O6

41 13 2
                                    


    Dokyeom menopang kepalanya di depan layar komputer yang menampilkan deretan informasi mengenai Jung Aster. Mulai dari tanggal lahir, hingga berita-berita mengenai gadis itu dan karirnya.

"Aku tidak paham, apa gadis itu sasaeng?" gumamnya.

Nana berjalan ke belakang tubuh lelaki itu, melongok monitor yang sedari tadi ditatap Dokyeom. "Wah, kau jago juga mencari informasi."

"Kalau tidak begitu mana mungkin aku mendirikan kantor ini?"

"Tapi kalau dipikir, benar juga." Nana meletakkan telunjuk di bawah dagu seperti sedang berpikir. "Untuk apa orang tadi minta dicarikan info mengenai artis terkenal begini? Bukannya di internet saja sudah banyak biodatanya?"

Dokyeom mengangguk. "Benar. Makanya aku juga merasa janggal." Sepersekian sekon kemudian, ia menggedikkan bahu. "Tapi biarlah, yang penting kita dapat uang."

Desisan kecil ke luar dari mulut Nana. "Astaga, mata duitan."

Di antara dua orang yang berdebat tidak jelas tadi, Jeonghan memilih diam dan fokus pada monitor komputernya. Lelaki itu juga sedang mencari info mengenai Jung Aster. Bedanya, ia mencari melalui sumber asing.

Setelah beberapa mengeklik berbagai situs, akhirnya Jeonghan menemukan sesuatu. Ia mengernyit samar membaca tiap kalimat dalam postingan itu.

"Hey, kemari," ia berujar pada Dokyeom dan Nana tanpa mengalihkan pandangan dari monitor.

"Ada apa? Apa kau menemukan sesuatu?" tanya Nana.

"Apa ini? Bahasa Inggris?" Dokyeom ikut mengerutkan dahi saat membaca isi postingan yang ditunjukkan Jeonghan.

"Aku mencari lewat sumber asing, tadinya cuma buat jaga-jaga, siapa tahu ada yang terlewat dari informasi di negara kita. Lagi pula, gadis tadi datang minta dicarikan informasi tentang orang terkenal, maka itu artinya ia tidak dapat menemukan apa yang ia cari di sumber dari negara kita," jelas Jeonghan. "Seperti yang dibilang Nana tadi, informasi seputar dirinya pasti sudah tersebar ke mana-mana di internet."

Nana menatap Jeonghan dengan pandangan bangga. "Wah, tapi aku kagum. Ini pertama kalinya aku mendengarmu bicara sepanjang ini."

Yang dipuji memilih diam dan tidak menanggapi. Matanya sibuk membaca ulang isi postingan itu sekali lagi.

Misteri Tuan Putri Korea yang Tersembunyi.

Aku satu kelas dengan seorang teman saat masih SMP. Dia anak yang ceria, seperti sinar matahari yang bisa mencerahkan suasana kapan pun. Awalnya, kami baik-baik saja. Pandanganku padanya juga hanya dipenuhi rasa kagum. Tapi suatu hari, aku menemukan hal lain darinya. Rupanya apa yang selama ini kulihat darinya adalah palsu secara keseluruhan.

Di bawah postingan itu, dilampirkan beberapa gambar yang diambil dengan agak blur, tapi masih bisa terbaca mata.

"Panti asuhan?" Kedua alis Nana nyaris bertautan waktu melihat salah satu gambar.

"Postingan ini dipost di forum komunitas asing, tapi sepertinya pemilik akunnya adalah orang Korea. Apa lagi kalau melihat dari gambar yang dilampirkan, kita bisa tahu kalau ini memang tentang Tuan Putri Korea alias Jung Aster," terang Jeonghan.

"Kenapa tidak ada berita soal ini? Padahal Aster itu artis terkenal."

Jeonghan melirik sekilas pada Nana yang baru saja bertanya. "Tentu tidak ada. Ini akun anonim, tanggapan di postingan ini juga hanya sedikit. Apa lagi ini bukan situs dari negara kita, siapa yang mau repot-repot menelusuri sampai sana?"

𝙇𝙖𝙘𝙪𝙣𝙖 °Onde histórias criam vida. Descubra agora