Chapter 26 - Go to pieces

140 41 398
                                    

Part panjang, guys. Baca pelan-pelan dan rileks ya :)

Bandara Paris-Orly

"Iya, Oniichan. Ini baru sampai lagi nunggu koper."

Larissa tengah berbicara dengan Mr. Yuta melalui telepon. Dia dan Mugi baru saja tiba di Prancis setelah menempuh perjalanan sekitar 16 jam. Awalnya dia berencana berangkat bersama Clarissa dan Mr. Yuta, tetapi mendadak adiknya harus memenuhi panggilan agensi ke Jepang. Maka dari itu, dia hanya berdua saja dengan Mugi. Mr. Yuta akan menyusul setelah mengantar Clarissa dengan selamat.

"Selesaiin dulu urusan di sana. Aku baik-baik aja, kan ada Mugi. Udah ya, aku tutup." Larissa mengakhiri panggilan tersebut.

Sebagai asisten si kembar, Mr. Yuta dituntut untuk bertanggung jawab dan mendampingi keduanya. Kali ini dia harus rela bolak-balik Jepang-Prancis karena memang tidak bisa membiarkan Larissa berlibur berdua dengan kekasihnya saja.

"Ayo, Sa." Mugi datang membawa koper keduanya.

"Sampai hotel berapa lama, Gi?"

"Paling 30 menit. Tenang aja udah aku atur biar kamu ga capek," jawabnya. Dia mengulas senyum dan menggandeng Larissa keluar menuju mobil yang dipesannya.

Dalam perjalanan menuju hotel, banyak sekali hal menarik yang Larissa lihat. Dia tak sabar menanti hari esok, menjelajah kota Paris yang begitu dia idamkan. Ternyata tak sampai 30 menit, mereka tiba di hotel.

"Sa tolong bawain koperku sekalian ya. Aku harus ketemu temen dulu. Habis itu kamu mandi, terus aku tunggu di bawah. Kita dinner bareng." Mugi berbicara sambil terus melihat ponselnya.

"Ya udah kalau gitu."

Tenang saja, mereka memesan suite apartment. Jadi, walau satu ruangan kamarnya berbeda.

 Jadi, walau satu ruangan kamarnya berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wow!"

"Wow!"

"Sayang kamarnya luas banget." Alyssa berlari kecil menuju balkon kamar.

Di belakang gadis itu ada Kaisar yang melangkah tenang tersenyum hangat. Dia sengaja memilih kamar VIP dengan dekorasi elegan dan furnitur Prancis bergaya klasik yang memberi nuansa tenang. Setiap furnitur memiliki ukiran unik ala Era Victoria, kemudian di tengah ruangan ada modern linen queen bed yang memanjakan tubuh.

Kamar tersebut semakin sempurna dengan balkon yang menyuguhkan keindahan kota Paris yang menakjubkan. Jika urusan memanjakan kekasih, memang Kaisar ahlinya.

"Lihat itu, indah banget." Alyssa menunjuk menara eiffel yang terlihat dari kamar mereka.

"Kamu suka?" Kaisar memeluk Alyssa dari bekalang mengecup singkat pelipis gadis itu.

"Ya," jawabnya seraya menyandarkan kepalanya pada bahu lebar Kaisar.

"Akhirnya aku bisa meluk kamu. Lama banget ga begini."

Paris Changed My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang