Chapter 3

684 3 0
                                    


Dan setelah seminggu lamanya, Ujian Nasinal pun berakhir. Dan berakhir pula kegiatan belajar mengajar di SMA Perjuangan, bagi siswa kelas XII. Siswa merasa lega, dan juga merasa degdegan dengan hasilnya. Namun sekarang mereka bisa tenang untuk sejenak, dan refreshing.

" waahhh lega nya UN selesai, guys kita pergi main ke mall, atau kemana gitu, buat refresing. " usul Silla.

" wihh,,oke deh, yuk cabut" jawab Tia

"hmhm tumben semangat banget Tia diajak ke mall!"kata Pandu

"iya dong, suntuk belajar terus, sekarang waktunya refresing"

Sambung Tia. Kemudian mereka pun berangkat kemall sambil cuci mata, makan KFC dan juga belanja baju yang kebetulan lagi diskon besar-besaran, terutama yang cewek-cewek, apalagi Silla paling semangat kalau soal belanja.

Satu minggu setelah ujian nasional baru diadakan perpisahan. Sebelumnya para siswa terutama kelas XII harus menyiapkan penampilan di acara tersebut. Penampilan tersebut per kelas, boleh juga pribadi atau kelompok. Waktu satu minggu itu dipersiapkan untuk latihan, walaupun rasanya itu masih kurang maksimal, dan waktu yang singkat banget, tapi kalau latihannya sungguh-sungguh pasti bisa.

Besoknya, ketua kelas XII IA 2 ngajak kumpul disekolah, untuk membicarakan apa yang bakal ditampilin oleh anak IPA 2 di perpisahan nantinya. Setelah semua siswa kelas XII IA 2 datang. Kemudian ketua kelas pun memulai forum, dan meminta pendapat anggota kelas XII IA 2 , "Untuk Acara perpisahan kita nanti, apa ada dari teman-teman yang memberikan usul?"Kata Ketua. Galuh mengusulkan untuk menampilkan paduan suara, Tia mengusulkan penampilan drama, ada juga yang usul tampilin pantonim, tari, dance, dan lainnya. Dan sampailah pada kesimpulan yang akan ditampilkan. Semua usul dicatat, dan dilakukan voting, yang paling banyak dipilih oleh anggota XII IA 2 itu lah yang akan ditampilkan. Ternyata banyak yang setuju untuk menampilkan paduan suara. Mengingat singkatnya waktu untuk latihan. Setelah sepakat dengan paduan suara, maka hari itu langsung ditentukan, judul lagu apa yang akan dibawakan. Dan setelah disepakati lagu yang akan dibawakan. Disepakati lagu peterpan "cerita tentang kita" yang akan dinyanyikan pada paduan suara nantinya. Untuk hari itu cukup sampai disitu dahulu pertemuan mereka, ketua juga mengingatkan agar semuanya menghapal lirik dari lagu tersebut. Sehingga saat latihan selanjutnya lancar dan sudah hapal lirik.

Selain fokus akan penampilan bakat, para siswa terutama yang cewek, sibuk mikirin baju yang bakalan di pakai waktu perpisahan nanti. Mereka sibuk nyari sepatu hight hill, dan baju yang cantik, asesoris yang serasi, untuk dipakai waktu perpisahan nantinya. Tia, Selli dan Lucy udah janjian dibasecamp, rencana nya mereka mau berangkat bareng pergi hunting baju di butik teman maminya Lucy. Namun mereka masih belum berangkat, karena masih menunggu Reka yang belum juga datang. Ditelfon nomornya nggak aktif, dan di SMS juga nggak dibales. Mereka cukup khawatir, namun juga kesal.

" guys, gimana kalau kita pergi aja dulu kesana, soalnya gue udah janjian sama temen nyokap gue itu, entar kalau Reka udah bisa dihubungi kita suruh Reka nyamperin kesana aja, gimana?!" ujar Lucy

"ya udah, kalo gitu" jawab Silla

Sementara Tia masih ragu-ragu, dan merasa nggak tega, ninggalin Reka, namun karena tangan nya udah ditarik sama Silla, dan langsung dibawa masuk mobil, akhirnya mereka pergi kebutik tampa Reka.

Sudah satu jam bekeliling dibutik, nampaknya belum satupun yang nyangkut dihati Silla. Sedangkan Lucy dan Tia sama-sama jatuh cinta pada baju yang sama, namun karena Tia yang dulu megang jadi dia yang ngambil kebaya itu, sedang Lucy ngaku dia yang pertama ngeliat. Lucy pun ngambek sambil nunjukin muka masam. Karena melihat Lucy mulai ngambek, akhirnya Tia merasa nggak enak dan mengalah, lalu memberikan baju itu kepada Lucy, walau awalnya dia sok nolak, namun akhirnya menerimanya juga. Setelah semua isi butik mereka perhatikan, namun tidak ada lagi yang nampak srek di hati. Sekarang tinggal Silla dan Tia yang belum mendapatkan baju yang akan dipakai untuk acara perpisahan. Pada hunting kali ini mereka gagal mendapatkannya. Mereka sengaja tidak mengajak Andi dan Pandu, karena merasa malu, dan takut diledekin, soalnya kedua cowok itu suka bekomentar, tentang baju yang dibeli oleh teman-temen ceweknya itu. Sampai mereka selesai berbelanja, dibutik temen mama Lucy, Reka masih saja nggak ada kabar. Tia mulai merasa cemas, karena nggak biasanya Reka seperti ini, Silla dan Lucy juga ikut cemas. Akhirnya Tia menelfon Andi dan menanyakan Reka, karena biasanya Reka paling deket, dan sering curhat sama Andi. Namun Andi juga tidak tau, karena nomor HPnya Reka ngaak aktif, dan juga belum ada ketemu Reka lagi, sejak terakhir ketemu ketika latihan untuk persiapan perpisahan di sekolah. Pandu pun juga nggak tau. Hal itu membuat mereka cemas, dan memutuskan untuk mencari Reka kerumahnya. Setelah sampai didepan rumahnya, tampak sepi dan gembok terkunci. Mereka pun berusaha memanggil dari luar rumah, mungkin saja ada orang didalam rumah, namun tidak ada jawaban dan suara apapun. Setelah bertanya kebeberapa orang tetangga dekat rumah Reka, tidak satupun yang tau. Andi dan Pandu pun akhirnya datang menyusul dan mencoba mencari informasi, setelah dua jam berkeliling, masih saja tidak mendapatkan informasi apapun, dan saat mulai putus asa serta kecapekan. Seorang anak kecil lewat didepan mereka.

ENAM SAHABATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang