Awal

3.5K 226 19
                                    

Suara langkahan kaki terdengar di lorong yang gelap dan sunyi. Perlahan Nadia menghentikan langkahnya,tangannya gemetar,senter di tangannya perlahan terlepas,napasnya mulai tidak teratur,ia memegang dadanya mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Kamu nggak apa-apa?"tanya seorang gadis yang saat ini berada di hadapan Nadia.

"Aku nggak apa-apa,"balas Nadia dengan napas yang mulai teratur.

"Kamu yakin?"tanyanya sekali lagi.

"Yakin,kamu ngapain di sini sendirian?"tanya Nadia.

"Aku habis di begal semua barang aku diambil mobil,ponsel,laptop,dompet terpaksa aku harus pulang jalan kaki."

"Serius?"tanya Nadia terkejut.

"Mana mungkin aku bohong,mana ada gadis cantik kayak aku jalan sendirian di lorong yang gelap tanpa pencahayaan kayak gini,"Nadia mulai memperhatikan gadis di hadapannya tersebut. Bajunya tampak lusuh,mungkin akibat perlawanannya. "Gimana kalau aku antar kamu pulang ke rumah,"

"Kamu bukan orang jahatkan?"tanyanya menatap Nadia curiga. "Kalaupun aku orang jahat memangnya kamu mau pulang jalan kaki,tengah malam tanpa ponsel dan uang sendirian?kalau ada cowok mabuk nyegat kamu di jalan terus bawa kamu ke tempat yang lebih sepi terus--"

"Oke!aku ikut kamu,tapi kamu mau antar aku naik apa?kamu sendiri aja nggak bawa kendaraan."

"Rumah aku dekat sini,kita kerumahku dulu ambil motor,"gadis tersebut hanya membalasnya dengan anggukan. Mereka berdua pun berjalan ke arah rumah Nadia,dalam perjalanan mereka berdua hanya diam sampai tiba di rumah Nadia. "Itu rumahku,"ucap Nadia menunjuk rumah sederhana yang bercat warna hijau dengan banyak tanaman hias yang memenuhi pekarangan rumah tersebut. Gadis tersebut terlihat kagum melihat pekarangan rumah Nadia yang dipenuhi bunga yang indah dan terawat.

"Tunggu sebentar ya,aku mau ambil kunci motor dulu,kamu gak mau masuk?"

"Aku tunggu di sini aja,"balas gadis tersebut yang dibalas anggukan oleh Nadia. 

Saat sedang melihat bunga-bunga mata gadis tersebut tertuju pada bunga Lily putih yang sangat cantik di matanya.

"Kamu suka bunga?"tanya seseorang membuat gadis tersebut terkejut. Ia pun membalikkan badannya dan melihat wanita paruh baya yang tersenyum kearahnya.

"Suka banget,tapi sayangnya di keluargaku ada yang alergi sama bunga,"ucap gadis tersebut menghembuskan napas gusar. Wanita paruh baya tersebut pun mulai mendekat dan mengelusnya.

"Kamu bisa datang kapanpun kesini jika kamu mau,"

"Makasih Bu."

"Jangan panggil Bu, panggil Tante aja."

"Makasih Tante,"

"Kamu temannya Nadia?"

"Sebenarnya saya baru tadi ketemu sama Nadia,dia mau bantu saya pulang ke rumah soalnya tadi saya habis di begal," ucap gadis tersebut

"Kamu nggak apa-apa?ada yang luka?" tanya wanita paruh baya tersebut terlihat khawatir.

"Saya nggak apa-apa Tante,"

"Mama,lihat kunci motor Nadia nggak?" teriak Nadia dari pintu rumahnya.

"Ada di atas kulkas,"balas mama Nadia.

"Saya jadi nggak enak,jadi ngerepotin,"

"Nggak apa-apa,Nadia pasti senang juga dapat teman baru.Nama kamu siapa?"

"Nama saya Cika Tante,"ucap gadis tersebut yang dibalas senyuman dan anggukan dari Mama Nadia. Tak lama kemudian Nadia pun keluar dari rumah menghampiri Ibunya dan Cika

InachevésTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang