Bagian 301 (Calon Istri)

973 152 45
                                    

.

.

Kenapa cinta bisa membuat darah mengalir lebih cepat?

Jangan heran, sebab dunia berputar disebabkan oleh cinta. Tuhan telah mengaturnya.

.

.

***

Senin pagi di Danadyaksa Corp ...

Sang C.E.O perusahaan raksasa itu menyunggingkan senyum yang tak jua lepas sejak sekertarisnya menyambut kedatangannya pagi ini.

Crak! Suara tatakan cangkir beradu dengan meja kaca, menyadarkan Yoga dari lamunan panjangnya.

Mieke tersenyum geli. "Maaf pak. Saya ketuk pintu beberapa kali, tapi Bapak tidak dengar juga. Karena pintu terbuka, jadi saya berinisiatif masuk membawakan kopi pesanan bapak," kata wanita itu tersenyum ramah. Wanita yang sesaat lagi akan memasuki masa pensiunnya itu masih tampak bugar dengan tubuh tegapnya yang berlapis setelan atasan putih mutiara dan rok hitam di bawah lutut. Lipstik merah dan tatanan rambutnya yang dipotong miring serupa dengan tokoh anime Jepang, membuat Mieke nampak sepuluh tahun lebih muda.

"O-oh ... maaf saya tidak dengar kamu mengetuk pintu," respon Yoga malu-malu karena kepergok melamun sembari senyum-senyum sendiri layaknya orang gila.

"Ini kopinya pak. Ada lagi yang bapak perlukan?," tanya Mieke dengan ekspresi maklum. Biasanya kalau bosnya bertingkah aneh, kemungkinan ada kaitan dengan kehidupan cintanya yang entah dengan siapa. Kehidupan cinta Yoga Pratama masih menjadi misteri di antara rekan kantornya, bahkan lebih misteri dari misteri Nini Pelet.

"Ada satu hal lagi, Mieke. Saya perlu bantuanmu. Hal kecil sebenarnya, tapi ... ," kata Yoga dengan nada ragu di akhir kalimatnya. Rona mukanya berubah malu.

"Ya, pak? Apa yang bisa saya bantu?," tanya Mieke bersemangat. Entah mengapa merasa permintaan yang akan diutarakan bos langkanya ini adalah sesuatu yang menarik.

"E-ehm ... Mieke, tolong carikan toko bunga yang bisa mengirim buket mawar dalam jumlah banyak. Alamatnya akan saya berikan padamu. Sebentar ... ," ucap Yoga seraya merogoh ponselnya di kantung jas hitamnya.

Sementara Mieke sedang melotot sempurna matanya. "A-apa pak? Bunga mawar?," tanya wanita itu penuh kekepoan mendalam.

"Iya. Sebentar ... sebentar ... ," jawab Yoga nyaris berbisik sambil men-scroll layar ponsel dengan muka serius.

Hening ... Mieke masih mematung berdiri di tempatnya.

"Nah! Ini dia! Alamatnya. Saya akan chat ke kamu," pekik Yoga girang bagai anak kecil menemukan mainan kesukaannya.

Alis Mieke berkerut melihat bosnya mengirimkan pesan sambil bersenandung nada tidak jelas.

Drrt! drrt!! Ponsel Mieke yang tergantung di leher dengan tali berwarna biru donker, bergetar dua kali. Wanita itu segera membuka pesan masuk dari bosnya.

"Ini ... alamat kantor?," tanya Mieke dengan ekspresi tidak yakin.

Yoga tersenyum lebar. "Benar sekali. Memang kantor. Sebuah perusahaan jasa keuangan. Masih di Jakarta Selatan juga, jadi tolong carikan toko bunga yang sekitaran sini."

"O-oh. Baik, pak. Bapak mau kirim bunga mawar warna apa? Berapa banyak?," tanya Mieke yang dengan gesit mengeluarkan buku notesnya dan siap mencatat dengan pena.

"Mawarnya ... warna ... merah," jawab Yoga tertunduk wajahnya, tersipu malu.

Mieke merapatkan bibir, menahan rasa gemas. Ada ya laki-laki antik macam bosnya ini? Dijamin sang penerima bunga adalah sosok wanita yang teramat penting baginya. Yoga punya track record yang tidak bisa disebut 'polos,' mengingat banyaknya jumlah wanita yang pernah dikencaninya semasa hidup. Dan kabarnya, banyak diantaranya adalah wanita binal dan liar, terbiasa dengan gaya hidup bebas tanpa aturan. Meski orang kantor tidak mengenal mantan Yoga satu per satu, tapi salah satunya mencetak sejarah menggegerkan di Danadyaksa Corp., kala peragawati jelita bernama Christy itu datang melabrak Yoga ke kantor. Menerobos security dan membuat keributan. Yoga kala itu terpancing dan sempat agak kasar pada Christy. Entah apa masalah pelik yang membuat pasangan itu akhirnya putus secara tidak baik-baik.

ANXI 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang