Dan akhirnya

19 3 3
                                    

Siangnya terik matahari, sinar nya menikam kepala. Terlihat jutaan ribu debu bertebrangan tertiup angin. Bram duduk dibawah pohon yang sedikit Rindang, Bram melihat keatas searah dengan pohon yang Bengkok, Sejenak Bram berfikir dan mengambil kesimpulan.

itulah aku, pohon yang bengkok dikala Remaja, dan pastinya dulu disaat masih kecil belum sempat untuk diluruskan.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

salam karin dari belakang mengejutkan Bram yang sedang belajar dari alam.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"

Jawab beram semangat.

Sekejap jantung Bram terpompa kencang, ia melihat karin saat ini tepat didepannya dan megucapkan salam padanya, Bram tersenyum lebar lantas karin membalas senymannya

"Lagi apa Bram ?" tanya Karin

"Mmm nih lagi mikir aja" jawab Bram

"Mikirin apa ?" tanya Karin dengan raut wajah penasaran.

"Coba deh lihat pohon yang bengkok itu, pasti dulunya ,pas lagi kecil belum sempat di luruskan, makanya sampai ia besar menjadi bengkok, kalau kita berfikir , pohon itu sama seperti manusia, jika masa kecilnya tidak disangga atau diluruskan pasti masa remajanya akan menjadi Bengkok."

Ucap Bram dengan nasehat akal sehatnya.

Terlihat karin begitu takjub dengan nasehat yang di berikan oleh Bram.
Senyum Karin Terlintas manis didepan Bram yang saat ini menuai kembali rasa cinta yang sempat kandas tertelan api cemburu.

"Oh iyya kemarin kenapa tidak Hadir ngaji ?"  Tanya Karin.

"Oh kemarin ada urusan keluarga"
Jawab Bram.

Memang sebulan Belakangan ini mereka berdua, Bram dan Karin pergi mengaji bareng, di Ust. Hasan , Guru ngaji karin dan kakanya Revan. Dan tetunya berkat ajakan karin.

Siang itu, tiga hari setelah kejadian pemukulan Bram Terhadap Revan, mereka berdua tidak sengaja Bertemu di salah satu masjid. Disaat itu Bram sedang duduk diteras masjid  Setelah selesai melaksanakan shalat. Karin yang tiba-tiba datang membuat Bram terkejut, dan mengajak Bram ikut bergabung bersamanya dan teman yang lain untuk ikut mengaji. Dan Bram menerima ajakan Karin.

Setiap hari, ketika pulang kuliah. Bram  datang kemasjid itu untuk mengaji. hal ini membuat Karin kagum akan perubahan Bram semakin Hari semakin membaik. Sikap koplaknya hangus oleh cinta Karin yang menyelimuti hatinya.

Sejenak Karin menatap Bram.

"Kamu serius cinta kepada saya ?"
Tanya Karin serius.

Bram tercengang, hatinya berdebar tak henti. Kini, Bram berhasil menancapkan busur panah cinyanya.

Sebentar ia menarik nafas, dan menghembuskannya
Bram langsung memegang tangan Karin, lalu menatap matanya yang indah.

"Iya aku benar jatuh cinta kepadamu"
Jawab Bram penuh dengan perasaan.

Kali ini dewi portuna berpihak pada Bram. Ia belum pernah merasakan jatuh cinta pada wanita dengan Hati. biasanya dengan nafsu belaka. Tapi untuk karin ini bukan nafsu melainkan perasaan yang tulus .

Mereka berdua diselimuti oleh perasaan yang sama, rasa cinta menyerang rongga-rongga hati yang saat ini sedang berbunga-bunga.

"Yasudah aku terima cinta kamu. Tapi dengan syarat kamu harus menjadi orang yang lebih baik lagi"

ucap Karin sembari tersenyum manis yang ia persembahkan untuk Bram sang kekasih.

Bram tak bisa berkata apa-apa, ia hanya mengangguk dan membalas senyuman manis Karin yang saat ini menjadi kekasihnya.

Jam sudah menunjukkan jam 11:5 menit. Artinya jam kedua MK segera akan dimulai.

"Geh, sana udah jam sebelas nih masuk kelas sana yang."

Wahattttssss......!!!!!

Kali ini getar jantung Bram menggebu-gebu, bunga dihatinya mekar bahkan kelewatan batas .
Mendengar Karin memanggilnya sayang .

Bram melepaskan genggamannya
Matanya berbinar , senyumnya semakin lebar.  Entah apa mimpi Bram semalam, sehingga cintanya diterima dan dipanggil sayang .

Bram berlalu dengan senyuman yang paling indah. Senyumnya tak henti-hentu Dan melambaikan tangannya kepada karin dan jelas karin membalas lambainnya .

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang