Chapter 20 : Small Wave

722 102 28
                                    

.Chapter 20.

.Small Wave.


Petugas dari Istana Utama mendatangi rumah keluarga Mentri Pertahanan Bae dengan membawa dua surat perintah. Sooji, Joohyun, Lady Yoon, Lady Bae dan Mentri Pertahanan Bae sedang berada di rumah dan bersujud untuk menerima perintah Istana.

"hari ini tanggal bulan lunar ke 10 hari ke-21 tahun Yeol. Putri Pertama keluarga Mentri Pertahanan Bae Jin Hyuk yaitu Bae Joohyun beserta Putri Kedua keluarga Mentri Pertahanan Bae JIn Hyuk yaitu Bae Sooji dinyatakan lulus secara adil dan mendapat undangan untuk mengikuti putaran ke-tiga dari pemilihan Putri Mahkota Joseon yang akan diadakan 20 hari lagi. Diketahui oleh Istana Dalam atas persetujuan Yang Mulia Permaisuri dan Ibu Suri serta disahkan oleh stempel resmi Raja Taehyung dari Joseon" ungkap petugas kerajaan itu dengan tegas.

"hamba menerima perintah!" Sooji dan Joohyun berucap dengan serentak dan bersujud didepan dekrit Raja.

Lady Yoon tersenyum menatap kedua putrinya dengan senyum penuh rasa syukur. Berbeda dengan Lady Yoon, Lady Bae menatap Sooji dengan tatapan tak suka dan mata memicing.

"selanjutnya, Mentri Pertahanan Bae agar dapat siap menerima perintah" ucap ajudan tingkat tinggi kerajaan.

"Mentri Pertahanan Bae di tugaskan untuk memimpin pasukan di garison depan dan membawa 10.000 prajurit resmi kerajaan untuk menghalau serangan Dinasti Ying dari China. Titah ini disahkan atas sepengetahuan dan perintah resmi dari Raja Taehyung dari Joseon!" ungkap ajudan itu dengan tegasnya.

"hamba siap menerima perintah!" ungkap Mentri Pertahanan Bae.

Sooji dan Joohyun sontak melirik ayah mereka. Serangan? Apa itu artinya ayahnya belum tentu kembali saat pemilihan mereka menjadi Putri Mahkota? Sepeninggal petugas Istana, Sooji langsung mendekati ayahnya.

"kau akan pergi berperang?" tanya Sooji menatap ayahnya ragu.

"ayah akan kembali sebelum pemilihan kalian selesai. ayah janji!" ucap Mentri Pertahanan Bae.

"Ayah! Joohyun tidak memiliki perasaan yang baik dengan perang yang terjadi secara mendadak seperti ini" ungkap Joohyun.

"Joohyun-ah, Ayah adalah Mentri Pertahanan yang bisa diandalkan! Apa Ayah pernah kalah? Tidak, ayah akan menghalau semua pedang yang diluncurkan ke arah Ayah dengan cinta ayah untuk kalian" ungkap Mentri Bae menatap Joohyun dan Sooji bergantian.

"kalau begitu, cepatlah kembali! Jika kau terlambat, aku akan membuat onar di istana sampai kau kehilangan nama baikmu!" ungkap Sooji dengan berani menatap ayahnya.

"anak nakal!" Mentri Bae mengacak rambut Sooji dan tertawa kecil. Perlahan tapi pasti Mentri Bae memeluk kedua putrinya serentak. Sooji dan Joohyun serentak memejamkan mata mereka mendapatkan pelukan hangat itu.

"Ayah harus baik-baik saja! Joohyun akan menjadi Sooji untuk Ayah" ujar Joohyun tersenyum menatap Mentri Bae.

"kalian baik-baik lah! Belajar lah agar bisa menjadi teladan saat pemilihan nanti. Meskipun kalian tak terpilih, Ayah akan menikahkan kalian dengan pria terbaik yang ada di dunia ini" ungkap Mentri Bae tersenyum sembari mengelur rambut Sooji dan Joohyun.

"Sooji-ya. . ." kini Mentri Bae mendekati Sooji.

"ehm?" sahut Sooji menatap Ayahnya santai.

"ayah ingin mendengarmu memanggilku dengan sebutan 'Ayah'. Bisakah?" ungkap Mentri Bae.

"Bukankau kau sudah tahu? panggilan itu hanya akan terlontar dari mulut anak nakal ini ketika hatinya senang dan mood-nya baik. hari ini mood-ku tidak baik karena kau harus pergi secara mendadak. Jadi, tunggu sampai kau kembali. Itu pun jika aku sedang berbaik hati" ungkap Sooji sembari melipat kedua tangannya didepan dada dengan senyum percaya diri menatap ayahnya.

Frost Flower in the PalaceWhere stories live. Discover now