35 - Teman dari Australia

8.4K 417 99
                                    

PERHATIAN

Di chapter ini ada banyak kalimat bahasa Inggris dan akan aku translate ke Indo di bagian komentar. DAN aku bukan orang yang jago bahasa Inggris, jadi kalo kamu lebih jago atau setidaknya tahu kalimat lebih baiknya gimana, PLEASE komen seharusnya aku ganti jadi apa.

Aku juga translate menurut yang aku tau aja. Kalo menurut kamu salah, komen yang benarnya ya. Ini demi kebaikan isi chapter juga :)

Jujur aku juga kurang percaya diri dengan kemampuan English aku. Karena tinggal di Indonesia, aku hampir gak pernah ngobrol sama orang lain pakai bahasa Inggris.

Tapi demi memperdalam karakter yang dari Australia, aku mau coba pakai bahasa Inggris. Aku masih butuh bantuan kalian yang mahir dalam bahasa Inggris :)

TERIMA KASIH.

PERTANYAAN KEPOKU :

ºFilm/series yang paling sedih yang pernah kamu nonton?

ºSatu hal yang bisa bikin kamu ilfeel sama doi?

Jawaban versi aku ada di akhir chapter.

HAPPY READING
TYPO KOMEN :)


"Oh my God, Gera! Finally kita ketemu lagi! I miss you!"

Flora melongo ingin protes begitu teman Gera yang perempuan memeluk dan mencium kedua pipi suaminya dengan santai. Anehnya, kekasih dari si perempuan itu ada di sebelahnya dan terlihat tidak keberatan ataa hal itu. Anehnya lagi, Gera juga membalas pelukan si perempuan dengan santai.

Flora meremas jemarinya kuat-kuat. Dia menahan untuk tidak mendorong sepasang kekasih itu keluar kamar.

"And she is your wife?" tanya si perempuan kepada Gera dam dibalas anggukan. Dia menatao kagum ke arah Flora dan memeluknya seperti yang dia lakukan pada Gera.

"Oh my God! You're so pretty! What's your name?"

"Flora," jawab Flora kikuk.

"Jangan kebiasaan pake bahasa Inggris, sayang, kamu bikin dia canggung," ucap kekasihnya yang kini mengulurkan tangannya pada Flora.

"Hai, gue Justin, teman Gera dari Australia." Flora melihat Justin yang termasuk tampan ini. Rambutnya hitam lekat tersisir rapih ke belakang. Wajah dengan rahang yang tegas dan tubuh yang tegap. Ah, jangan lupakan lesung pipit yang terlihat saat dia tersenyum.

"Aku Rilen, nice to meet you!" Flora hanya bisa tersenyum melihat energi Rilen yang begitu semangat melambaikan tangannya pada Flora.

"Ayo duduk, bawa koper kalian ke kamar tamu aja langsung," ucap Gera mempersilahkan kedua temannya ke kamar tamu.

"Sini, aku bantuin," tawar Flora membawa kantung belanjaan di tangan Rilen.

"Astaga kamu baik banget! Pantes aja Gera ngelupain Bella!"

Flora mengulum senyumnya merasa bangga. Tidak tahu hal itu fakta atau tidak, yang pasti Flora sering melihat kalau Gera jarang sekali membuka ponselnya akhir-akhir ini.

"Jangan ngomongin Bella di sini, gue bisa diamuk dia entar malem," ucap Gera membuat kedua temannya tertawa geli.

"Bagus! Aku juga gak mau ngomongin your ex itu!" ucap Rilen ketus membuat Flora penasaran atas alasan apa yang membuat Rilen tidak suka pada Bella.

Marriage as Her 17th Birthday GiftOnde histórias criam vida. Descubra agora