Tebing Cinta

23 3 1
                                    

Sebulan telah berlalu, sudu, sedang,pilu  tak lagi nampak, begitu juga Bram yang sudah mulai masuk kuliah, Rani sibuk seakan menjadi ibu. Menyiapkan makan, membersihkan rumah, mencuci pakaian Walau sempat, dimalam itu Rani mencaci ayahnya seakan menggapnya tidak ada disaat Bram membawanya pulang dan bertemu dengan ayahnya, Rani masih trauma dengan kejadian itu, dimana ibunya di buang begitu saja. Namun hari ini keceriaan menghampiri keluarga yang sempat kacau balau itu.

Sore ini mereka berencana akan pergi ke Tebing untuk mengenang kepergian adiknya, Rini. Bram Terlihat Rapi dengan menggenakan jas hitam dan Rini terlihat berseri menggunakan  gaun putih yang bersih, selaras dengan wajah nya yang cantik.

Didalam perjalanan yang lumayan jauh, tepat dipinggiran kota, canda mereka mengangkang memecah langit. Kini mereka merasakan kehangatan dalam keluarga walau mereka kehilangan Rini. Adiknya yang paling kecil, begitu juga Ibunya yang tak kembali-kembali.

Sampai disana, matahari sudah mulai turun meninggalkan bumi, sebentar lagi,  Bulan menampakkan keindahannya.  sinar senja yang melintang menyilaukan Mata mereka.
Sebentar Rani mengambil Bunga yang udah dia beli, dan akan menaruh nya di pinggiran tebing , sebagai persembahan Rasa cinta kepada adiknya. Namun ada hal aneh yang mereka lihat. Ada satu bunga yang sudah ditaruh dengan Rapi di pinggiran batu, tepat dimana Rini terjatuh.

"Dik, kemarin adik pernah kesini nggak ?"  Tanya Bram kepada adiknya, Rani

"Nggak kak,"jawab Rani.

"Lantas siapa yang menaruh bunga disini ?" Bram kebingungan.

"Owh , itu Paling-Paling kak Exel , Pacar Rini dulu." Ucap Rani dengan Yakin

Bram Tercengang disaat mendengar nama Exel. Apakah itu teman nya ? Tanya Bram dalam hati.

"Itu dia kak Exel" Rani menunjuk seseorang yang sedang duduk diatas Batu.

Sejenak Bram melihat nya dan penuh rasa penasaran. Lalu mereka menghampirinya sampai disana Bram terkejut dibuatnya, ternyata itu temannya Exel yang dulu partner judinya. Ia iangat beberapa tahun lalu ketika Exel mengaja Bram untuk ketemu sama ceweknya, namun Bram menolak. Ternyata cewek yang dijumpai oleh Exel waktu itu adalah adiknya. Ada penyesalan yang terasa dilubuk hati Bram.

"Eh elu X , ngapain disini ?" Nyerocos Bram

"Lah elu Bram, lu sendiri ngapain disini ? Owh, sekarang Rani pacar lu ya . Selamat ya."Ucap Exel

"Bukan X   ini adik kandung gua," ucap Bram.

"Trus , Rini adik lu juga ?" Tanya Exel

"Ya," jawab Bram.

"Maaf ya Bram, gua nggak bisa jaga adik elu, gua sayang banget sama dia. gua gak menyangka kejadiannya cepat sekali. Dan gua nyesel sekali kalau waktu itu gua ajak dia kesini. Maaf ya Bram. "
Kata Exel dengan nada yang sedih sembari memohon kepada Bram, agar ia dimaafkan.

"Ya, Tidak apa-apa, namanya aja musibahkan, kita tidak tau kapan musibah itu menghampiri kita, kita hanya bisa pasrah dan bersabar. Kan ust. Lebih tau masalah ini"  kata Bram dengan  bijak sembari menepuk pundak Exel

Rani bingung, ternyata Exel sahabat kaka nya. Namun Rani tak bicara sepatahpun ia hanya melihat mereka berdua sedang berbicara penuh dengan kehangatan walau diselimuti oleh kepiluan.

Dua sahabat yang dulu, sempat disatu meja judi. Dan saat ini mereka mereka berdua berpeluh kasih, mengenang cinta bersama. Entah bagaimana skenario tuhan terhadap takdir . Yang ia tahu, Bram adalah adik dari Rini, sedangkan Exel mantan pacar adiknya Bram. Setiap hari minggu,  Exel selalu datang ke tebing yang ia sebut "Tebing cinta." Walaupun Exel sudah mempunyai istri, tapi Rasa cintanya tak akan pernah hilang , tidak akan ikut hanyut tertelan ganasnya ombak.




Forbidden LoveWhere stories live. Discover now