IK 43: CERMINAN ( Berilah cerminan yang baik untuk anak-anakmu.)

51 3 0
                                    

"Dan janganlah perlihatkan sesuatu yang buruk kepada anak-anakmu. Karena perilakumu adalah cerminan bagi anak-anakmu."

_______________________________

🍒

Pasti kalian bertanya, kenapa pada bagian ini saya membahas tentang "perilaku orang tua adalah cerminan bagi anak-anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pasti kalian bertanya, kenapa pada bagian ini saya membahas tentang "perilaku orang tua adalah cerminan bagi anak-anaknya."
Menurut saya ini adalah sesuatu yang sangat penting di bahas. Mengingat banyaknya orang tua yang terkadang salah dalam mendidik anak-anaknya. Salah dalam mendidik maka itu akan berpengaruh bagi perilaku sang anak.

Teruntuk para orang tua. Didiklah anak-anakmu sebaik mungkin. Bekali mereka dengan ilmu agama dan jangan sekali-kali memberikan contoh yang tidak layak untuk di lihat oleh seorang anak. Didiklah anak-anakmu dengan bijak. Jangan pernah melontarkan kalimat kotor atau mengata-ngatai mereka dengan kalimat yang tak layak untuk mereka dengar.

Ketahuilah setiap anak pasti sangat tidak suka bila mendengar kalimat yang sangat tidak layak untuk mereka dengar. Bila sang anak salah jangan sekalipun memarahinya sehingga terkadang lisan mengeluarkan kalimat yang dapat berpengaruh oleh pikiran sang anak. Nasehatilah mereka dengan bijak tanpa sekalipun meninggikan suara atau membentaknya.

Kalian pasti tau bahwasannya setiap kali kalimat yang terlontar dari lisan itu juga akan sangat berpengaruh bagi pikiran sang anak. Apabila kalimat yang terlontar baik maka itu akan dapat membuat sang anak bahagia dan dia akan melakukan hal-hal baik seperti sang orang tua katakan. Sebaliknya jika kalimat yang terlontar buruk maka itu akan membuat sang anak tertekan. jadi jika perilaku sang anak kurang baik, jangan salahkan siapa-siapa itu adalah didikan yang kurang baik dari para orang tua.

Sang orang tua  seharusnya mendidik anak-anaknya dengan sebaik mungkin. Ajarkan mereka tentang ilmu agama, sholat, mengaji hingga mengajak mereka berbuat baik dan bersedekah kepada orang lain mulai dari mereka kecil. Karena itu merupakan bekal bagi sang anak. Hingga itu akan menjadi kebiasaan bagi sang anak. Baik akhlak sang anak maka para orang tuapun akan bahagia.

_____________________________

🍒

Kisah Luqman Al-Hakim yang namanya terangkum indah dalam Al-Qur'an.

Dialah Luqman Al-Hakim yang menurut Ibnu Katsir dalam kitabnya Bidayah wa an-Nihayah dan Tafsir Ibnu Katsir memiliki nama panjang Luqman bin ‘Anqa' bin Sadun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dialah Luqman Al-Hakim yang menurut Ibnu Katsir dalam kitabnya Bidayah wa an-Nihayah dan Tafsir Ibnu Katsir memiliki nama panjang Luqman bin ‘Anqa' bin Sadun.

Luqman adalah seorang ayah yang dikenal memiliki segudang nasihat bijak dalam mendidik anaknya, Taran.

Allah Swt bahkan mengabadikannya di dalam Al-Qu'an dengan sebuah surah yang bernama Surah Luqman.

Salah satu ayat yang menyebut namanya dalam surah tersebut terdapat dalam ayat ke 12 yang artinya:

"Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (QS. Luqman: 12).

Kisahnya yang populer adalah ketika ia mengabdi kepada majikannya untuk mengolah daging seekor kambing.

Suatu ketika, Luqman diminta majikannya untuk menyembelih seekor kambing dan diminta pula untuk mengeluarkan salah satu gumpalan daging yang paling baik dari kambing tersebut. Luqman yang patuh terhadap perintah majikannya itu lantas memisahkan bagian lidah dan hati dari kambing yang disembelihnya.

Selang beberapa hari, Luqman melakukan hal yang sama sehingga membuat majikannya penasaran mengapa ia memisahkan lidah dan hati kambing.

"Mengapa engkau memisahkan bagian itu?" tanya majikannya.

Luqman menjawab, "Kedua bagian itu adalah yang paling enak jika ia benar-benar baik. Ia menjadi paling tidak enak atau buruk, jika keduanya itu buruk."

Di lain cerita Jalaluddin Rumi dalam karyanya yang berjudul al-Matsnawi menyebut bahwa Luqman adalah seorang budak yang baik dan memiliki derajat yang tinggi.

Suatu ketika, Luqman mendapat hadiah sebuah semangka yang kemudian dimakan bersama dengan majikannya.

Luqman sangat lahap menyantap semangka itu tetapi majikannya tidak merasakan hal yang sama.

Majikannya itu bertanya, "Wahai Luqman, mengapa engkau menikmati semangka ini padahal rasanya tidak enak?"

Luqman menjawab, "Sungguh tidak pantas hamba mengeluh atas kemurahan hati dan kasih sayang yang telah tuan berikan kepada hamba. Tuan memberi semangka kepada hamba karena kasih sayang dan ketulusan, maka sangat tidak pantas jika hamba membalasnya dengan cara mengeluh."

Sementara itu, terkait dengan siapa sebenarnya Luqman, para ulama berbeda pendapat tentang hal itu, ada menganggapnya nabi, rasul, tetapi mayoritas menyebut bahwa Lukman adalah seorang ahli hikmah.

Hal tersebut karena menurut para ulama, nabi dan rasul yang wajib diimani adalah sebanyak 25 tidak termasuk Luqman.
Menurut Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani dalam Nur az-Zhalam, jumlah nabi adalah sebanyak 124 ribu dan rasul ada 313.

Wallahu a'lam.

__________________________

🍒

"Berilah nasehat bijak kepada anak-anakmu. Berilah contoh yang baik terhadap mereka. Ajarilah mereka agar senantiasa bersyukur dan selalu taat kepada sang ilahi. Ucapkanlah kepada mereka kalimat-kalimat kebaikan agar itu bisa menjadi contoh yang baik bagi mereka."

___________________________

Bismillah...
Semoga bermanfaat ya salihah.

📆: Sabtu, 10 Oktober 2020

INSPIRASI KATA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang