Rujak Raksasa?

6 0 0
                                    


Makan rujak uleg di piring? Sudah biasa. Jika makan rujak di cobek berukuran 100x cobek biasa. Itu baru luar biasa.

Indonesia memiliki berbagai jenis rujak, diantaranya Rujak Uleg ada Rujak Manis.

Rujak uleg, adalah salah satu makanan tradisional yang umumnya berasal dari Jawa Timur, khususnya dari Surabaya. Rujak uleg adalah jenis makanan dengan saus petis dan menggunakan kacang, cabe dan bawang putih. Sementara, sayurannya menggunakan mentimun, tauge, kangkung, lontong, tahu dan tempe.

Sementara, rujak manis, adalah jenis rujak buah dengan saus pedas dan manis dengan menggunakan gula aren dan kacang. Buah yang digunakan umumnya menggunakan mangga setengah mentah, belimbing, kedondong, bengkoang, jambu biji, nanas, semangka, nangka, apel, tahu, pepaya, melon, jambu mete, mentimun, jambu air, lengkap dengan krupuk.

Setiap tahun, saat hari jadi kota Surabaya, pasti diadakan festival rujak uleg sebagai ikon makanan khas Surabaya. Ada sekitar lebih dari 1000 peserta akan berkumpul di daerah Kembang Jepun untuk mengadakan festival yang banyak dimeriahkan ibu-ibu ini.

Rujak Uleg Festival adalah festival tahunan di Surabaya. Para peserta berasal dari penduduk lokal atau datang dari luar Surabaya yang sebagian besar berasal dari penjual Rujak Uleg dari seluruh wilayah di Jawa Timur.

Para peserta harus mengenakan pakaian tertentu yang unik untuk menambah keceriaan antara lain, pakaian tentara, nelayan, tokoh pewayangan seperti Gatot Kaca, badut, dan banyak lagi.

Ingat saat Pemerintah Kota Surabaya menggelar sebuah acara bertajuk "Festival Rujak Uleg 2019".

Acara ini diadakan di kawasan kota tua di Surabaya, yakni di sepanjang Jalan Kembang Jepun. Festival Rujak Uleg 2019 berlangsung meriah sebab mendapat dukungan dan partisipasi dari segenap elemen masyarakat Kota Pahlawan.

Berikut ini fakta-fakta menarik di Festival Rujak Uleg 2019 yang bisa TemanBaik ketahui:

1. Kembali Lagi Setelah Absen

Festival Rujak Uleg ini sebenarnya merupakan agenda tahunan yang sudah masuk ke kalender Pemerintah Kota Surabaya. Dan hampir enggak pernah absen meramaikan momen perayaan Hari Jadi Kota Surabaya. Akan tetapi festival tahun ini cukup berkesan dan dinanti-nanti oleh masyarakat Kota Surabaya. Sebab, acara tahun lalu dibatalkan pelaksanaannya. "Acara ini diadakan dalam rangka ulang tahun Surabaya yang ke-726. Selain itu, sebagai tanda bahwa rujak ini merupakan hak paten Surabaya dan sudah diakui sehingga tidak akan diambil yang lain," ujar Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

2. Pecahkan Rekor MURI Lewat Cobek Raksasa

Pada tahun ini, Festival Rujak Uleg 2019 berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) karena sekitar 25 orang perwakilan peserta dan Pemerintah Kota Surabaya menguleg rujak bersama di cobek raksasa dengan ukuran diameter 250 cm, dengan tinggi 30 cm, dan berat 1,5 ton. Cobek raksasa ini diletakkan di atas panggung megah yang ditata sedemikian rupa di tengah-tengah jalan Kembang Jepun supaya bisa terlihat oleh seluruh peserta.

3. Jumlah Peserta Melebihi Ekspektasi

Uniknya lagi, Festival Rujak Uleg 2019 ini enggak hanya memecahkan satu rekor saja, tapi dua rekor sekaligus. Rekor lainnya yaitu menguleg rujak cingur dengan peserta terbanyak. "Jika sebelumnya panitia menyatakan ada sekitar 1600 peserta yang terdaftar, tapi setelah kami verifikasi langsung hari ini ternyata diikuti oleh 1801 peserta. Dan rekor ini sebenarnya sudah pernah dicatat MURI pada 2009 dengan jumlah 1320 peserta. Sehingga, kembali surabaya menumbangkan rekornya sendiri," tutur perwakilan Museum Rekor Dunia Indonesia di Festival Rujak Uleg 2019.

Peserta yang berpartisipasi dalam acara ini juga berasal dari latar belakang yang beragam. Mulai dari perwakilan kelurahan dan kecamatan di Surabaya, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), komunitas, perusahaan swasta, BUMN, hingga BUMD.

4. Sistem Penilaian yang Berbeda

Festival Rujak Uleg 2019 yang diikuti oleh 268 kelompok ini memiliki dua kategori penilaian. Pertama, melalui kreativitas kostum dan stand, serta melalui cita rasa dan penyajian rujak uleg. Sistem penilaian yang berbeda kali ini tentu memerlukan persiapan yang ekstra dari para peserta. "Tahun ini kita sudah sebelas kali ikut Festival Rujak Uleg, dan karena tahun ini berbeda, jadi selain menyiapkan klatakan untuk rujaknya, kami fokus pada kostumnya karena dinilai juga. Dan persiapannya sekitar dua hari." ujar Dana Savana, peserta asal Kelurahan Lidah Wetan.

Persiapan juga dilakukan dari pihak hotel di Surabaya yang turut menjadi peserta. "Kami mempersiapkan ini dari satu bulan yang lalu. Selain fokus belajar bikin rujak dari chef, hospitality tetap harus tetap yang utama. Ditambah lagi mental dan kekompakan seperti yel-yel dan kostum," ujar Rahmi D Prist, General Manager Hotel La Lisa Surabaya.

5. Terbagi Menjadi Empat Titik Lokasi

Satu hal lagi yang membuat Festival Rujak Uleg 2019 berbeda, yakni dari jalur titik lokasi stand peserta. Jika sebelumnya Jalan Kembang Jepun hanya diambil dua sisi saja sebagai lokasi stand peserta, tahun ini lokasi terbagi menjadi empat titik dan di tengah-tengahnya terdapat panggung utama yang megah dengan cobek raksasa sebagai pusat berlangsungnya acara.

"Panggung utama ada di tengah-tengah Jalan Kembang Jepun. Tepatnya di perempatan antara jalan Songoyudan dan jalan Slompretan. Hal ini dilakukan supaya peserta lebih leluasa, karena yang ikut lebih banyak," ujar Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

Panggung utama ini juga sebagai lokasi penyerahan piagam penghargaan MURI kepada Pemerintah Kota Surabaya dan penyerahan hadiah kepada para peserta terbaik. Nah, meriah banget kan acaranya? Sampai jumpa di Festival Rujak Uleg selanjutnya ya!

*****
Sumber :

https://beritabaik.id/read?editorialSlug=indonesia-baik&slug=1552815390113-5-fakta-menarik-tentang-festival-rujak-uleg-2019-di-surabaya-kr0319

https://www.eastjava.com/tourism/surabaya/ina/rujak-uleg.html

F.Y.I. (Fakta yang Informatif)Where stories live. Discover now