K

4.4K 353 22
                                    

Hendery menatap renjun yg sedang berdiri dihadapannya dengan tatapan kesalnya. Renjun sendiri msih meraup oksigen dengan tergesa ditambah wajah memerah dan keringat mengalir d pelipisnya
"Sori gue kmren kena sial!" hendery menaikkan sebelah alisnya penasaran
"Gue ketemu sma xiaojun" hendery sedikit kaget mendengar ucapan renjun
Sedang apa xiao dejun dsni?
"Dan?" renjun menatap hendery kesal
"Dan haechan liat gue dicium sma dia" hendery menatap renjun intens jelas terlihat pipi renjun yg sedikit bengkak blm lagi beberapa kissmark dilehernya terpampang jelas menjadi tontonan
"Oke skrng lu urus tu cwe gua cape dnger ocehannya dan abis ini gua hrus periksa telinga" renjun hanya menepuk pundak hendery kemudian melangkah kearah tangga yg menuju kelantai bawah

Langkah renjun menggema dilorong gelap itu mata rubahnya menelusuri sisi2 tembok yg terasa lembab itu
Sudut bbirnya berkedut membuat senyuman atau lebih tepatnya serigai lebar

Lengan mungilnya masuk kesaku jaket denim yg ia pakai. Lengan mungil itu menggenggam sesuatu

Click

Ujung besi runcing itu mengkilat dikegelapan
Sritttttttttt

Ujung besi runcing itu membuat garis memanjang secara vertical mengikuti langkah kaki mungil itu

Tap

Langkah renjun terhenti ddepan pintu besi berwarna hijau itu dengan lengan kanan yg menggenggam erat pisau itu lengan kiri renjun menarik pegangan pada pintu besi itu

Krieettt

"Oh? Nona kang yg terhormat" suara lembut itu mengintrupsi seseorang yg sedang terduduk d kursi dengan lengan dan kaki terikat

Kepala itu terangkat menatap seseorang yg barusan menyapanya dengan sepatu convers panjang berwarna putih.

Dihadapannya gadis itu menatap renjun sengit dengan alis menukik tajam
"Argh lepas!" renjun terkekeh pelan dengan lengan kirinya menarik rambut berantakan itu dengan keras
"Udh makan blom? Lo butuh tnaga"
"Bangsat!lepasin gw! Dsar psikopat! Lepasin gw! Gw bakal blng sma haechn sikap lo yg sbnrny"
Plak

Bibir pucat itu berdenyut dengan sedikit darah d sudutny
Renjun terkekeh pelan menatap hina dengan tatapan datarnya
"Eemm gue pikir haechn ga akn sgampang itu prcya sma lo" hina menggenggam lenganny erat
Renjun melayangkan tatapan dinginny
"Haha ydh bunuh gw sekarng" renjun menggenggam erat pisau lipat itu dengan mata yg terkunci pada hina

"Ck sialan!" haechan berjalan dengan langkah lebar dibaseman apartemannya
Ia menatap layar ponselnya yg menampakan layar putih dengan garis2 dan juga denah berwarna biru jln lupakan titik merah yg menjadi focusnya

Haechan masuk kedalam aparteman langkahnya terhenti di tengah2 lobby matanya menatap sekitarnya dengan manik hazel tajamny

Ting

Haechan memasuki lift yg bru saja terbuka
Ia sibuk mengotak atik hpnya hingga lengan berurat itu menekan tombol yg ia yakini bahwa renjun berada disana

Mata hazel itu menatap sekitarnya ia kembali menatap hpnya bergantian dengan papan nomor lantai aparteman
"44? Ko ga yakin ya gua?" haechan melangkah dengan pelan
"2303?" haechan menukikkan alisnya
"Ck denahny sih d sini"

Tut tut tut klik

Ceklek

Haechan terdiam menatap pria dengan rambut hitam itu menatapny kaget
Jelas ia tau siapa dihadapanny ini tapi bukan kah ia sudah lama menetap di china?
"Chan?"haechan melirik pintu aparteman yg msih terbuka sedikit terhalangi tubuh tinggi itu
"Guanheng?" hendery berdehem canggung enggan menatap manik hazel yg sedang menatapnya tajam
"Ngapain lo disini?" hendery menggaruk tengkuknya pelan matanya bergulir dengan tangan yg perlahan menutup pintu aparteman
"Gua sekolah d daerah sini" haechan menatap hendery bingung
"Bukanny-"
"Oh iya gua jg ada studi khusus jdi gua sekolah dsni ga lama t-"

My sweety Psycho🔞||HyuckrenWhere stories live. Discover now