"Baik, lanjutkan dulu pembangunannya, saya akan segera sampai ke lokasi, kita akan membahas ini nanti," kata Devian yang sedang mengemudi dengan handsfree ditelinganya.
"Baik. Iya. Sedikit lagi saya akan sampai, pastikan tidak ada lagi masalah hingga— astaga!" Devian menghentikan mobilnya ketika dia merasa telah menabrak sesuatu.
"Ah? Tidak apa-apa. Hanya sedikit masalah. Baik. Saya tutup."Siapa yang berhenti tiba-tiba di jalan raya seperti ini?
Dengan sedikit mengumpat Devian melepaskan handsfree ditelinganya dan keluar dari mobil. Pria itu menatap mobil silver yang berada di depannya. Dengan langkah cepat dia mendekat, mobil Devian benar-benar menabrak mobil silver itu.
Astaga! Ini menambah kerjaannya saja.
Langkah seseorang mendekat membuat Devian menoleh. Seorang wanita dewasa dengan wajah cantik yang sempat membuat Devian berdesir, terlebih ketika mata wanita itu tepat menatap kedua mata Devian. Entah mengapa, Devian tertegun untuk beberapa saat ketika melihat mata itu. Mata yang terlihat familiar untuknya.
"Oh! Maafkan aku," seru wanita cantik itu berhasil mengembalikan kewarasan Devian.
"Aku benar-benar minta maaf.""Ah? Ya." Devian berdehem sebentar.
"Maaf, aku menabrak mobilmu."Wanita itu menggeleng.
"Tidak, itu bukan salahmu. Mobilku yang tiba-tiba mogok, berhenti mendadak. Ini bukan salahmu."Devian diam, bingung untuk bereaksi bagaimana. Terlebih ketika sekali lagi dia menatap mata itu. Mata yang entah mengapa terasa akrab untuknya.
Siapa wanita ini?
●●●
Setelah mengantar Zayyan ke sekolah, Hanin segera melaju untuk ke sekolah tempat dia mengajar. SMA Anugerah Bangsa. Lokasinya memang sedikit lebih jauh dari sekolah Zayyan. SMA itu berada di komplek apartemen Hanin dulu.Awalnya semua baik-baik saja, hingga tiba-tiba saja mobilnya terasa lebih berat.
"Hey, ini kenapa?" tanya Hanin pada dirinya sendiri.
Wanita itu berusaha agar mobilnya tetap berjalan, bahan bakarnya juga terisi penuh, terus kenapa mobilnya jadi begini. Perlahan laju mobil Hanin melambat sebelum tiba-tiba mati.
"Ya Tuhan!" seru Hanin sambil mengacak rambutnya sendiri. Mobilnya mati dan dia harus segera ke sekolah untuk mengajar. Apa yang bisa Hanin lakukan sekarang? Tidak mungkin dia menelpon Olive. Wanita itu pasti sibuk dengan pekerjaannya sekarang.
Di tengah kebingungannya, tiba-tiba wanita itu merasa ada yang menabrak belakang mobilnya. Sontak saja dia berseru kaget.
"Astaga! Oh God!"
Wanita itu melotot panik. Lewat kaca spion mobil, dia bisa melihat seorang pria dewasa keluar dari mobil di belakangnya. Hanin panik sendiri ketika dia melihat pria itu menatap mobil silver miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Home✓
RomanceCover by : Amanda Budiman ----- Ini bukan tentang romansa anak sekolahan. Bukan pula soal kisah cinta di bangku perkuliahan. Pun bukan tentang nikah paksa atau perjodohan. Ini tentang ketidaktahuan, pun juga tentang kesalahan yang membuat sebuah per...