Bab 5 Berkenalan

12 11 0
                                    

"Pak tolong buka pintu gerbangnya dong!",
" Maaf dek gak bisa, soalnya peraturan tetap peraturan",
"Ya pak sekali aja, saya janji deh gak bakal terlambat lagi",
" Maaf tetap gak bisa dek", sapam tersebut pun pergi meninggal kan Raira yang masih di luar, Raira pun hanya bisa pasra sambil berdiri di samping gerbang sekolah, namun karena merasa capek akhirnya Raira pun duduk jongkok sambil menunduk kan kepalanya,  dan  tidak berapa lama kemudian sebuah motor sport berwarna putih pun datang dan berhenti tepat di depan Raira, cowok yang menggendarai  motor tersebut pun langsung turun dari atas motornya dan  berjalan mendekati Raira dan berhenti tepat di depan Raira.

"Lo lagi ngapain?", seketika Raira terkejut saat mendengar suara cowok, dengan perlahan Raira mengangkat mukanya dan melihat cowok yang berdiri di depannya tersebut dan beta terkejutnya Raira saat tahu itu adalah Devan.

Akibatnya terjadi lah saling tatap antara Raira dan Devan, Devan pun meulur kan tangannya ke arah Raira.

" Ayo bangun!", dengan ragu Raira menggapai tangan Devan, dan dengan perlahan Devan menarik Raira untuk berdiri.

"Lo terlambat ya?", Raira hanya menggangguk kan kepalanya, Devan yang melihat sifat Raira yang seperti anak kecil itu pun langsung memasang wajah penuh senyuman.

" Lo mau masuk?", seketika Raira menatap Devan dan sekali lagi menggangguk kan kepalanya, Devan pun menggenggam tangan Raira dan membawanya ke tembok belakang sekolah, Raira yang melihat Devan membawanya ke tembok belakang sekolah pun menjadi bingung, Devan yang melihat ekspresi muka kebingungan Raira pun langsung menjelas kan kenapa ia mengajak Raira ke tembok belakang sekolah.

"Kan lo mau masuk sekolah kan?", Raira pun menggangguk kan kepalanya lagi,
" Nah kalo lo mau masuk sekolah ya gak ada cara lain selain lo manjat tembok belakang sekolah!", seketika Raira terkejut mendengar pernyataan Devan, dengan memberani kan diri Raira angkat bicara.

"Tapi aku pakai rok, terus aku takut kena masalah", Devan yang mendengar pengakuan Raira pun langsung tersenyum.

" Kalo masalah lo pake rok gampang nanti tinggal lo naik aja di pundak gue terus lo coba raih temboknya dan dengan begitu lo gak perlu takut lagi soal masalah rok lo, seketika muka Raira pun berubah menjadi memerah padam karena menahan malu, Devan yang menyadari hal itu pun langsung angkat bicara.

"Tenang aja gue gak bakal lihat apa - apa nantinya pas lo naik di pundak gue", Raira pun menatap Devan.

" Oh ya satu lagi, biasanya gak ada guru yang bakal ngelihat lo manjat tembok jadi lo gak bakal kena masalah", Raira pun mencoba menimbang penawaran Devan dan karena Raira tidak mau bolos satu hari akhirnya Raira pun menerima penawaran dari Devan.

Devan pun berlutut dan dengan perlahan dan dengan berhati - hati Raira menaiki pundak Devan dan setelah itu Raira pun berusaha menggapai tembok hingga akhirnya Raira berhasil memanjat tembok dan lompat ke sebelah, setelah itu Raira pun melihat situasi aman atau tidak, namun setelah Raira merasa situasi sudah aman barulah Raira memberi tahu Devan agar Devan bisa melompat masuk ke dalam sekolah.

"Dev cepetan lompat!",  Devan pun mengambil ancang - ancang untuk melompat masuk ke dalam sekolah dan dengan satu lompatan Devan berhasil masuk ke dalam sekolah, setelah itu Devan dan Raira pun menuju ke kelas mereka masing - masing.

Saat Raira berjalan menuju kelasnya saat itu juga Devan berhenti melangkah dan berbalik melihat Raira sambil tersenyum manis, setelah itu barulah  Devan kembali berjalan menuju kelasnya.



I Turned TalkativeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang