[My Little Wife] 09

2.6K 175 2
                                    

Sekali lagi kasih tahu ya kalau ada kesalahan dalam penulisannya...
Cuss langsung saja yang penasaran untuk kelanjutannya...





















































Happy Reading
































































"Eomma minta maaf sayang, eomma janji akan sering menemuimu. Untuk sekarang perusahaan sedang ada kendala, cobalah mengerti mmm?". Ucap Ny.Yoon lagi dan Jiwoo kembali cemberut tapi tidak menangis.


"Yasudah pergilah! Eomma memang tidak sayang padaku". Jiwoo menghindar untuk tidak menata pada Ny.Yoon. Lihatlah, bagaimana tidak disebut bayi atau juga little jika kelakuannya saja seperti ini.

"Sayang...". Jiwoo tidak menggubris malah saat ini ia bersitatap dengan Seokjin agar tidak melihat pada ibunya.

"Lebih baik kita biarkan saja mereka untuk berdua". Ucap Tuan Yoon dan diangguki Ny.Kim dan juga Tuan Kim. Mereka pun keluar hingga terdengar bunyi pintu yang ditutup.

"Ahhkk.. Kenapa menekan lukaku baby? Apa salahku?". Tanya Seokjin setelah Jiwoo menekan lukanya dengan raut kesal.

"Ini semua karena Ajjushi! Kenapa tidak membangunkanku? Juga, ada kedua orang tua Ajjushi! Aku jadi kehilangan apa yang harus aku ucapkan". Jiwoo melipat kedua tangannya didada bersidekap penuh kekesalan.

"Hei~ kau tidak salah hah? Kenapa malah menyalahkanku? Aku hanya tidak ingin membangunkanmu baby". Seokjin membela diri memang pada kenyataannya benar.

"Sudah ku bilang jangan panggil aku bayi!". Jiwoo membentak tapi Seokjin malah tertawa tertahan mengingat luka di perutnya yang sakit.

Jiwoo hendak turun tapi Seokjin dengan sigap menarik Jiwoo agar tetap di tempat bersamanya. Delikan tajam Jiwoo layangkan pada Seokjin yang tidak takut sama sekali justru itu terkesan lucu.

"Apa?! Lepas! Aku ingin turun". Ucap Jiwoo yang masih mode kesal.

"Kau berjanji akan melakukan apapun, semalam kau mengatakannya padaku". Seokjin memancing ingatan akan malam tadi ucapan Jiwoo.

Jiwoo merotasikan matanya malas lalu kembali diam dengan memandang Seokjin yang tersenyum padanya seperti orang gila. Hei~ bukankah ia sudah menjuluki Ajjushi yang ada dihadapannya ini memang gila bahkan sangat gila.

"Aku ingat! Mau apa?!". Tanya Jiwoo ketus masih memandang Seokjin yang ia anggap gila.

"Morning kiss babe". Ucap Seokjin bernada rendah tapi Jiwoo tidak akan mengeri dengan  bernada rendah atau apapun yang di ucapkan oleh Seokjin karena itu sama saja seperti bicara biasa tapi tidak bagi yang mengetahui.

"Apa harus?". Ucap Jiwoo padahal niat ingin protes dan tidak mau. Memang bibirnya memiliki rasa sampai bibirnya harus kembali di cium. Sudah berapa kali ia berciuman dengan Ajjushi gilanya ini.

"Hm". Jiwoo yang mendengarnya menimang ia takut jika Ajjushi gilanya berbuat lebih.

"Hanya kecupan kan? Aku melihat di drama memang seperti itu". Nada akhir ucapan yang berbisik mengingat drama yang pernah ia tonton.


[My Little Wife]ENDOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz