Bab 38

415 60 7
                                    

~Author POV~

Kelas menatap perempuan itu dengan kaget. Bahkan Akira dan Mitsuki tidak bergerak satu inci pun.

'Itu tidak mungkin dia. Rambut merah, mata merah. Itu tidak mungkin. Tapi hawa ini menunjukkan kalau dia (y/n)...' Akira tenggelam dalam pikirannya.

"Kepribadiannya yang lain, benar-benar sudah menguasainya..." Mitsuki menyimpulkan, seketika ketiga temannya tegang mendengar kenyataan itu.

"Kita harus menghentikannya..." Akira bergumam.

"Ya~ seperti yang kalian lihat. Aku sudah menyuntikkan beberapa cairan kimia kedalam dirinya. Tapi aku tidak menyangka hasilnya akan sebagus ini." Reiji berkata, menyisir rambut merah perempuan itu.

Mitsuki melirik (y/n) dan berusaha mencari tau niatnya dengan ekspresinya. Tapi yang dia temukan tidak ada, dia hanya melihat ekspresi kosong perempuan itu.

Reiji membisikkan sesuatu ke telinga (y/n), dan dia sedikit menjauh. (Y/n) menatap temannya dengan tatapan yang sama, tanpa peringatan dia melontarkan empat tentakel kearah mereka berempat. Mereka segera bereaksi dan menghindari serangan itu.

"Apa yang kau katakan kepadanya?!?!" Mitsuki berteriak, terus menghindari serangan.

"Tidak ada. Hanya memberi taunya untuk membunuh orang yang penting baginya. Dan kurasa itu adalah kalian." Reiji menjawab.

"Sial." Mitsuki menggerutu. Tidak sampai sebuah tentakel menerjang ke arahnya, tapi Mitsuki dengan cepat segera menghindar dan berakhir di samping Akira.

"Kita tidak bisa terus seperti ini." Akira berkata kepada Mitsuki.

"Apa maksudmu?" Mitsuki melirik lelaki di sebelahnya.

"Kita harus ikut menyerang. (Y/n) sedang tidak terkendali, jika kita hanya menghindar itu akan menguras energi kita." Akira menjelaskan.

"Apa rencananya?" Mitsuki bertanya. Akira mengeluarkan bom berukuran sangat kecil dari saku celananya.

Sedangkan keadaan Hinoto dan Mizuki, mereka masih menghindari serangan demi serangan, sampai sebuah kabut mengelilingi mereka. Mizuki melihat sekeliling dengan panik sampai Akira muncul di depannya. "Mitsuki sekarang!!!"

Sebuah angin kencang mengelilingi mereka membuat kabut semakin tebal. (Y/n) melihat sekeliling dengan tatapan kosong, sampai sebuah katana berhasil memotong satu tentakelnya. (Y/n) berbalik dan satu tentakel berhasil di potong lagi. (Y/n) memejamkan matanya dan menggunakan Indra pendengarannya sampai sebuah pergerakan berhasil di tangkap oleh telinganya. Salah satu tentakelnya berhasil menangkapnya yang tidak lain adalah Mitsuki yang sedang memegang katana anti-sensei. Mitsuki tersedak saat (y/n) mencekiknya semakin kuat sebelum melemparkannya ke seberang ruangan hingga mengenai dinding beton yang sangat keras.

"GAAAAHHHHH!!!!!" Mitsuki menjerit saat merasakan tubuhnya terkena benturan, dan dia bersumpah mendengar beberapa tulang retak saat itu juga.

"Mitsuki!!!" Hinoto dan Mizuki menjerit saat Akira menggertakan giginya.

(Y/n) segera memulihkan dirinya dan menumbuhkan 2 tentakel lagi sebelum memegang pergelangan kaki Mitsuki. Mitsuki yang merasakan itu pun segera membuka matanya. Sebelum sempat dia memberontak (y/n) melemparkannya lagi ke seberang ruangan.

"AAAKKKHHHH!!!" Mitsuki mengeluarkan darah dari mulutnya, dan dia bisa merasakan tulang rusuknya patah saat tubuhnya yang lemas terjatuh ke tanah meninggalkan noda merah di dinding.

"Mitsuki..." Mizuki bergumam saat melihat saudaranya tergeletak di tanah tidak bergerak.

(Y/n) berjalan ke tubuh Mitsuki yang tidak bergerak sampai sebuah suara membuatnya berhenti bergerak.

Assassin Singer [Assassination Classroom x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang