Kabar Baik untuk Bram

41 4 2
                                    

Pagi hari dirumah Bram, pagi itu cuaca tidak sedang bersahabat. mendung menyelimuti awan yang jelas tampak terlihat. Begitu juga suasana dirumahnya. Ia melihat ayahnya yang sedang duduk di meja makan seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu. Hal yang berbeda didalam keluarga yang penuh dengan kekacauan ini. Biasanya jika pagi datang, suara dentuman mulut ibu tiri Bram yang ia sebut pelacur itu keras terdengar ditelinganya. Namun hari ini kedua telinga Bram terasa damai adem ayem.
Bram keluar, hal yang sudah biasa dan terkesan lumrah yang ia lakukan tanpa sarapan dan tentunya tanpa berpamitan. Namun, ketika ia hendak membuka pintu ayah nya memanggil dengan suara terbata-bata.

"Bram! "
Ucap ayahnya memanggil

"Ya," jawab Bram dengan suara yang lesu.

"Sini", ucap ayahnya sembari mengayunkan tangannya.

Sejenak bram menghampirinya. Kejadian menurut si Bram adalah hal yang aneh, padahal di dalam sebuah keluarga, itu adalah sesuatu yang wajar. Memang Bram dan ayahnya tidak akur semenjak ayahnya menyia-nyiakan ibunya yang ia sangat muliakan itu. Dan menghiraukan kedua adik nya Rina dan Rani yang kabur entah kemana. Keluarganya kacau balau, Kehidupan nya yang sembrawut menyelimuti kekacaun kelurga kecilnya.

"Bram! Ayah boleh minta tolong ?" Ayahnya memulai dialog nya

"Minta tolong apa ha.. ?"
Tanya balik bram dengan nada yang sedikit kasar.

"Gini Bram, Kamu bisa jemput ibumu nggak, dikosan kita." Ucap ayahnya memohon.

"Apa? ibu ?"
Bram berpura-pura tidak tau.

"Tante Lisa!" Ayahnya mencoba menjelaskan

"owh, si pelacur itu." Ucap Bram, Kali ini dengan nada yang kasar.

"Ya," ucap ayahnya, yang sebenarnya marah, sebab bram Menyebut dengan nama pelacur, Namun berhasil ia pendam.

Dan akhirnya bram mau walau ia sempat menolak , haram jika menjemputnya ucap Bram. Namun ayahnya terus membujuk sampai beram meluluhkan hatinya yang sempat mengeras.

"Ya sudah, tapi kali ini aja ya." Kata bram dengan persyaratan .

"Ya kali ini aja" ucap ayahnya dengan exspresi yang sama.

Segera Bram keluar, setelah ayahnya memberikan kunci mobil.
menempuh perjalanan yang lumayan jauh, Sekitar satu jam perjalanan, dengan kecepatan normal.
Sampai disana , didepan kos yang lumayan besar. yang mempunyai puluhan kamar yang sudah terhuni oleh anak-anak kuliahan dan pekerja yang merantau. Ia melihat ibu tirinya sedang berdiri sepertinya menunggu seseorang . Bram langsung turun dan menghampiri orang yang selama ini ia benci. Bram menganggap, bahwa yang bernama Lisa tidak lebih dari seorang pelacur dan perusak rumah tangga orang .

Adu mulut sempat terjadi , sebab ibu tiri Bram yang bernama Tante Lisa itu tidak menginginkan Bram datang, namun atas perintah ayahnya Bram tetap terpaksa menyuruh ibu tirinya untuk ikut bersamanya. Setengah jam lebih setelah cek-cok, adu mulut antara Bram dan ibu tirinya ,hingga puluhan penghuni kos keluar dan terkaget melihat anak dan ibu itu mengerang saling umpat satu sama lain, Hingga akhirnya ibu tiri Bram mengalah dan ikut bersamanya untuk pulang, walau penuh dengan keterpaksaan.

Sampai dirumah, Bram turun dan masuk ke dalam Rumah. Disusul dengan ibu tirinya yang sudah enggan untuk berjalan.

Prak!!! .. Prak!!

Suara tamparan itu mengejutkan si Bram, ayahnya menampar ibu tirinya dengan sangat keras. Bram melihat mereka, Bram tidak melerai, walau dia punya hak untuk itu. Bahkan ini adalah pertunjukan yang seru bagi si Bram , per cek -cokan yang sengit itu menyelimuti rumah mereka. Umpatan demi umpatan bersahutan, Bram terdiam dan sempat tersenyum. nyeletuk ungkapan ayah Bram dengan nada yang keras ,

"dasar perempuan jalang, tidak tau malu."

Lebih dari satu jam perseteruan itu berlangsung. bram baru bisa paham, kenapa ayahnya semarah itu. Ternyata ibu tiri nya alias Tante Lisa ketahuan membawa laki-laki lain ke kos ayahnya untuk bermain kuda-kudaan. Dengan dilaporkannya oleh penjaga kos yang ia pekerjakan disana. Kini, berita istimewa menghampiri Bram . Bukan hanya pertengkaran, tapi Ayah Bram mengutuk dan menceraikan istrinya tanpa pikir panjang. Hari ini Bram akan tersenyum sepanjang hari, menampakkan giginya yang rapi. Matanya seakan berbinar. luka dihatinya yang bertahun karam terpecahkan.

"Selamat tinggal pelacur semoga hidupmu tidak tenang ,"
ucap bram kegirangan .

Forbidden LoveWhere stories live. Discover now