Bab 5

2.1K 289 22
                                    

~(Y/n) POV~

Kami memasuki kelas dan seketika banyak pertanyaan yang di lontarkan kepada kami.

"Kenapa kalian tidak memberitahu kami kalau kalian anggota band (b/n)?!" Teriak hampir seluruh kelas.

"Ya... Kami berusaha menyembunyikannya." Jawabku, mengangkat bahu.

"Tapi kalian semalam sangat keren!" Kata Kayano dengan antusias.

Setelah sesi tanya jawab, aku menjatuhkan diri dimejaku dan menutup mataku. Ternyata aku terbangun jam 12 malam dan tidak sengaja melihat tumpukan dokumen yang tidak pernah bisa aku tolak untukku selesaikan.

Aku terbangun ketika mendengar bel berbunyi dan kelas di mulai. "Oke semuanya, bisakah kita mulai?!" Koro-sensei berkata sambil menggunakan kecepatan Mach 20 miliknya untuk bergerak di sekitar ruangan. Aku merasakan sesuatu yang mengikat kepalaku dengan sangat cepat.

"Mulai apa?" Semua orang bertanya. "Waktu tengah semester telah tiba, dan itulah mengapa periode ini akan dihabiskan dalam sesi belajar berkecepatan tinggi." Kata koro-sensei.

"Oke, dan kenapa kami di sini?" Tanya Mitsuki dengan ikat kepala putih bertuliskan bahasa Jepang. Ternyata aku dan yang lain juga memilikinya, miliku bahasa Inggris, Mizuki Matematika, Akira Sains, dan Hinoto study sosial.

"Karena, Mitsuki-kun dan yang lainnya, tidak ada yang bisa saya ajarkan kepada kalian yang belom kalian ketahui." Kata koro-sensei beralih ke siswa lain.

"Klon saya dapat bekerja dengan kalian satu lawan satu untuk melatih kalian pada setiap mata pelajaran terburuk kalian, dan Mitsuki-kun dan yang lainnya akan membantu juga." Kata koro-sensei.

"Kamu bisa menggunakan Mach 20! kenapa kami harus membantu?!" Teriak Mitsuki.

~Hari berikutnya~

Keesokan harinya, Koro-sensei menyapa kelas seperti biasanya. "Selamat pagi." Katanya. "Hari ini aku telah mencoba menjadikan diriku lebih banyak lagi!" Ada lebih banyak klon daripada kemarin, beberapa dari mereka bahkan memakai wig dan sweater.

Aku hanya terus meluangkan waktu, mengajar 4 siswa. "Oh, aku mengerti." Kata Nakamura, aku tersenyum tipis dan melanjutkan.

Bel segera berbunyi dan koro-sensei kelelahan. Wajahnya memerah dan dia mengipasi dirinya sendiri. Koro Sensei jelas membebani tubuhnya secara berlebihan.

Aku merasakan ketukan di bahuku. Aku berbalik menghadap Akira. "Aku akan menemui Karasuma-san, mau ikut?" Tanyanya dan aku mengangguk.

"Karasuma-san." Akira memanggil ketika kami berjalan ke arahnya dan dia bersenandung sebagai tanggapan.

"Apa menurutmu kepala sekolah akan mengizinkan kami mengikuti ujian? Maksudku, kami sudah lulus perguruan tinggi." Tanya Akira.

"Meskipun fokus utama kalian adalah membunuh target, kalian masih menjadi siswa di sekolah ini. Oleh karena itu, ya, kalian harus mengikuti tes ini." Karasuma menjawab, dan aku mengangguk.

Aku melihat semua teman sekelasku berada di halaman sekolah. Aku berjalan keluar bersama mereka dan berdiri di samping Nagisa.

"Apa yang sedang terjadi?" Aku bertanya pelan. "Koro-sensei menyuruh kita keluar ke sini." Dia berkata.

"Satu hal yang baik tentang sistem kelas-E adalah proses perbaikan bawaannya. Dengan mendapat skor di 50 teratas dari 186 pada ujian berkala dan menerima izin dari mantan guru mereka untuk kembali, mereka dapat meninggalkan kelas-E. Terlalu sulit untuk memenuhi persyaratan ini mengingat nilai mereka yang buruk di lingkungan akademis yang rendah ini. Sebagian besar siswa kelas-E, dengan rasa rendah diri sehingga remediasi jauh dari jangkauan menerima diskriminasi yang keras ini." Koro-sensei berkata.

Assassin Singer [Assassination Classroom x Reader]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα