06 : School

206 68 25
                                    

Hyemi's pov.

First day of school. Sekolah SMA ini bernama SMA Cre.ker, namanya cukup unik. Dalam pandangan pertama, gua pikir sekolah ini sekolah internasional. Ternyata enggak. Katanya sekolah swasta biasa. Gimana gua gak salah paham kalo biasanya sekolah internasional itu gedungnya banyak dan tinggi. Kedua ciri-ciri itu termasuk ke dalam sekolah ini.

Dan seperti yang gua sangka, karena kedua anak Kim Suho dan Bae Irene bersekolah di sekolah yang sekarang gua menginjak, semua murid jadi heboh banget. Ada beberapa murid cewe yang bernampilan kayak cabe-cabean gitu, samperin ke meja gua. Sekalian mereka lirik-lirik bentar ke gua. Pengen banget gua nyolok tuh mata, sinis amat tatapannya. Dan~, itu pun hanya karena ada keberadaan teman sebangku gua yaitu Kim Chenle.

Tapi Chenle nyuekin mereka. Alhasil, terbentuklah suasana canggung yang didampingkan dengan suara jangkrik. Dengan canggung, cewe-cewe tersebut meninggalkan meja kita dan berjalan ke arah lain.

"Bosan banget sih gua. Chenle juga dari tadi gak bicara, bisu atau apa?" - batin gua.

Kemudian, gua menurunkan kepala dan membalikkan halaman buku tulis yang kosong karena sangking bosannya. Di ujung mata gua, gua melihat segerombolan manusia menghampiri ke arah gua dan Chenle.

"Aduh, cewe cabe lagi ya?" - batin gua.

Tapi, tatapan gua masih terfokus ke buku yang ada di hadapan gua.

Tuk, tuk

Sebuah ketukan di meja yang membuat gua mendongak dan melihat dihadapan gua terdapat seorang cewe dengan senyuman manis yang terukir di wajahnya. Dibelakangnya ada seorang cewe lagi yang memiliki mata sipit meskipun begitu ia terlihat imut, dan seorang pria bermuka dingin dan terlihat seperti orang yang memiliki darah campur.

"Hai, nama gua Kim Doyeon. Salken" cewe yang bernama Doyeon, menjulurkan tangannya terhadap gua dengan senyuman yang memperlihatkan giginya.

Gua menjabat tangannya dan tersenyum,
"Hai, nama gua Lee Hyemi. Salken juga".

"Oh ya. Yang dibelakang gua, sebelah kanan namanya Hwang Yeji alias yang mirip kucing di tiktok. Sebelah kiri gua, namanya Huang Renjun alias anak blasteran asli cina-indo" ujar Doyeon sembari menunjuk ke kedua sisinya.

Yeji melambaikan tangannya dengan antusias, sedangkan Renjun hanya melirik ke gua lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Gua hanya mengangguk dengan pelan sambil tersenyum agak kaku.
Kemudian, Doyeon dan Yeji mengambil kursi kosong yang ada disekitar mereka dan menariknya ke meja gua dan Chenle. Entah kenapa, Renjun gak gerak. Berdiri diam, melihat doang.

"Njun, ambil yang itu untuk elo duduk. Jangan melamun aja" Yeji menunjuk ke kursi yang agak jauh dari jangkauannya tetapi dekat di jangkauan Renjun. Renjun mengambil kursi itu dan duduk.

"Elo Chenlekan?" Tanya Doyeon. Chenle melirik ke dia.

"Iya, kok elo tau?".

"Taulah. Satu sekolah kali. Gimana gak tau anak dari orang terkaya se-Indonesia" jawab Doyeon sambil meletakkan tangannya di meja.

"Oh ya, satu pertanyaan. Tapi usahakan jangan tersinggung ya" ucap Chenle sambil menutup buku doodlenya.

"Ok, silahkan".

"Elo gak deketin gua hanya karena pengen ngincar duit bapak gua doang kan?" Tanya Chenle to the point. Doyeon mengetuk dagu menggunakan jari telunjuknya.

"Enggaklah, ngapain juga. Lagian gua masih mampu. Ngapain mau ambil duit sultan? Mau mati muda?" jawab Doyeon sambil terkekeh.

"Iya, kita nih masih ada urat malunya kali. Kalo elonya sendiri yang ngasih, kita gak bakal nolak. Tapi, gak mungkin kita minta. Bikin malu diri aja" kata Yeji memasuki ke dalam percakapan mereka.

Stranger • Ji ChangminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang