Chapter 5 : The Battle Shield

478 107 18
                                    


Hi readers ku yang paling setia!!

Sorry for the late post of this ff!!

really sorry for that, untuk itu . . 

saya persembahkan 2 bonus chapter sekaligus untuk para pembaca !!!

Happy Readings!! 



Chapter 5

The Battle Shield


"nenek!! Ku mohon! Hentikan!!" teriak Joohyun bersujud sembari menangis memeluk kaki neneknya.

"Bae Joohyun, hatimu sangat lemah seperti ibumu . . suatu hari nanti . . saat kau berada di posisi ibumu . . dan melihat suamimu direbut oleh penyihir yang kau anggap adik ini, apa kau juga akan memaafkannya?!" teriak Lady Bae dengan menggelegar.

Sooji masih meneteskan air matanya menahan rasa sakit di betisnya yang mulai memerah bekas sayatan rotan. Sooji mengepalkan tangannya kuat hingga bergetar menahan perih itu. Joohyun menggeleng cepat sembari menatap neneknya.

"tidak mungkin . . meskipun ia melakukan hal itu, aku tak akan membencinya!!" ungkap Joohyun menatap neneknya dengan air mata yang terus menetes dari pelupuk matanya.

"kau .. benar-benar sama naifnya dengan ibumu . . pelayan! Bawa nona pertama kembali ke kediamannya!" titah Lady Bae.

"ibu . . " panggil Lady Yoon memelas berusaha melunakkan hati ibu mertuanya.

"pelayan! Bawa Lady Yoon kembali ke kediamannya!" titah Lady Bae.

"tidak bisa . . tidak bisa ibu . . . bagaimanapun Bae Sooji adalah putri yang paling disayangi oleh suamiku . . ia akan sedih melihat kondisinya . . ia . . " belum selesai Lady Yoon berucap, ia tiba-tiba saja jatuh pingsan.

"hentikan!" sebuah suara menghentikan Lady Jung dari upayanya.

Sooji akhirnya menghela napas lega, rasa sakit itu berkurang meski masih membekas. Suara sayatan yang melukai kulitnya memudar perlahan, pandangannya sedikit buram tetapi ia bisa melihat sosok hangat itu berjalan ke arahnya.

"apa yang ibu lakukan pada Sooji? Bukankah aku sudah memintamu untuk menunggu hingga aku pulang?" ungkap Mentri Pertahanan Bae menatap ibunya dengan tatapan tegas.

"ia berkeliaran sepanjang hari dan tidak pulang semalaman. . kau juga sangat marah saat mengetahui hal ini tadi malam. . . aku hanya seorang nenek yang memberi pelajaran pada cucunya. Apa aku salah?" ungkap Lady Bae dengan wajah tegasnya menatap putranya.

"Sooji masih kecil, ia tidak mengerti apapun. . terlebih, ia mendapatkan undangan untuk menjadi calon dalam pemilihan istri Seja Joha . . kau tidak bisa menghukumnya seperti ini ibu . . " tegur Mentri Pertahanan Bae.

"istri Seja Joha? Jeonha pasti telah mempertimbangkan putrimu sebagai kandidat terkuat dalam pemilihan. Kau seharusnya hanya membawa Joohyun ke pemilihan itu, membawa penyihir ini hanya akan membawa keributan dan petaka untuk keluarga ini!" ketus Lady Bae.

Sooji menatap neneknya dengan pandangan yang berbayang-bayang. Ia sudah mulai lemas, hari ini ia cukup beruntung karena telah melakukan perhitungan tepat, ia bisa terselamatkan berkat kedatangan ayahnya meski ayahnya pulang lebih lambat dari yang ia perkirakan.

Frost Flower in the PalaceWhere stories live. Discover now