Lamaran

13 0 0
                                    

Siang menerkam jiwa, Bram Berjalan tertunduk, ia bingung bagaimana harus menyampaikan masalah siska kepada Buk Erika yang saat ini menjadi dosen pembimbing mereka.

Bram masuk kelas dengan raut wajah yang tak bersemangat , begitu juga ketika ia bertemu dengan pujaan hatinya, Karin. Bram tidak pernah bercerita pada siapapun.

Sampai dikelas,
Semua Berdiri menghormati Bram layaknya pahlawan , Bram kebingungan dengan sikap mereka.
Tiba-tiba buk Erika datang dan menepuk pundak Bram yang sedang berdiri.

"Ehem pahlawan kita datang nih"

Ucap buk Erika .

Bram semakin bingung, buk Erika menyuruh Bram untuk duduk
Semua kelas memandangi Bram dengan Takjub.

"Anak-anak , apapun yang kita alami  itu adalah takdir tuhan,  kita tidak bisa menentangnya jadi kita sebagai hambanya harus Bersyukur atas kehidupan yang sudah ditetapkannya. Paham. ! "

Buk Erika memberikan nasehatnya.
Bram, ibu udah tau masalah Riska, begitu juga teman-temanmu. Jadi kami sangat Berterimakasih kepadamu , ya walaupun Riska tak terselamatkan. Tapi kamu sudah berusaha untuk itu.

Ucap Buk Erika, menyampaikan prihal kejadian kemarin.

Bram hanya menundukkan kepalanya , bukannya lega buk Erika sudah tau masalah itu ,namun kebingungan Bram malah semakin menjadi. satu, dua ,tiga pertanyaan menghampiri Bram. Dimana Buk Erika bisa tau ? Pertanyaan demi pertanyaan menghantam dada Bram.

Ternyata sebelum Bram masuk kekampus , video tentang seorang mahasiswi bunuh diri. Sudah tersebar di media sisial. Bukan hanya itu surat terakhir untuk Sahabatnya Bram ikut terPosting .  Sayang nya Bram tak mengetahui masalah itu. Kini Bram menjadi pahlawan beneran bukan pahlawan kebetulan. Ia menjadi tersanjung . Surat terakhir yang diberikan Siska masih ia pegang , tulisan yang maha Romantis dari seorang teman ia akan simpan seutuhnya.

Sepulang kuliah, Bram ditunggu oleh sang pujaan Hati, Karin. Yang selama ini menyemangati Bram agar hidup lebih baik. Bram melihat karin melambaikan tangan di depan taman mini dan pohon yang bengkok yang pernah menjadi saksi cinta mereka . Bram langsung menghampiri Karin namun ada yang berbeda dengannya , raut wajah Karin tak seperti biasanya ia lebih terkesan bingung .

"Yang, kamu kenapa kok seperti orang kebingungan ?"

Tanya Bram penuh dengan perasaan.

"Mmm mmm ya , ada sedikit masalah yang"

Jawab karin dengan nada yang terbata-bata.

"Apa ? "

Tanya Bram kali ini sedikit tegas.

"Begini, kemarin keluarga orang yang dulu sempat melamarku datang , dan ia ingin menanyakan masalah lamaran itu. Dan malam ini ia akan melamarku , dan menunggu jawaban dariku"

Cerita Karin panjang lebar.

Bram tak bisa berbuat apa-apa , keadaan yang sulit Bram tolak. Semangat Bram hancur berkeping-keping , gugusan cintanya hilang entah kemana. Ia hanya bisa meratapi kesedihan pilu yang saat ini menghujam hatinya.

"Kalau Bisa yang kamu datang ya , untuk membatalkan Lamaran itu atau kamu Lamar aku malam ini juga"

Wahatsss .. duarr.... duar... duar.. !!!!
Jantung Bram serasa meledak , Bram mau saja, namun kesiapan menjadi suami masih jauh dibenaknya sebab cita-citanya masih diujung langit yang sedang berusaha ia Raih.

Bram sebentar Berfikir , dan kembali menatap Wajah Karin yang cantik semerbai belahan bidadari .  Yang saat ini meneteskan air mata kegalauannya. Bram mengusap air mata karin yang jatuh ke pipi, pipi yang putih bersih dan lembut.

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang