My sweety Psycho🔞||Hyuckren

I

"Renjun!" pria bersurai perak itu menghentikan laju langkahnya dilobby aparteman mewah itu mendapat tepukan pelan dibahu kirinya sontak membuat renjun membalikkan badannya menatap sang pelaku diam
"Ngpain lo dsni? Seingt gue lo ga nyewa flat dsni" renjun menggaruk tengkuk lehernya pelan lalu menatap pemuda dihadapanny
"Mampir hehe ada sodara gue yg tinggal dsni" pria dihadapannya tersenyum antusias
"Ko ga bilang? Ih tau gtu eh lo pulng pas kita lg latihan ya?" renjun mengangguk kecil
"Udah kelar?" pemuda itu mengangguk
"Huum tadi gue lngsung balik dluan soalnya ada perlu juga"renjun menaikkan sebelah alisnya
"Lo tinggal dsni?" pria itu menggeleng pelan
"Bukann ko temen gue hehe gue jg mampir kya lo" renjun mengangguk
"Gue duluan ya?" pemuda itu mengangguk
"Haechan kyanya lg ada pikiran deh abisnya ngelamun mulu" renjun menatap pemuda itu dengan tatapan bertanya
"Maksud lo?" pria itu menggidikkan bahunya pelan
"Tanya deh sma dia ksian soalnya gue liatnya hehe yaudh gue bye" setelah melambaikan tangannya pemuda itu hilang dri pandangan renjun
Tanpa renjun sadari seseorang menyerigai dibalik senyumnya

Renjun mengendarai mobilnya dengan laju sedang sial! Dia jadi kepikiran emng haechan knp sih? Uh dia harus cepat2 ke aparteman sang kekasih tercintanya dia rindu omong2.

"Udh laper kebiasaan kg ada makanan kan anjing gitu ye" pria berkulit tan itu menutup pintu kulkas dengan emosi
Mana kenyang dia hnya minum air mineral saja? Dengan emosi ia mengambil kunci mobilnya dan jaket yg tersampir di gantungan pakaian
Tujuannya adalah restoran sial lapar sekali
Kaki jenjang itu memasuki lift yg sudah terbuka menekan tombol bertuliskan B

Renjun menutup pintu mobilnya setelah memarkirkan mobil nya dibaseman sbuah bangunan aparteman yg megah
Kaki jenjang itu melangkah menuju lift di ujung kirinya
"Renjun" renjun mengerutkan dahinya menatap pria dihadapanny
"Seneng bsa ketemu kamu dsni" renjun masih terdiam
Mengapa org ini ada disini?
"Kaget ya liat gw dsni?" renjun menatap tak suka pada seseorang dihadapannya
"Knp diem? Ga kangen sama temen msa kecil lu ini?huang renjun ssi?" renjun menatap tajam pria itu
"Ngpain lo dsni?" pria itu tersenyum

"Gw nyewa flat dsni dan lu? Oh lu jg tnggl disini?" pria itu dengan lancang mengusap pipi gembil dingin renjun
Renjun menepis kasar lengan itu membuat kekehan keluar dari mulut lawannya
"Knp hm? Dulu jg gw lakuin ini kan? Oh atau lu udh pnya pnggnti gw?" renjun menukikkan alisny
"Mending lo pergi dri sini" pria itu bersedekap menatap renjun
"Pergi? Stlh gw bsa ktemu lu scara g lngsng trs gw pergi?" renjun menaikkan sebelah alisnya

"Gw tau rahasia terbesar lu huang dan lebih baik lu bersikap baik sma gw sblm gw sbrin rahasia lu dan tentunya guanheng jg" mendengar kata guanheng membuat emosi renjun naik seketika wajahny memerah lengan mungilnya mengepal namun senyum manis terpatri dibibir tipisny
"Dan lo tau apa yg bkl gue lakuin sama mulut lemes lo ini kan?" pria itu terkekeh pelan
"Mau ngerobek mulut gw? Sma ky yg lu lakuin ke xiaoyi? You not can huang" lengan mungil itu melayang hendak menyampirkan sebuah tinjuan namun ditahan oleh pria dihadapanny
"Denger huang gw udh kehilangan lu slama 5 thn dn itu wktu tersulit gw" renjun berusaha melepas genggaman itu namun sial pria dihadapannya malah mendorong tubuhnya hingga punggung itu terbentur pinggiran mobil hitamnya dengan nafas memburu kepala renjun mendongak menetap iris elang pria dihadapnnya yg sedang menatapnya tajam

"Dan gw mau ambil apa yg shrsnya milik gw" renjun memberontak melihat wajah itu mendekat namun sial ia sdang lelah dan tenaga nya lenyap entah kmn
"Lo mau nga-" mata renjun melotot setelah merasakan sesuatu yg kenyal dan basah melumat bibir tipisnya

Dan tanpa mereka sadari sepasang mata hazel menyaksikan adegan mereka sedaritadi. Kaki jenjangnya tertahan didepan lift stlh tak sengaja menatap siluet yg sangat familiar itu

Lengan itu mengepal erat dengan rahang mengeras. Rasa lapar yg setadi ia tahan melepur bersama dengan nafas berat dan tatapan tajam yg ia layang kan pada dua org yg sdang berciuman itu