15. Kecelakaan

191 25 1
                                    

"Ada apa, Selena?" tanya Senja heran.

"Selena kamu sakit?" Adel juga ikut bertanya.

"Gak papa, kalian mau aku ceritain liburanku?" tanyaku memastikan. Senja mengangguk.

"Kamu kenapa?" Senja heran melihat tingkahku.

"Ceritanya panjang, aku juga gak yakin bakalan sanggup ceritain,"

Senja dan Adel terdiam.

"Emm, kita ke kamarmu aja," usul Senja.

"Yaudah, ayok!" aku, Senja, dan Adel bangkit dari sofa.

"Eh, mau kemana kalian?" tanya Reven.

"Ke kamar Selena," jawab Adel.

"Oh, yaudah sana," kata Reven.

Eric, Reven, dan Tony sudah mulai akrab dengan Atees.

Kami bertiga masuk ke kamar. Aku tidak menutup penuh pintu kamarku. Aku menyusul Senja dan Adel yang sudah duduk di kasurku.

"Sel," panggil Adel setelah aku duduk.

"Hm?"

"Kamu kenapa?" tanya Senja. Dari tatapannya, dia seperti menuntut jawaban yang detail dariku.

"Liburanku di Korea tidak seperti yang aku rencanakan. Itu liburan yang paling aku benci. Semuanya dimulai dari Sungai Han," aku sengaja menggantungkan kalimatku.

"Sungai Han? Ada apa dengan Sungai Han?" Adel heran dengan kata-kataku.

"Bukannya kamu pengen banget ke Sungai Han?" lanjut Senja.

"Semua berjalan normal, hingga seorang pria aneh mengejar aku dan Kak Seonghwa yang sedang menikmati sunset. Aku tidak tahu siapa dia, yang pasti wajahnya sangat mirip dengan Kak Seonghwa," aku melanjutkan ceritaku.

"Apa?! Kalian dikejar?!" Senja terkejut.

"Dikejar? Kamu dikejar seorang pria yang mirip dengan kakakmu?" Adel juga terkejut, tapi dengan versi yang tenang.

Aku mengangguk. Kemudian melanjutkan ceritaku. Sampai dibagian Chaewon, aku menangis. Aku sangat merindukan dia, walaupun hanya bertemu satu kali, itu juga hanya sebentar.

"Dibunuh ayahnya karena menanyakan keberadaan saudaranya?" Senja masih terkejut.

"Aku curiga dengan pria yang mengejar kalian," ujar Adel.

"Kenapa?" tanya Senja.

"Aku tidak tahu," kata Adel.

"Selena, tidak masalah jika kamu tidak ingin melanjutkannya," kata Senja sambil merangkulku, seperti memberi kekuatan padaku. Adel juga mengusap tanganku, seakan menyalurkan ketenangan untukku.

Tapi aku tetap melanjutkan ceritanya, meskipun kadang harus berhenti sejenak.

"Pria aneh yang mirip Kak Seonghwa, tante Hyerin, Chaewon. Dibunuh karena menanyakan saudaranya. Sepertinya ini saling berkaitan," Adel mulai berteori.

gadis yang merindukan cahaya rembulan Where stories live. Discover now