih banyak perhatian dari juri dan penonton.

"Kerja bagus, Clarissa!" Sambut timnya ketika dia kembali ke belakang panggung.

"Makasih, Kak. Ini juga berkat karya Nyonya Ayu yang bagus dan kerja sama tim yang luar biasa."

"Ditambah model yang profesional." Nyonya Ayu memeluk Clarissa menyampaikan banyak terima kasih.

"Ahh, berlebihan banget sih mujinya." Clarissa membalas pelukan tersebut dengan penuh haru.

"Loh kan setelah lulus kamu masuk agensi ternama di Jepang kan?"

"Tanda tangan kontrak juga belum, Kak. Bulan depan baru aku ke sana."

"Eh, handphone kamu bunyi nih dari tadi, Cla!" teriak salah satu orang di sana.

Clarissa mendekat mengambil ponselnya dan melihat nama Dean berkali-kali muncul. Notifikasi baru masuk melalui Line yang mana menyuruhnya cepat keluar karena ada sesuatu yang ingin dibicarakan. Tapi masa iya dirinya keluar dengan penampilan seperti ini? Lama berpikir, kini giliran telepon masuk membuatnya terkejut.

"Keluar."

Suara Dean terdengar begitu mengintimidasi, membuat Clarissa berjalan cepat keluar tidak peduli lagi dengan bagaimana tampilannya sekarang.

"Cla mau ke mana? Sebentar lagi pengumuman!" teriak Nyonya Ayu.

"Sebentar, Kak. Janji ga lama."

Dia berlari dengan mengangkat gaunnya menuruni beberapa anak tangga sebelum akhirnya sampai di parkiran belakang gedung. Langkahnya memelan ketika melihat Dean duduk di atas motor. Walau masih tertutup helm tapi Clarissa yakin itu adalah Dean.

Masih dengan napas yang tersengal, dia memanggil lelaki itu.

"Dean!"

Merasa mengenali suara yang memanggilnya, Dean membuka helm menatap Clarissa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Paris Changed My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang