Chapter 16 : Revolution

549 102 21
                                    

.Chapter 16.

.Revolution.


"te . . " belum sempat Sooji mengucapkan rasa terima kasihnya, perahu mereka bergoyang karena ombak.

Lee Geum yang mengerti kondisi itu dengan cekatan menangkap tubuh Sooji yang hampir jatuh. Kini tangan Lee Geum melingkar di pinggang Sooji dan tangan lainnya menahan punggung Sooji. Sooji kembali dibuat terdiam saat pria itu berada dalam jarak yang sangat dekat dengannya.

"Joha, apa Yang Mulia tidak apa-apa?" tanya Som.

Lee Geum dan Sooji sama-sama tersadar berkat pertanyaan Som barusan. Lee Geum sedikit menarik Sooji dan Sooji segera berdiri dengan benar. setelah berdiri berdampingan seperti sebelumnya, kecanggungan jelas menghampiri keduanya.

Sooji berusaha menatap ke arah matahari yang bergerak perlahan untuk tenggelam sementara Lee Geum mengalihkan perhatiannya ke arah lain dan berdeham pelan. Sooji menggigit bibir bawahnya menahan degup jantungnya yang semakin menggila.

Sebuah sentuhan, Sooji terdiam kaku saat merasakan sebuah tangan menyentuh tangannya. Pria itu menggenggam tangannya, apa ini sungguhan? Sooji tak berani menoleh, takut bahwa ia hanya terlalu percaya diri.

"aku takut kau jatuh . . " gumam Lee Geum sembari berdeham menahan kegugupannya.

Sooji bersemu merah seketika itu juga. Perlahan Sooji memperbaiki genggaman Lee Geum dan menautkan jemarinya ke jemari Lee Geum dengan lembut. Lee Geum tertegun, ia sontak menatap Sooji dengan mata berbinar, apa ini persetujuan dari gadis itu akan perasaannya?

"aku tak ingin jatuh jika kau terjatuh" ungkap Sooji tanpa menatap Lee Geum melainkan menatap ke arah matahari yang tenggelam itu. Wajahnya jelas menahan seulas senyum disana.

Lee Geum terpesona oleh wajah cantik gadis itu yang tampak sedang malu-malu saat ini. Lee Geum tersenyum lebar sekarang, ia tak bisa menahan rasa gembiranya saat ini. Ia tak menyangka bahwa hatinya akan jatuh untuk gadis disampingnya ini tetapi semuanya terjadi begitu saja.

"berjanjilah satu hal" ucap Lee Geum.

"aku tak akan menjanjikan hal yang tak bisa ku tepati . . jadi kau harus memberitahuku dulu apa permintaanmu" ujar Sooji tanpa ingin menatap Lee Geum.

"kau harus menjadi Putri Mahkota ku! Dan kau akan memberitahuku namamu di malam pernikahan kita!" ucap Lee Geum dengan yakin. Sooji terdiam, wajahnya semakin terdunduk dengan semburat merah yang semakin menjadi diwajahnya.

"kau . . apa kau tak malu membicarakan hal seperti ini didepan seorang gadis?" lirih Sooji malu sembari berusaha menyembunyikan wajahnya. Takut pria itu akan menyadari perasaannya.

"jika kau bersedia berjanji .. aku juga akan berjanji padamu . . aku tidak akan menerima malam pertama pernikahanku jika Putri Mahkota-ku bukanlah dirimu . . " ungkap Lee Geum dengan penuh keyakinan dalam ucapannya.

"aku . . aku akan berusaha" ujar Sooji menunduk malu dengan semburat merah diwajahnya.

Lee Geum tersenyum senang, ia menggenggam tangan Sooji semakin erat. Sooji tampak tersenyum diam-diam sembari berusaha menyambunyikan ekspresi senangnya seorang diri.

Lee Geum mengantar Sooji hingga didepan kediaman Mentri Pertahanan Bae. Sooji yang mengenakan Chima di kepalanya lantas memberi hormat pada Lee Geum kemudian melangkah memasuki gerbangnya.

"tunggu" tahan Lee Geum. Sooji menahan langkahnya dan membalikkan tubuhnya perlahan, matanya kembali menatap Lee Geum dengan tatapan nanar.

Frost Flower in the PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang