V

3.7K 335 5
                                    

Manik hazel itu menatap sekitarnya dengan tatapan kosong

Setelah bermimpi mencium renjun ia malah terbangun didalam kamar dengan dekorasi clasik dan warna coklat mnjadi dominan

Sial dia bermimpi renjun mengusap surainya benar2 sial!

Dan tempat apa ini?
Dimana ini?
Siapa yg membawanya kemari?

Ceklek

Pintu berwarna coklat itu terbuka dengan seorang pria yg sempat haechan lihat diujung kesadarannya sebelum gelap menghampirinya

"Gua dmna?" pria itu berjalan menuju nakas disebelah ranjang besar tempat haechan berbaring
Menyimpan nampan yg berisi semangkok kecil nasi dengan sayur di mangkok besarnya
"Maaf dengan lancang membawa anda kemari tuan haechan" haechan melirik pria itu dari atas kebawah takut2 ia salah mengenali orang ini

"Lo ga usah seformal itu sma gua choi bomin knp gua ada disini? Ini dimana?" pria yg disebut bomin itu tersenyum simpul

"Oke haechan. Lo ada dirmh gue" bomin menuangkan air putih diteko kaca itu kegelas besar diatas nampan

"Knp lo bwa gua ksni? Prlu brp kli gua nnya?" bomin menegakkan badannya
"Maaf tapi tuan muda melarang saya memberikan informasi pada anda untuk saat ini" dahi haechan menyerngit bingung

Tuan muda?

"Siapa maksd lo?" haechan menggeram kesal
"Maaf sprti yg saya bilang tadi sya tidak bisa membicarakan hal yg bersangkutan dengan tuan muda untuk saat ini" haechan mengepalkan lengannya

"Lo belum makan dari semalem. Tuan muda suruh gue buat ngsiin ini sma lo" haechan melirik makanan diatas nampan itu

Dia memang lapar tapi..
"Lo tenang gue ga mungkin naro racun dimakanan lo klo gue msih mau idup tenang" sial kepala haechan berdenyut lagi
"Sebaiknya lo makan" sodoran nampan itu diterima haechan
"Klo lo butuh sesuatu lo bisa pencet tombol biru yg ada d pinggir lo itu. Gue permisi dulu" haechan mengangguk lemah

Suapan demi suapkan ia masukan kemulutnya sungguh kepala haechan benar2 nyeri

Setelah menghabiskan setengah makanannya hidung itu berkerut merasakan pusing yg semakin menjadi

Ia menyingkirkan nampan itu
Menyimpannya diatas nakas setelah meminum air putih yg sudah habis setengah diteguk nya

Lengan itu dengan lemah memijit2 pelipisnya

Namun kunang2 menghampiri penglihatannya hingga sakit kepala yg benar2 nyeri tak dapat ditahan lagi

Tubuh itu perlahan kembali terbaring seiring dengan manik hazel yg menutup kembali

"Udah smpe?"

"Ya baru aja gmn haechan?" bomin melongokkan kepalanya kedalam kamar dimana haechan berada

"Obatnya udh bekerja"

"Makanannya abis?"

"Cuma setengah"
"Lo ngasih obatnya ga banyak kan? Ko cepet banget reaksinya?" bahu lebar bomin bergidik pelan

Mana ia tau dosis nya harus segimana takarannya saja ia tak tahu

"Gue asal ngsih aja ga bnyk cuma setengah botol" terdengar pekikan kencang disebrang sana membuat lengan yg menggenggam ponsel itu menjauh dari telinga nya

Sial lengkingan suara renjun benar2 memekakkan telinga!

"Ck lo mau bikin dia overdosis?!"

"Lu ga ngsih tau gue takarannya huang renjun!"

"Lo berani bentak gue?!" bibir itu bungkam

My sweety Psycho🔞||HyuckrenWhere stories live. Discover now