Bab 8 Terus Kepikiran

8 6 0
                                    

Sebuah bibir yang lembut tepat mendarat di kening Raira, seketika Raira terbangun dari tidurnya.

"Hah...., mimpi apaan tu tadi?", Raira pun menatap jam dinding di depannya dan kini jam tersebut baru menunjukan pukul 12.00 malam.

" Apa gue udah gak waras ya?", karena tidak mau ambil pusing dengan mimpinya barusan akhirnya Raira memutuskan untuk kembali tidur.

"Raira, hm.... lo pasti bisa gue  dapatin",
" Hah lo bilang apa tadi Dev?", ( tanya Maikel )
"Gue bilang gue pasti bisa dapatin Raira bego",
" Wah lo udah mabok ya?", ( tanya Aldi )
"Aduh kalian bego semua, ah mendingan gue cabut bye",
" Eh mau kemana bambang, lo mah kebiasaan kalo mabuk suka ngaco ngomongnya", ( kata Andri )
"Ah lepasin, gue mau ke rumah Raira", seketika keempat cowok itu pun saling tatap.

" Waduh bisa berabe nih kalo Devan sampai ke rumah Raira", ( kata Riko )
"Iya takutnya dia bakal ngapa - ngapain Raira apalagi dia kan lagi gak sadar", ( kata Aldi ), seketika empat cowok itu pun berdiri dari duduknya dan mencoba menahan Devan agar jangan kerumah Raira.

" Eh Devan yang tampan mendingan kita duduk lagi aja sambil minum gimana?", ( rayu Riko ), dengan cepat Devan menjawab, "Gak mau, gue mau kerumah Raira", seketika Aldi, Riko, dan Andri berusaha menahan Devan sedangkan Devan terus meronta hingga akhirnya Maikel memukul tengkuk belakang leher  Devan, dan setelah itu barulah Devan bisa diam karena dia pingsan.

" Eh Maikel lo apain Devan?", ( tanya Aldi )
"Udah gak papa sekarang mendingan kita antar dia pulang aja!", keempat cowok itu pun membawa Devan pergi dari Club.

Keesokan paginya

Dengan perlahan Devan bangun dari tidurnya, " Au, is sakit banget leher gue", Devan sambil memegang tengkuk belakang lehernya, "Hah, semalam gue lakuin apa ya sampai leher gue sakit?", Devan pun mengambil ponselnya yang berada di meja samping tempat tidurnya, dan kini Devan melihat jam di hpnya menunjukan pukul 10.00 pagi, " Hah, udah pagi", seketika Devan pun terdiam dan ia mengingat saat dia mencium kening Raira saat itu juga Devan pun tersenyum.

"Apa sebentar malam gue main kerumah  Raira ya?", sejenak Devan berpikir dan setelah lama berpikir barulah ia menentukan bahwa sebentar malam akan bermain di rumah Raira sekalian minta nomor hp Raira.

I Turned TalkativeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang