Perfect Home || 13

15.7K 1K 11
                                    

"Bu Hanin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bu Hanin."

Panggilan itu membuat Hanin yang sedang memeriksa hasil kerja siswanya mendongak, menatap ke arah orang yang memanggilnya.

Itu Lisa, guru baru yang bersama Citra tempo hari.

"Ada apa, Bu Lisa?" tanya Hanin ramah.

Lisa tersenyum aneh.
"Ada suaminya di depan, Bu," katanya sembari menggoda Hanin.

"Suami?"

"Iya, Bu. Itu lho, suaminya Bu Hanin yang waktu itu datang ke sini," kata Lisa membuat mata Hanin membola. Satu nama muncul dalam otaknya. Sontak saja dia segera bangkit dari tempatnya dan berjalan cepat ke pintu, keluar dari ruang guru.

Sedangkan Lisa tertawa melihat tingkah Hanin.
"Duh, suaminya Bu Hanin romantis banget, datang ke sekolah ngasih surprise."

Di lain tempat, Hanin terkejut melihat Devian sudah bercerita ringan dengan satpam sekolah, bahkan pria itu tertawa mendengar guyonan yang si satpam katakan padanya.

"Devian."

Devian menoleh, menatap Hanin yang sudah berjalan mendekat ke arahnya.

"Ini Bu Hanin sudah datang, saya kembali ke pos ya, Pak," pamit si satpam.

Devian mengangguk sembari melempar senyum kepada satpam itu. Hanin kini sudah berdiri di samping Devian sembari bertanya.

"Ada apa? Kok tiba-tiba nyamperin ke sekolah?" Hanin kemudian berujar, "Mobil aku baik-baik saja, lho."

Hal itu membuat Devian tertawa sembari menggeleng, mengingat pertemuan pertama mereka adalah karena insiden mobil. Maksudnya, ehem pertemuan pertama di situasi mereka sama-sama sadar.

"Kamu belum selesai?" Bukannya menjawab, pria itu bertanya.

"Hm?"

Devian mengangkat satu alisnya
"Bukannya jam sekolah sudah selesai?"

Hanin mengangguk. Benar, bel pulang sekolah sudah berbunyi dua puluh menit yang lalu. Guru-guru sudah bisa kembali ke rumah masing-masing. Namun Hanin memilih tinggal, dia bisa menggunakan waktunya untuk memeriksa hasil kerja siswa-siswinya. Lagi pula Olive mengatakan ingin mengajak Zayyan ke rumah sahabatnya itu. Katanya Ibu Olive rindu kepada putranya dan Hanin tak keberatan.

"Benar," jawab wanita itu.
"Tapi aku nggak balik cepat. Ada tugas anak-anak didikku yang harus kuperiksa. Anakku juga di ajak temanku ke rumahnya, jadi rumah sepi."

Devian tersenyum mendengar itu.
"Kebetulan, boleh aku minta waktumu?"

Hanin memandang pria itu bingung.
"Untuk?" tanya si cantik meminta penjelasan lebih.

"Kakakku akan berulang tahun sebentar lagi, waktu kosongku hari ini, jadi aku mau mengajakmu untuk membeli hadiah ulang tahun untuknya. Kamu keberatan?" jelas Devian membuat Hanin tersenyum.

Perfect Home✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang