9 | Kepingan Kenangan Theo.

69 12 0
                                    

Hai kayaknya ini bakalan freak... Tapi gaktau semoga dapet feel nya ya😭.

💖HAPPY READING!💖

"Kamu adalah sesuatu yang tidak pernah aku sesali hadirnya. Tapi, kepergianmu yang membuat aku hancur" —Deolinda Irene Shaenette

🌸🌸🌸

"Heh, Theo siapa sih?" Osvaldo dengan akhlakless langsung melempar pertanyaan kepada teman-teman Theressa yang sedang berada di kantin. "Kok gua gak asing sih? Kayak pernah liat atau tau gitu namanya" sambungnya lagi sambil menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal. Irene yang mendengar itu, raut mukanya berubah antara marah, sedih, dan rapuh.

"NGAPAIN LO NANYA THEO?" Tanya Irene dengan emosi membludak. Orang-orang yang berada di kantin mulai berbisik-bisik. Seluruh siswa-siswi SMA Kembang Nusa juga tahu, siapa dan apa penyebab Theo meninggal. Irene langsung pergi meninggalkan kantin menuju kelas mencari Theressa.

Teman-temannya masih tetap melanjutkan makan siangnya di kantin. Osvaldo bingung kenapa tidak ada yang mengejar Irene. Rian paham betul ekspresi kebingungan Osvaldo. Ia langsung bangkit dan menarik Osvaldo menuju taman belakang sekolah.

"Theo siapa, yan?" Tanyanya tidak sabaran. Rian masih diam, tidak tahu harus berkata apa. Tiba-tiba muncul sosok Dandi dengan bakwan ditangannya. "Saudara kembar There" Osvaldo hendak berbicara tetapi dengan cepat Dandi menyambungkan omongannya. "Dia meninggal, tawuran kemaren sama sekolah lo. Gua gak tau di dalam tawuran itu lo terlibat atau enggak karena gua gak liat lo dan gua gak kenal lo. Tapi yang gua tau, sahabat kita, Theo meninggal karna seseorang yang hajar dia gak kasih ampun" Rian hanya diam, karena ia rasa sudah tidak ada yang perlu dijelaskan. Dandi sudah mengatakan semuanya. Lagipula Osvaldo tidak perlu tau detail Theo sebenarnya dan apa hubungannya dengan Irene.

"Kenapa ren?" Theressa yang sedang memakan bekalnya di kelas sambil menonton drakor, kaget melihat Irene yang datang sambil berlari dengan keringat di dahinya. Irene langsung duduk dan menenggelamkan wajahnya di lekukan tangannya.

"Biasanya Irene gini kalo ada hubungannya sama Theo. Kenapa ya?" Theressa memasang earphonenya yang sempat ia lepas tadi karena kedatangan Irene.

Tak lama, muncul Rian, Dandi, dan Nico di ambang pintu. Jangan tanyakan mengapa dua teman Theressa tidak ikut dengan Rian, jawabannya tentu mereka masih menikmati makan siangnya di kantin. "Irene kenapa kak?" Rian lagi-lagi diam. Theressa gemas melihat tingkah kakak kelasnya yang satu ini, dan Dandi hanya mendengus. "Lagi-lagi gua yang harus jelasin". Batinnya.

"Pacar lo nanyain Theo ke kita tadi di kantin. Kita semua diem aja. Udah kesepakatan kan? Gak usah bahas Theo ke orang lain, dan di depan Irene?" Dandi yang sedang berada di depan kelas bersama Theressa menjeda omongannya sebentar. "Irene langsung marah ke pacar lo. Yaudah jadi gini" Dandi melanjutkan memakan bakwannya setelah melanjutkan ceritanya. Theressa berpikir sejenak, lalu berlari meninggalkan Dandi. Rian yang mendengar suara hentakan kaki langsung pergi mengejar Theressa. Dandi langsung menelfon teman Theressa yang lain agar segera kembali ke kelas dan menemani Irene, ia takut sesuatu yang tidak diinginkan malah terjadi.

"DEK TUNGGU!" Theressa mendengar suara Rian langsung berhenti mendadak dan membuat Rian menubruk Theressa dan langsung memeluk Theressa karena Theressa hampir terjatuh dan membuat mereka berdua sekarang saling tatap memandangi keindahan masing-masing wajah mereka satu sama lain.

1...

2...

3...

Deg...

"RIAN BANGSAT!" Osvaldo langsung menonjok Rian dan membuat Rian melepaskan pelukannya pada Theressa. Theressa langsung terjatuh dan kepalanya terbentur sehingga mengeluarkan darah segar sedikit di dahinya. Rian dan Osvaldo masih saja melanjutkan aksi tonjok-menonjoknya. Mereka tidak sadar jika permatanya sedang terjatuh dan terluka.

Theressa [COMPLETED]Where stories live. Discover now