Bab 3 Pertemuan

11 11 0
                                    

"Eh, entar malam enaknya ke mana ya?", ( tanya Riko ),
" Gimana kita sebentar malam ke Club lagi!", ( ajak Andri ),
"Oh, iya ya", seketika Aldi pun berlari ke arah Devan dan meminta pendapat Devan, "Ketua gimana, lo setuju gak?", ( tanya Aldi ), Devan pun menatap temannya itu sebelum akhirnya ia setuju, "Boleh",
" Yes, ok kita deal ya sebentar malam ke Club", Devan hanya menggeleng kan kepalanya saat melihat tingkah laku Aldi, dengan santai kelima cowok tersebut menuju kantin sekolah.

Rairaaaaaaaaa...., dengan kesal Raira menutup mulut Diana dengan roti, seketika Diana pun diam.

"Apaan sih Di?", ( tanya Raira ), dengan kesal Diana mengeluarkan roti yang di masuk kan ke dalam mulutnya oleh Raira tadi, dan setelah itu menjawab pertanyaan Raira.

" Habisnya sih lo lama banget belinya",
"Ya sabar kali Di !",
" Hah, lo tahu kan gue bukan tipe cewek yang sabaran", Raira hanya bisa menggeleng kan kepalanya saat mendengar pernyataan Diana.

Karena Raira terlalu sibuk mendengar kan nasihat dari Diana akhirnya Raira tidak sengaja menabrak cowok di depannya dan yang lebih parahnya lagi Raira tidak sengaja menumpahkan jus alpukatnya ke baju cowok tersebut, seketika mata Raira terbelalak, dan kini Raira  benar - benar merasa ketakuta, dengan gugup Raira meminta maaf ke pada cowok yang ia tabrak.

"Ma...., ma...., maaf  gue gak sengaja, aduh apa gue lap baju lo aja ya biar bekas  minuman di baju lo hilang?", dengan cepat cowok tersebut menjawab, " Gak usah", seketika Raira terdiam saat mendengar pernyataan cowok tersebut.

"Mendingan sekarang lo pergi aja", dengan gugup Raira menjawab perintah dari cowok tersebut, "I...., Iya", seketika Raira menarik tangan Diana untuk segera beranjak pergi dari kantin, setelah agak jauh barulah Raira dapat menghembuskan nafasnya dengan perlahan.

" Huuu...., tiba - tiba saja Diana mencolek lengan Raira, dengan reflek Raira menoleh ke arah Diana sambil bertanya kepada Diana.

"Ada apa Di?",
" Coba deh lo lihat ke belakang!", Raira pun berbalik ke belakang dan Raira  melihat seorang cowok yang sedang di kerumuni oleh empat orang cowok, cowok tersebut langsung menatap Raira, seketika Raira pun berbalik ke depan.

"Astaga Ra, jadi lo tadih nabrak Devan cowok tertampan di SMA Bramata Wijaya?",
" Gue juga gak tahu kalo tadi gue nabrak dia",
"Ya ampun Ra, lo tahu gak dia itu ketua geng motor, makanya dia paling di takutin sama semua cowok", dengan cemas Raira meminta pendapat pada Diana.

" Terus gue harus apa Di?", saat Diana ingin memberi saran tiba - tiba saja Devan menatap Raira, Diana yang melihat hal tersebut pun langsung memberi tahu Raira.

"Wah, gawat Ra", dengan ketakutan Raira bertanya pada Diana.
" Ada apa Di?",
"Sekarang Devan lagi lihatin lo",
" Apa", dengan perlahan Raira berbalik dan melihat kearah Devan, dan ternyata benar bahwa kini Devan sedang menatapnya, seketika Raira pun berbalik, dan menarik tangan Diana agar segera pergi dari kantin.

"Udah yuk Di, mendingan kita pergi aja!",
"Ok, yuk", dengan cepat Raira dan Diana pun beranjak pergi dari kantin.

Devan yang melihat sikap cewek yang baru saja bertabrakan dengannya tersebut pun langsung tersenyum manis.

I Turned TalkativeWhere stories live. Discover now