25. Marah

12.9K 835 7
                                    

Aku cuma ngasih tau. Cerita ini masih banyak kesalahan dlm penulisannya, maap banget ya.

Happy reading!!!
.
.
.

Aku ingin melihatmu tertawa dan bahagia, bukan menangis berteriak seakan tersiksa -F

-Reynar Malviano

.
.
.

"Dira?" ucap Damar dengan teramat penuh kebingungan di pikirannya. Bagaimana Rey bisa bersama gadis ini?

Damar keluar dari kamar Rey, tapi, ketika ia ingin menutup pintu, ada sebuah suara bariton yang membuat dirinya tersentak.

"Ngapain?" tanya Rey dengan sebungkus plastik di tangannya, itu adalah belanjaan Dira yang sempat Rey ambil saat gadis itu jatuh pingsan.

Tak ada sepatah atau dua patah kata yang keluar dari mulut Damar.

"Kalo lo nanya dia siapa, lo pasti tau jawabannya," ungkap Rey terang-terangan, ia seakan tau apa yang adiknya itu pikirkan.

"Maksud lo?"

Rey menepuk punggung tegap Damar lalu berkata. "Dia cewek yang gue maksud." Setelahnya Rey berlalu dan masuk ke dalam kamarnya.

Jadi sekarang sudah ada tiga laki-laki menyukai gadis yang sama? Salah satu kapal laki-laki di antara ketiganya sudah berlayar jauh, tapi akankah karam di lautan yang penuh ombak? Atau mungkin saja ada kapal baru yang akan datang?

***

Kevin menenggelamkan kepalanya distir mobil, sesekali ia menghentak-hentakkan kepalanya itu di sana sambil terus menerus menyalahkan dirinya sendiri. Raya yang melihat hal itu bingung, bukan hanya Kevin, dirinya juga takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada sahabatnya.

Setalah mengabari Davin tentang masalah ini, mereka berdua memutuskan untuk beristirahat, mobil Kevin kini berhenti di salah satu warung yang memiliki tempat parkir yang berukuran cukup luas.

Ting

Ada sebuah pesan masuk di hp Kevin, laki-laki itu bergerak untuk mengambilnya, tertera nama Davin di sana.

Davin
Lo gimana si bang.
Kok bisa, Dira ilang gitu?

Jari-jari Kevin bergerak mengetik sesuatu.


Kevin
Gue minta maaf,
gue bener² gak sadar
sm sekali klo dia pergi, Dav.

Davin
Udah lo cek ke tmpt
yg sering dia kunjungi?

Kevin
Udah

Tak ada balasan lagi, Kevin tau pasti Davin marah padanya, ia akui dirinya memang ceroboh. Sangat ceroboh.

***

Laki-laki itu berusaha mendekat, ia sudah menghindar beberapa kali namun usahanya gagal. Laki-laki itu sudah berhasil menyentuhnya. Yang bisa ia lakukan hanyalah menangis.

Senyum sinis seperti tidak ada beban pikiran di wajah laki-laki itu terlihat sangat mengerikan.

"NGGAK, JANGAN, AKU MOHON JANGAN!!"

ARLANDIRA (OTW REVISI)Where stories live. Discover now