26 - Bibir Istri, Bibir Suami

19.5K 511 53
                                    

Liat judulnya aja pasti pada seneng :"))) Kali ini aku up terlalu malem karena sibuk guys :)

PERTANYAAN KEPOKU :

ºArtis TikTok kesukaan kalian siapa?

ºPilih pasangan humoris atau romantis?

Jawaban aku ada di akhir chapter ya.

HAPPY READING
TYPO KOMEN :)

"Pak, saya boleh ijin pulang? Saya ingin ke dokter," ucap Flora kepada wali kelasnya. Selain ingin kabur dari suasana sekolah, Flora sudah merasa tubuhnya tidak enak. Perutnya yang sakit melilit akibat tidak sarapan, kepalanya pusing berdiri di bawah matahari, sepertinya demam juga menyerang tubuhnya.

"Muka kamu juga sudah pucat sih, ya sudah ini Bapak kasih surat ijin sakitnya ya. Langsung ke rumah sakit habis ini." Flora mengangguk terima kasih lalu pamit pergi ke luar gedung sekolah.

Beruntung para murid masih berada di kelas. Flora tidak perlu bertemu atau menjadi pemeran utama di depan seluruh murid-murid itu. Suasana hati Flora tidak baik. Dia sedang malas melakukan apapun. Selain karena berdiri di bawah matahari, kepala Flora juga pening karena menangis cukup lama.

Saat ini Flora berjalan kaki ke apotek yang tidak jauh, tetapi tidak juga dekat dari sekolahnya. Matahari masih cukup terik membuat keringatnya mengalir di dahinya. Flora kapok meninggalkan mobil pribadinya di rumah orang tuanya. Dia akan mengambil mobilnya jika tubuhnya sudah membaik.

Flora membeli beberapa obat sakit kepala dan demam. Sebelum akhirnya dia memesan ojek online untuk kembali ke apartemennya. Jam bahkan belum menunjukkan pukul 10 pagi, Flora yakin waktunya untuk bertemu Gera akan lebih lama. Baguslah kalau hal itu terjadi. Flora harus bersiap-siap sebelum kembali menjadi dirinya yang dulu di malam hari. Tidak mungkin dia terus seperti ini.

"Selamat pagi, Buk Flora, jam segini sudah pulang sekolah?" sapa seorang satpam yang memang tahu dirinya adalah istri Gera. Di juga yang membantu Jimmy setiap hari untuk naik ke lantai apartemennya. Padahal orang asing yang tidak memiliki akses dilarang masuk.

"Iya, Pak, mau istirahat aja," jawab Flora tertawa kecil. "Mari, Pak!"

"Iya, Buk."

Flora naik ke lift dan masuk ke dalam kamarnya yang kosong. Tidak ada Gera karena sudah pasti suaminya pergi ke kantor. Flora sudah malas mandi karena ingin cepat-cepat tidur setelah minum obat. Tidak peduli dengan baju seragam yang masih menempel pada tubuhnya. Setelah memeluk guling dan berselimut, Flora terlelap.

º~º

Dingin. Ada suatu sensasi yang aneh pada tubuhnya sampai Flora menggeliat ingin bangun. Padahal tidurnya sudah sangat nyenyak tadi. Perlahan-lahan, Flora mengerjapkan matanya dan langsung disorot oleh lampu terang. Bayangan seorang pria yang duduk sedang melakukan sesuatu mulai terlihat. Dan saat itu juga, Flora sadar dari mana sensasi dingin itu berasal.

"Lo ngapain?!" Flora berseru dengan suara yang hampir hilang dan hendak bangkit untuk menghindar. Namun tubuhnya cukup lemah sampai Gera mendorong bahu Flora untuk tetap tidur.

"Udah diem aja, lo jorok banget tidur pake seragam gini!" omel Gera dan masih tetap melakukan sesuatu yang membuat Flora kedinginan.

"Ta- tapi lo kan bisa bangunin gue."

"Ck! Udah diem aja, ini bentar lagi selesai."

Flora memalingkan wajahnya menahan malu. Padahal dia pernah menggoda Gera agar mereka melakukan hal yang seharusnya dilakukan para suami istri saat malam pertama. Tetapi, hanya dilap dengan kain hangat oleh Gera saja Flora sudah malu. Yap, Gera membuka seragamnya dan hanya meninggalkan pakaian dalamnya saja. Suaminya itu mengelap tubuhnya dengan telaten menggunakan kain yang direndam air hangat.

Marriage as Her 17th Birthday GiftDove le storie prendono vita. Scoprilo ora