19 - Firasat

437 38 66
                                    

"Kenapa kemarin lo kabur lagi dari gua. Gua salah apa sih?"

Kyra hanya menunduk tidak berani menatap mata tajam milik Gibran. Dia terlalu takut salah tingkah hingga mempermalukan dirinya sendiri.

"Kalau gua salah lo bilang salah gua apa. Jangan diam terus menjauh dari gua."

"Aku mau masuk kelas kak bentar lagi belnya bunyi," ucap Kyra mencoba mencari alasan.

Gibran menggeser badannya ke samping mencoba menghalangi Kyra untuk pergi.

"Aku nggak mau dihukum guru kak."

"Kalau gitu lo harus terima hukuman dari gua!"

"Apa?"

"Malam ini waktu lo punya gua!"

"Kalau aku gak mau?"

"Diam disini sama gua sampai lo mau bilang apa kesalahan gua."

"Kakak gak salah apa-apa kok."

"Kalau gitu jangan jauhin gua!"

"Kapan aku menjauh dari kakak?"

"Intinya sampai kapanpun jangan pernah jauhin gua! Sekarang lo boleh pergi nanti malam gua jemput di rumah lo," ujar Gibran lalu pergi meninggalkan Kyra sendirian.

🔥🔥🔥

"Darimana Ra?" tanya Dita.

"Habis ngobrol sama Kak Gibran."

"Kok mukanya murung gitu harusnya ceria dong."

"Aku tahu pasti tadi bahas kejadian kemarin kan pas kamu ngajak aku cepet-cepet naik angkot sampai lari-larian cuma pengen kabur dari Kak Gibran biar kamu gak dianterin pulang," ujar Diyah panjang kali lebar.

Kyra mengangguk lesuh.

"Kalau aku jadi kamu. Aku nggak akan melewatkan kesempatan itu apalagi kalau yang mau nganterin pulang kak Bimbim," ujar Dita yang justru membuat Kyra semakin murung.

"Salah kamu juga sih Ra ngapain pakek acara kabur-kaburan segala kan kasihan kak Gibran."

"Aku cuma takut salah tingkah terus jadi jelek dimata Kak Gibran habis itu aku dijauhin lagi."

"Takut salah tingkah itu alasan kamu. Kyra si lemot dan susah pekanya coba kamu fikir deh kalau Kak Gibran nggak mau nerima kamu apa adanya pasti nggak akan ada cerita dimana kamu sama Kak Gibran menghabiskan waktu bersama," ucap Diyah mencoba memberi pengertian.

"Iya juga ya."

"Lah..baru mikir," kesal Dita.

"Udah mending kamu balik lagi deh kaya dulu jadi Kyra yang apa adanya pas sama Kak Gibran atau pas sama siapapun," ujar Diyah sembari tersenyum.

"Aku suka grogi kalau deket kak Gibran."

"Itu wajar sih apalagi kalau sampai dag-dig-dug berarti ada benih-benih cinta yang tumbuh hehe..." ucap Dita.

"Kira-kira kalau orang yang detak jantungnya lemah terus dia deket kak Gibran detak jantungnya bisa normal lagi gak ya," ujar Kyra dengan tampang polosnya.

Diyah dan Dita saling menatap satu sama lain. Pertanyaan yang dilontarkan Kyra membuat mereka mengelus dada.

🔥🔥🔥

"Iya, cari siapa?"

"Kyranya ada bu?"

"Oh..kamu yang pas hari minggu nganterin Kyra pulang itu ya."

GIBRAN RAFFRANSYAHWhere stories live. Discover now