Part 25

1.4K 213 118
                                    

Janlup Vote Komen💚

Yangyang pagi ini bersiap siap pergi menuju pemakaman orangtuanya. Om Shindong sudah menunggu di depan gang rumahnya.

Yangyang berjalan keluar komplek dan melihat mobil Shindong sudah tepat di depan sana. "Ayo Yangyang!"

Selama perjalanan, mereka saling bercerita satu sama lain. Yangyang akhirnya jujur sama Shindong kalau dia sering di pukul dan dimarahi sama orang tuanya.

"Kasihan sekali, dia tidak pernah merasakan kasih sayang dari orangtuanya." Gumam Shindong dalam hati.

"Lalu bagaimana? Apa kamu membenci orangtua angkatmu sendiri?" Yangyang menggelengkan kepalanya, "Enggak dong Om, justru Yangyang makasih banget sama ayah ibu karena udah mau ngurus Yangyang dari kecil."

"Lagipula di rumah ada Kak Wonwoo yg jagain Yangyang sama ibunya. Terus Yangyang juga udah punya banyak temen sama pacar, hehe.."

"Wow! Keren banget dek kamu udah punya pacar. Ganteng enggak nih pacar kamu?"

"Ganteng atuh Om mana baik juga sama Yangyang perhatian juga."

"Saya jadi bangga sama kamu Liu Yangyang, kamu mirip dengan alm Ayahmu." Yangyang sedikit terkejut, "Ayah saya? Memang dulu ayah kandung Yangyang itu gimana om?"

"Kata keluargamu dulu sih ayah kamu itu galak sama orang lain tapi bucin banget sama ibu kamu. Saya juga kurang tahu detailnya bagaimana."

"Kalau ibumu Tao saya Sudah pernah bertemu dengannya sekali dan berbicara sebentar pada saya. Dia sangat cantik dan baik. Cara dia menatap orang juga lembut. Sifat mereka berdua benar menurun ke kamu." Om Shindong cerita sembari tertawa kecil.

"Yangyang, apa kamu tidak marah kepada Alm ayah saya dan saya? Memiliki rasa dendam gitu?"

Yangyang menggelengkan kepalanya, "Awalnya Yangyang memang sedikit marah mengetahui hal ini, kenapa tidak cerita saja dari awal. Tapi Yangyang sudah memaafkan ayah om kok. Biar ayahnya om juga tenang di sana. Yangyang juga enggak ada dendam sama sekali; lagipula semua sudah terjadi kan?"

"Dan makasih juga buat Om karena udah ngirimin semua uangnya buat Yangyang. Yangyang seneng banget."

"Itu memang sudah menjadi tanggung jawab Saya untuk membiayai kehidupanmu."

"Ternyata kamu anak yang baik ya, sama seperti ibumu. Terima kasih."

Yangyang meringis senang, "Om, Yangyang mau beli bunga dulu. Nanti berhenti di toko bunga ya."

"Saya tahu toko bunga yang bagus di dekat sini. Sebentar lagi sampai."

Shindong memberhentikan mobilnya di depan toko bunga yg dia maksud. "Liu Flower Resort"

"Woah, nama toko bunganya sama kayak nama marganya Yangyang." Yangyang berlari masuk ke dalam toko bunga tersebut.

"Toko bunga ini milik saya. Dulu saya namakan toko bunga ini dengan nama "Liu" atas nama kamu." Yangyang terkejut mendengar perkataan Shindong.

"Maaf, Om Shindong itu kerjanya apa sih? Yangyang kepo." Yangyang memiringkan kepalanya dan memajukan bibirnya.

"Saya kerja sebagai CEO di perusahaan saya dan untuk kerja sambil sambilan, saya memilih untuk membuat Toko bunga dan membuka cabang di seluruh dunia."

"Keren banget, Om juga udah nikah belum?" Shindong menggelengkan kepalanya, "Saya tidak tertarik untuk menikah. Jadi saya memilih untuk melajang seumur hidup; lagipula saya sudah menganggap kamu sebagai anak saya. Menurut saya itu sudah sangat cukup. Sana, kamu pilih bunga yang kamu mau."

Domba Kecil [Kunyang]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang