Chapter 9

235 3 2
                                    

Hari terus berlanjut, kini tak ada lagi cerita-cerita cinta dalam lembaran kisah Tia. Dia bertekat meraih cita-citanya, tampa ada lagi gangguan yang harus membuatnya galau karena hal-hal yang tidak perlu itu, sekarang Bang Yanda pun telah bisa melupakan Tia, Rehan pun tak pernah lagi di temuinya. Sahabat-sahabatnya tak pernah lagi menghubunginya namun dia masih ingat janji dengan sahabat-sahabatnya bahwa nanti mereka akan bertemu lagi saat kata sukses telah digenggaman mereka, dan mungkin mereka tak akan bertemu lagi sampai kesuksesan lah yang akan mempertemukan mereka. Tia pun tak pernah terlupa akan kata-katanya pada Rehan, saat meninggalkan Rehan dia ingin fokus kuliah , dan saat telah sukses nanti jika dia memang berjodoh dengan Rehan , mereka pasti akan bertemu lagi. Tak ada gunanya menangis , karena mengambil hikmah dari setiap masalah itu lebih baik. Saat ini Tia masih punya kedua orang tua , yang terus berdoa untuknya, menyemangati ,memberinya motivasi untuk terus berjuang dengan tulus dan penuh kasih sayang. Orang tua yang sangat ingin melihat kesuksesannya, yang bisa membuat mereka bangga . Semua itu sudah cukup bagi Tia untuk memotivasinya, merubah Tia dan membuatnya berjuang lebih keras menyelesaikan kuliahnya dengan hasil memuaskan dan meraih kesukesan.

Cinta kadang membuat bahagia dan kadang cinta itu lah yang membuat menderita, seringkali galau karena cinta. Banyak masalah datang karena cinta. Jomblo pun tak seburuk yang dikira seperti lagu " I am single ,I am very happy" . begitu lah yang dirasakan Tia , sudah Tahun ketiga kuliah , dan Tia harus mengikuti KKN(kuliah kerja nyata) di salah satu kabupaten diprovinsinya. Setelah itu Tia pun harus fokus dengan skripsinya. Tia benar-benar serius menyelesaikan skripsinya, tak sedikit pun waktu nya terbuang sia-sia . Kali ini Tia ingin sekali cepat menamatkan kuliah S1 nya. Skripsi yang dibuatnya selama 3 bulan dengan penuh sungguh-sungguh akhirnya selesai dan hal yang sangat menegangkan itu pun harus dilaluinya, Tia harus menghadapi sidang skripsinya itu, hal itu membuatnya begitu sangat degdegan dan jadi diare karena memikirkannya. Orang tuanya selalu mendoakan dan menyemangati Tia. Sidang yang menegangkan itu pun telah selesai, rasa lega dan bersyukur . berharap hasilnya bagus dan Tia dapat wisuda, bisa menamatkan kuliah 3,5 tahun.

Semua itu dilalui Tia dengan lancar , dia pun wisuda dan mendapatkan nilai terbaik dan tamat dengan nilai Cum laude. Menjadi wisudawati berprestasi dan mendapatkan penghargaan. Tia didampingi orang tuanya, yang sangat senang sekali. Kini lapangan pekerjaan telah banyak menantinya, berkat nilai nya yang bagus banyak perusaan menawarkan pekerjaan untuknya, selain itu juga ada tawaran beasiswa untuk melanjutkan kuliah keluar negeri, dan langsung S3. Diantara banyak pilihan, Tia akhirnya memilih untuk melanjutkan kuliah S3 ke luar negeri yaitu ke Jerman. Tia sudah memutuskan itu dengan matang, setelah meminta pendapat orang tuanya, yang ternyata menyetujui walau berat karena harus jauh dari putri tunggal yang dicintainya itu, namun semua itu demi anaknya dalam meraih kesuksesan. Tia pun sangat ingin lanjut kuliah karena mumpung masih muda, tak ada salahnya menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Tia pun berangkat ke Jerman, dan sahabatnya satupun tak pernah tau.

Rehan yang kini sedang mengurus skribsinya dan hampir selesai. Kini merasa begitu merindukan Tia. Dia tak sabar ingin menemui Tia lagi saat dia wisuda. Selama ini sebenarnya Rehan tak pernah melupakan Tia, perasaannya masih sama sejak saat pertama bertemu Tia. Selama ini Rehan tak ingin mengganggu Tia, dia ingin Tia fokus kuliah, dan setelah sukses nanti dia akan menemui Tia, namun sekarang dia berubah pikiran dia ingin saat wisudanya nanti Tia datang. Tapi Rehan tak pernah tau, Tia telah pergi ke Jerman, sejak tiga bualn lalu. Saat Rehan menghubungi Tia, nomor HP Tia yang dimilikinyapun tak aktif lagi. Rehan pun berusaha mencari Tia dengan datang kekosan Tia, dan dia sangat terkejut saat mendengar dari ibu kos bahwa Tia tidak tinggal disana lagi, dan memberitahukan bahwa Tia telah wisuda. Namun ibu kos tak tau, bahwa Tia melanjutkan S3 ke jerman. Rehan tak pernah memikirkan sebelumnya kalau Tia akan secepat itu tamat, dan lebih dulu darinya, dan kini dia tak tau harus mencari Tia kemana, satu-satu harapnnya bertanya pada bang Yanda yang mungkin tau dimana Tia. Dari Bang Yanda lah Rehan tau, kalu Tia telah pergi keJerman. Hal itu membuat Rehan terpukul, kini Rehan menyerahkan semuanya pada takdir , jika memang jodoh suatu saat nanti mereka pastikan bertemu lagi. Walaupun Rehan harus wisuda tampa kehadiran Tia yang mendampinginya.

Sahabat-sahabat Tia sebenarnya juga sangat rindu, mereka juga sama-sama kehilangan nomor masing masing, ketika membaca pesan Tia di facebook membuat Silla meneteskan air mata, pesan-pesan dari Tia yang membuatnya menangis. " dear sahabat-sahabat ku, apa kabar kalian semua?. Aku merindukan kalian, sudah lama kita tak berjumpa. Mungkin saat ini kita terpisah jauh, namun ingat sahabat ku, kalian tak pernah jauh dari hatiku, bagaimana cerita kalian, apa kalian telah wisuda? , aku selalu menanti cerita-cerita kalian, bagimana kisah cinta kalian, rindukan senyuman kalian, ingatkah kalian janji kita dahulu, kita pasti kan bertemu lagi saat kita semua telah menggenggam kata sukses, dan itu jadi motivasi bagiku untuk menggapai cita-cita setinggi mungkin, aku harap kalian tak lupa itu, I miss u , and see you my best friends" . itulah bunyi pesan terakhir yang dikirim Tia. Semua sahabat-sahabanya yang lain juga mendapat pesan yang sama, namun hanya Silla, dan Pandu yang telah membaca pasan itu. Silla pun sebenarnya tak pernah melupakan Tia, namun kesibukan membuatnya tak ada waktu, dan juga telah sibuk dengan teman-teman barunya. Silla tak pernah lupa persahabatan masa SMA nya yang begitu indah dan tak pernah terlupakan serta tak tergantikan. sebentar lagi Pandu akan wisuda, dia mencoba menghubungi Tia, dan sahabatnya yang lain, mengabarkan berita gembira itu. Namun Pandu hanya bisa menghubungi Silla, lewat facebook. Mereka pun kembali saling bertukar nomor handphond, dan menelfon. Silla juga sangat kangen pada Pandu, mendengar suara Silla yang khas Pandu bisa mengobati sedikit kerinduan pada sahabat-sahabatnya. Pandu pun mengabarkan berita gembira itu, dan ternyata Silla pun akan wisuda ditanggal yang sama dengannya. Mereka berdua saling mengucapkan selamat. Andaikan mereka bisa berbagi kebahagian dengan sahabat-sahabtnya yang lain, yang mungkin juga merasakan kebahagian yang sama dengan mereka, itu akan jauh lebih indah, apabila mereka bisa saling melempar toga bersama-sama. Namun mungkin waktu itu belum saatnya mereka bertemu, mungkin rencana tuhan lebih indah saat pertemuan mereka nanti. Dan mereka juga akan selalu mengingat janji itu.

Reka dan Andi yang kuliah ditempat yang berbeda, mereka masih berhubungan, cinta mereka tak pernah luntur, walau jarak memisahkan mereka. Selama ini Reka tak pernah menghubungi sahabatnya yang lain karena dia tak mau sahabatnya yang lain mengetahui hubungannya dengan Andi, dia tak mau hal itu malah merusak hubungan persahabatan mereka . Andi juga begitu. Namun mereka juga sangat kangen sahabat-sahabatnya. Saat akan mencoba menghubungi tak bisa lagi . Reka pun telah mengganti akun facebooknya karena lupa password FB nya yang lama. Andi ,yang telah lama tak membuka akun facebooknya, sangat terkejut saat membaca pesan dari Tia, dan juga silla. Andi tak pernah menyangka sahabatnya ternyata sangat merindukan nya dan berusaha untuk menghubunginya. Andi begitu sedih, karena dia tak pernah mencoba untuk menghubungi sahabat-sahabtnya, dan tak memberitahukan nomornya yang baru waktu itu. Dan pernah pula waktu itu tak mengangkat telpon dari Tia. Andi benar-benar menyesal waktu itu dia yang menghindar dari sahabatnya, dan sekarang sahabatnya tak bisa dihunginya lagi, Andi pun mengirim pesan di facebook. Dan selang beberapa hari setelah itu ternyata Silla dan Pandu membalas pesannya. Dan akhirnya mereka bisa saling bertukar nomor HP lagi. Begitu pula dengan Reka, meminta nomor Silla dan Pandu pada Andi. Mereka kembali saling bertukar cerita walau kini Tia dan Lucy benar-benar menghilang.

Lucy mungkin telah sukses di luar negeri. Lucy telah menamatkan kuliahnya dan sudah merintis carrier menjadi seorang penyanyi, dia pun telah berhasil melaunching album pertamanya. Albumnya pun sangat digemari dan sudah memiliki banyak fans di LA. Walaupun ketenaran belum sampai ke Indonesia. Lucy mungkin sudah agak lupa dengan kisah persahabatan masa SMA nya, sekarang dia sangat sibuk dengan schedule yang padat, manggung di sana sini. Banyak sekali tawaran manggung dan undangan menyanyi diberbagai event. Dia pun sedang mempersiapkan konser pertamanya di LA. Sebenarnya Lucy juga ingin berkarir dinegara asalnya di Indonesia, namun masih belum ada kesempatan. Jika ada yang menawarkan nantinya, Lucy punya rencana untuk kembali ke Indonesia.

Tia yang kini melanjutkan kuliah S3 di luar negeri, Tia benar-benar sungguh sungguh, tak sedikit pun ada waktu baginya untuk main-main. Tia tak mau membuang waktunya sia-sia, Tia optimis tamat dua tahun dan bisa kembali lagi keIndonesia, kenegara tercinta. Bertemu dengan orang-orang yang dicintainya, ia lupakan semuanya selama dua tahun itu dan fokus dengan kuliah S2 nya itu. 

ENAM SAHABATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang