Bab 34

520 74 28
                                    

~(Y/n) POV~

Begitu aku kembali ke rumah, aku memberikan gitarku kepada salah satu pelayanku. Aku pergi kekamar menjatuhkan diriku di kasur. Meraih ponselku yang selama ini berdengung tak terkendali. Melihat itu adalah panggilan telepon, aku mengangkatnya.
———————————————————

Moshi Moshi. : (Y/n)

Nagisa : (Y-y/n)-chan...???

Apa kamu butuh sesuatu, : (Y/n) Nagisa-kun?

Nagisa : Y-Yah... Aku ingat bahwa aku tidak pernah benar-benar berterima kasih padamu karena telah membantuku dengan kemungkinan dengan ibuku, jadi, um.....

..... : (Y/n)

Nagisa : A-aku bertanya-tanya apakah aku bisa mentraktirmu makan siang...

Ya, tentu, aku tidak : (Y/n) benar-benar makan apa pun selama kelas jadi kedengarannya bagus.

Nagisa : Kalau begitu... Apa kamu ingin pergi ke kafe tempat Isogai-kun bekerja?

Tentu. Akhir-akhir ini aku tidak : (Y/n) kesana jadi aku akan ke sana sebentar lagi.

Nagisa : Sampai ketemu di sana, (y/n)-chan.

Ya, selamat tinggal, Nagisa-kun. : (Y/n)

———————————————————
Aku menutup teleponku, dan menatapnya sebentar. Aku segera mengganti baju sekolahku, dengan pakaian yang lebih baik.

Aku mengirim pesan kepada Akira, dan melarangnya memberi tahu Mitsuki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku mengirim pesan kepada Akira, dan melarangnya memberi tahu Mitsuki. Segera aku keluar dan menuju kafe Isogai.

~Lewat waktu~

Ketika aku sudah sampai, aku melihat Nagisa sudah ada di dalam "Maaf, apakah kamu menunggu lama?" Tanyaku.

"Ah, tidak sama sekali, (y/n)-chan! Aku baru sampai sini." Dia tersenyum malu-malu dan wajahnya benar-benar merah.

"Baiklah, lalu..." Aku terdiam, dan keheningan yang canggung terjadi.

"Um, apakah kamu ingin mendapatkan sesuatu?" Tanyanya. Aku hanya menganggukkan kepala.

Saat aku melihat menu, aku tidak bisa membantu tetapi memperhatikan Nagisa melirikku sesekali, dan aku mengangkat alis ke arahnya.

"Apakah semua baik baik saja?" Tanyaku, dan dia menegang sebelum terkekeh sedikit saat dia bergeser di kursinya.

"Tidak, yah, aku hanya merasa agak gugup karena suatu alasan..." Dia tersenyum, dan aku merasakan bibirku melengkung sedikit.

"Tidak perlu. Bagaimanapun, aku merasa sangat nyaman berada di dekatmu." Aku menyatakan, dan sepertinya pipinya memerah untuk sesaat. Sampai Isogai datang untuk menerima pesanan kami.

Assassin Singer [Assassination Classroom x Reader]Where stories live. Discover now