1. Gombalan

423K 32K 10.7K
                                    

"Mana ketua lo bangsat!" sengit cowok yang tiba-tiba datang ke markas Drax.

Drax adalah geng motor di SMA Cakrawala. Berisikan puluhan anggota dengan 4 anggota inti.

"Gue di sini," sahutnya dingin. Cowok dengan jaket jeans itu melangkah mendekati seseorang yang baru saja membuat kegaduhan di wilayah kekuasaannya.

Dia adalah Gala. Gala Arsenio Abraham, ketua geng motor Drax sekaligus pelopor berdirinya geng ini sejak hampir 3 tahun yang lalu.

Gala menyeringai. Ia senang menemukan mangsa baru. Derap langkah teratur yang berjalan mendekat dengan postur tubuh tinggi gagah membuat suasana di depan gang yang lampunya temaram ini menjadi lebih menyeramkan. Hawa panas muncul seketika.

Cowok yang teriak-teriak tadi, kini diam sambil melangkah mundur bersamaan dengan langkah Gala yang semakin mendekat.

"Masuk, biar gue yang urus." Seolah ucapkan Gala adalah perintah yang tidak boleh dibantah. Mereka--anggota Drax lainnya--langsung masuk ke dalam markas--kecuali Alan, Akbar dan Ilham. Mereka bertiga masih berdiri di belakang Gala, menunggu kode selanjutnya.

"Siapa?"

"Gue Bima, gu..."

"Langsung ketemu malaikat apa singgah di rumah sakit dulu?" Gala sengaja memotong ucapan Bima lalu terkekeh pelan.

"Gu..gue...cuma mau anak buah lo tanggung jawab."

Gala menaikkan satu alisnya sejenak lalu terkekeh lagi. Sungguh menyenangkan melihat wajah musuhnya yang sudah kalang kabut karena ketakutan.

Gala memang tidak mengenal sosok Bima sebelumnya. Bahkan ini pertama kalinya bertemu. Tapi bagi Gala, siapapun yang berani mengganggu ketenangan Drax, itu artinya mereka adalah musuh Drax. Dan musuh Drax adalah musuh Gala juga.

"Kenapa?"

"Adek gue jadi korban tabrak lari salah satu dari kalian. Dan sekarang adek gue koma."

Gala tertawa sangat keras. Emang gue pikirin? Begitu batinnya.

"Urusan gue?" tanya Gala menunjuk dirinya sendiri.

"Lo sebagai ketua dari mereka, harus bisa nasehatin anak buah lo agar mau tanggung jawab." Gala berjalan maju lalu memelintir kedua tangan Bima dengan satu sentakan.

"GUE NGGAK SUKA LO MERINTAH!" bentaknya sembari meludah di wajah Bima.

Bima meringis menahan sakit ditangannya yang mungkin akan patah. Tenaga Gala benar-benar tidak tertandingi oleh siapapun. Apalagi untuk orang yang tidak mempunyai dasar bela diri seperti Bima.

"Saatnya." Gala memberikan kode pada tiga sahabatnya, Alan, Akbar dan Ilham yang menjadi anggota inti dari Drax.

Byurr

Air panas dalam ember sempurna mengguyur tubuh Bima. Bima menjerit minta tolong. Badannya mungkin sudah melepuh semua atau bahkan sebentar lagi dia sudah? Ah semoga tidak.

Gala menyeringai puas. Salah sendiri macan tidur dibangunin.

*****

"SRI, DI MANA LO, WOI!" teriaknya menggema di seluruh sudut rumah sederhana dengan desain minimalis.

"Buset cewek gue budek kali ya? Masa teriak-teriak gini masih aja ngga denger?" gerutu Gala kesal karena yang dipanggil tak juga muncul.

"Astaga Gala! Ngapain sih teriak-teriak! Riri 'kan nggak budek!"

Gadis dengan baju tidur bergambar kartun Doraemon berkacak pinggang. Wajahnya cemberut. Ia berjalan menghampiri Gala yang sudah nangkring di depan meja makan dengan kedua kaki yang diangkat ke atas meja.

MY CHILDISH GIRL [END]Where stories live. Discover now