She's Not Angle Or Devil [On Going]

[SNAoD 05]

She's nt angle or devil
By : @Cahayastarla

Happy reading

***

Suara rintikan air hujan dari luar jendela besar di kamar bernuansa beby blue terdengar menenangkan bagi si gadis yang tengah duduk di kursi meja riasnya.

Jaket biru yang pas ditubuh rampingnya, ia rapikan dengan cekatan. Lingkaran hitam di bawah matanya menjelaskan bahwa gadis cantik itu tak bisa tidur semalam.

Ah, bukan hanya semalam tapi sejak tujuh tahun yang lalu. Iris birunya menyorot sayu pantulan dirinya yang terlihat kacau.

Wajah putih mulus, bibir pucat dan gurat lalah terlihat begitu kentara di wajahnya.

Tangannya terulur meraih sebuah kotak berisi air dan sepasang lensa mata berwarna hitam.

Memasang dengan serius lensa tersebut pada matanya. Selesai, kini netra berwarna biru langit telah tertutupi dengan warna hitam.

Senyum tipisnya terukir, sadar suasana hatinya juga mempengaruhi seseorang.

" Jangan lupa bahagia, Alle," ucapnya pada diri sendiri.

Mengikat rambutnya tinggi, memoles kulit wajahnya dengan riasan tipis dan terakhir memoles bibirnya dengan lipgoss.

Tangannya terulur menyemprotkan parfum ke beberapa titik tubuhnya.  Harum bunga levender menguar dari tubuhnya sedetik setelah menyemprotkan parfum.

Sempurna!

Setidaknya warna wajahnya tak semengerikan awal. Menoleh, tangannya kembali terulur maraih tas birunya di atas kasur queen size-nya

***

" Bagaimana dengan sekolahmu, Bintang? " Daniel menyoroh hangat, Bintang menoleh dengan senyum tipis. "Lancar Ded," jawabnya singkat.

Yulia, ibu dari Bintang tersenyum menyaksikan interaksi suami dan anaknya.

"Tidak ada kendala? "

"nggak ada, ded. "

" Bicara pada Deddy jika kamu punya masalah,  Deddy akan membantumu, " ujar Daniel tersenyum hangat, tangangnya meraih kopi yang istrinya sediakan.

" pasti, ded. Terimakasih," ungkap Bintang tulus.

Dirinya benar-benar beruntung memiliki ayah tiri seperti Daniel yang menyanginya dengan tulus.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki yang mendekat mengunda atensi mereka untuk menoleh. Seorang gadis cantik berjalan mendekat dengan langkah tenang.

Bintang selalu di buat tercengang setiap kali melihat aura gadis itu. Terlihat tenang, hingga dirinya tidak tau apa yang tengah gadis itu sembunyikan.

" Selamat pagi," sapa Deana menarik kuris di samping kiri bintang,  tepat di sampingnya sang deddy.

"Pagi sayang, " ucap Daniel mengecup singkat kening putri kesayanganya

"Pagi Deana, " balas bunda dengan senyum lembut meletakkan susu vanila kesukaan Deana.

" Makasih bunda, "balas Deana meneguk sekilas susu yang diberikan bunda.

Dengan tenang, Deana mulai memotong sandwich di piringnya menjadi beberapa bagian. Gerakan anggunnya mampu membuat bintang terpesona untuk kesekian kalinya. Dirinya tidak pernah melihat cara gadis manapun seanggun Deana, sekalipum itu bundanya.

"Bagaimana tidurmu, sayang? " pertanyaan yang seharusnya tidak dipertanyakan membuat Deana menoleh pada deddynya.

" Jangan mempertanyakan hal yang sudah deddy ketahui jawabanya, " balasnya masih tenang.