ELINAII13

213 15 0
                                    

Menggemaskan kali tingkah Lili xixixi:v

Happy reading💋

***

Setelah kejadian di koridor, membuat Dreynan kepikiran wajah Elina terus. Ia masih mengingat dimana wajah Elina yang biasa saja padahal sudah ia gombali, bukan sebuah candaan, hanya saja Dreynan sedikit tertarik dengan Elina. Mungkin kah jatuh cinta padangan pertama? Ah Dreynan mengutuk pikirannya yang menurutnya menggelikan. Mana mungkin seorang Dreynan jatuh cinta? Pada orang yang baru di kenali pula. Sungguh mustahil.

Malas memikirkan, Dreynan bangkit mengambil jaket lalu keluar dari kamar. Langkah kakinya bergantian menuruni tangga, hingga Dreynan meraih knop pintu yang tertutup rapat.

Dreynan mengerling jahil. "Pah! Bibir mama pasti kesedot tuh kalau Papa lahap. Lanjutin juga gapapa, tapi Dreynan lupa apa yang Mama suruh Dreynan."

Sontak Nando dan Sarah terkejut, melihat kedatangan putranya dengan kepala yang menyembul. Nando mengdengus, tapi tidak dengan Sarah. Sarah dengan pipi yang memerah merona, menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Dreynan terkikik geli, melihat tingkah mama nya yang sedang malu malu kucing. Dreynan mengabaikan tatapan tajam dari Nando yang membuat keromantisan nya bubar karna kehadirannya. Menjengkelkan sekali, pikir Nando.

"D-reynan beliin Mama kue brownis, di toko langganan keluarga kita." Jawab Sarah dengan terbata bata.

"Udah, kan? Nunggu apa lagi? Hust, hust, sana." Ucap Nando mengusir Dreynan dengan sinis.

Dreynan memeletkan lidahnya, lalu menutup pintu kamar suami istri itu dengan keras. Sarah hanya mengelus dada nya, sembari menggeleng kepala pelan. Nando yang melihat itu menahan pergerakan sang istri, lalu berkata. "Entar dada mama tepos, kan ga puas kalau di rem--"

Nando mengaduh kesakitan, saat Sarah menyentil bibir suaminya yang mesum itu. "Heh! Mulutmu tu Pa." Ucap Sarah ketus, Nando hanya menyengir bodoh, Sarah yang melihat itu memutar bola mata malas.

Dreynan menyalakan mesin mobilnya, lalu keluar dari perkarangan rumah mewah itu. Kini, Dreynan sudah sampai di tempat tujuan, yaitu toko brownis. Dreynan segera mematikan mesin mobilnya, dan kakinya perlahan memasuki toko tersebut. Semua mata sontak mengalihkan kepada Dreynan, saat Dreynan baru saja memasuki toko kue brownis. Dreynan hanya mengangkat bahunya acuh, sudah biasa terjadi jika Dreynan datang ke toko ini.

Dreynan pun membeli kue langganan sang mama, sesekali Dreynan mengdengus malas mendengar bisik-bisikkan alay. Tak urung mereka mengganggumi Dreynan, siapa yang tak jatuh dalam pesona seorang Dreynan Pramana Lighter? Dengan pesonannya yang mampu membuat kaum hawa klepek-klepek.

Dreynan pun keluar, setelah membeli kue brownis pesanan sang mama. Tangan Dreynan terhenti saat ingin membuka mobil, tatkala Dreynan mendengar sebuah suara yang berada dibelakangnya. Dreynan menoleh, keningnya mengkerut bingung, melihat sosok menggemaskan di hadapannya. Apa lagi sosok di hadapan Dreynan ini, menatapnya dengan mata mengerjap, serta mata yang binar.

Tak tahan, Dreynan berjongkok. Mencubit pipi karena merasa gemas. "Nama kamu siapa hm?" Tanya Dreynan.

"Nama Lili, Isyalili Thalita. Moms memanggilku kaka Tata." Jawabnya polos.

Dreynan tersenyum geli, mendengar suara cadel tapi memggemaskan. "Kok Lili ada si sini? Moms mu mana?"

"Jangan kenceng-kenceng om, nanti moms mendengar. Entar Lili ketauan deh kalau Lili kabur dari hukuman moms. Moms tu galak, suka jewer kuping Lili." Ucapnya sambil mengatupkan mulut Dreynan, sebelah tangannya juga tak lupa ia mengatup sendiri.

Dreynan hanya mengangguk kepalanya, pertanda mengerti. Lili perlahan menurunkan tangannya, jari telunjuknya ia taruh di dagu. Dengan mata yang kesana-kemari. Saat Dreynan hendak bertanya apa yang sedang Lili lakukan, Lili sudah berkata dengan riang.

"Ah! Emm, Lili boleh minta nggak?" Tanya Lili dengan polos sambil menunjuk kue yang ada di tangan Dreynan.

Sontak Dreynan, menunjuk ulang apa yang sedang Lili tunjuk, dengan cepat Lili mengangguk-anggukkan kepalanya. Dreynan berpikir sejenak, jika Dreynan memberinya, apa Dreynan gak akan di marahi abis-abisan oleh sang mama? Apa lagi ini kue kesukaan mamanya, bukan hanya mamanya saja, tapi papanya juga. Termasuk Dreynan. Si keluarga pecinta kue brownis.

"O-m nggak mau ya?" Tanya Lili dengan pelan, mata nya yang berkaca kaca, air mata siap akan luruh.

Dreynan melihat itu, jadi kelimpungan. Dengan berat hati, Dreynan memberikan kemauan Lili. Lili yang melihat kue brownis di sodongkan kedepannya, tangannya dengan gesit mengambil kue dengan perasaan senang.

Perlahan, sudut bibir Dreynan terangat.

"Menggemaskan!"





Hai kita berjumpa lagi, hehe maaf ya kemarin" g up, lagi sibuk.

YUKKK RAMEIN KOLOM KOMENTAR, BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT LANJUTIN, BIAR END CEPETT!!!

VOTEE BABY.
KOMEN BABY.

PENUHI YA KOLOM KOMETAR!

Fllw Ig author:
@dhyynn_ard

SEE YOU NEXT PART!

ELINA [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now