Part 22

1.4K 230 58
                                    

Janlup Vote Komen💚

Malam ini Yangyang lagi main di rumahnya Kun. Makan malem bareng. Orang tuanya dia sedang keluar kota sama Boomin, jalan jalan.

"Yangyang boleh nyetel TV nya kan Kak?" Tanya Yangyang sembari duduk di sofa ruang tamu.

"Silahkan saja Yang, Anggap ini rumahmu sendiri." Kun menyenderkan kepalanya ke paha Yangyang.

Mereka sekarang lagi nonton Schnappi, kartun buaya yang dari Jerman. Itu kartun favoritnya Yangyang.

"Yangyang suka banget ya sama Kartun ini?" Yangyang mengangguk, "Iya, pertama kali nonton dulu waktu disuapin makan sama Kak Wonwoo."

Awalnya yang kerja di rumahnya Yangyang itu ibunya Wonwoo, tapi ibunya kadang bawa Wonwoo kerja juga. Wonwoo dekat dengan Yangyang dari kecil. Kadang dia nyuapin Yangyang, ngajak main, dan tidur bareng.

"Oh ya, Haechan pacaran sama Kak Mark lho Kak." Yangyang memasukkan popcorn ke mulutnya, "Iya Kakak sudah tahu, enggak nyangka juga."

"Seneng deh lihat Haechan enggak sedih lagi, Kasihan dia tiap hari nangisin Changbin yang udah jahat sama dia." Ungkap Yangyang.

"Kalau sudah bucin ya gimana lagi?" Yangyang langsung mencubit hidung Kun, "Mirror dong Kak!"

Yangyang mengelus lalu memegang beberapa helai rambut Kun. "Yang, kamu di gituin orang tuamu sudah dari kapan?"

Yangyang berhenti bermain dengan rambut Yangyang. "Kakak enggak perlu tahu tentang hal itu. Yangyang baik baik saja kok."

"Tapi Kakak kan pacarmu, Aku enggak mau sampai kamu kenapa kenapa karena orang tuamu."

Yangyang tersenyum, "Kakak jangan gitu dong sama orang tua Yangyang, mau bagaimanapun mereka kan tetap ayah sama ibu Yangyang."

Kun hanya mendengus kesal, "Iya juga sih, tapi Kakak enggak mau ngeliat Yangyang terluka lagi.."

"Aduuh.. pacarnya adek perhatian banget sih.." Yangyang ndusel di pipi Kun. "Kakak enggak usah khawatir, kan Yangyang udah di temani sama Kak Kun. Mungkin Yangyang bakal berusaha jadi anak yang baik lagi."

"Hari ini kamu nginap sini ya? Kak Mingyu hari ini enggak pulang soalnya." Kun memohon pada Yangyang. Yangyang gelengin kepalanya, "Rumah Yangyang enggak ada yang jaga Kak. Lain kali saja ya; Yangyang janji deh."

Kun menghela nafasnya, "Yaudah, nanti Kakak antar pulang ya."





"Rumah Yangyang sepi banget.." Kun dan Yangyang turun dari mobil. "Makasih ya Kak, mau mampir dulu enggak?" Kata Yangyang yg sedang membuka pintu rumahnya.

"Enggak ah, sudah larut malam. Aku pamit ya Yang!"

DORR!!!

Yangyang sama Kun langsung kaget. "Bunyi apa itu Kak?" Kun langsung lari keluar rumah dan melihat ban mobilnya bocor.

"Ban mobilnya bocor Yang, mana ada tukang tembel ban jam 11 malam?" Kun menggaruk tengkuk lehernya.

Yangyang melihat dengan tatapan kasihan, "Mm.. gimana kalo Kak Kun menginap di sini dulu? Besok Yangyang panggil tukang ban di dekat sini. Gimana Kak?"

Kun yang sedang jongkok langsung berdiri, "Gapapa nih Yang?" Yangyang mengangguk, "Gapapa kali Kak, orangtua Yangyang pulang 4 hari lagi kok."

"Ya mau gimana lagi, Kakak nginap di sini dulu ya." Kun masuk ke dalam rumah Yangyang.

DUAARR!!!

Yangyang langsung meluk badannya Kun, Hujannya turun dengan deras. "Kak.. Yangyang takut.." Kun mengusap pundak Yangyang pelan.

Domba Kecil [Kunyang]✅Where stories live. Discover now