Sun and One day

1.5K 216 29
                                    

Jangan bertanya pada Haruto jika kalian mempunyai pertanyaan, "Haru, kau tau dimana tempat terbaik menghabiskan waktu?"

Simpan saja pertanyaan itu, jangan pernah menanyakan hal yang sama pada Haruto, karena telinga kalian akan mendengar jawaban yang sama setiap harinya.

Haruto dengan Sun-Smile nya akan dengan ikhlas hati menjawab, "Tempat terbaik untuk menghabiskan waktuku adalah tidur di pangkuan kekasihku, Kim Junkyu."

Yang namanya di sebut pun hampir terjungkal setelah mendengarnya.


Title : Sun and One Day

Cast : Kim Junkyu, Haruto Watanabe

Genre : Fluffy, Romance, Comedy

Leght : Oneshoot










Bukan hal baru jika kalian akan melihat Haruto dan Junkyu berada di sebuah bangku taman belakang sekolah selepas bel istirahat di bunyikan.

Bukan hal baru lagi jika kalian akan melihat Haruto dengan modus-nya merebahkan kepalanya di pangkuan Kim Junkyu.

Siang itu terik, belum 5 menit setelah jam istirahat di bunyikan. Mereka menghabiskan waktu di bawah pohon beringin yang rindang dan angin musim panas menerpa kulit mereka masing-masing.

Junkyu memainkan surai Hitam
Haruto, saat mata Haruto sudah hampir-hampir terpejam.

Ia bertanya lirih, "Haruto, kau paling suka saat aku memanggilmu apa?"

Haruto membuka matanya pelan, "Hm? Memang kau punya berapa panggilan untuk ku?"

Junkyu menarik tangan dari rambut Haruto dan membawa telunjuk jarinya ke dagu, "Banyak sih."

Haruto meraih tangan Junkyu yang semula berada di dagunya untuk membawanya kembali pada rambutnya dan menyamankan posisinya, "Seberapa banyak?"

Mata Junkyu mengerling mencoba mengingat dan menghitungnya dengan jari, "Haruto, Watanabe, Hokage, Soon, Tobe, Haru."

Haruto melotot, "Kau bilang Tobe? Tau darimana nama ledekan masa kecilku?"

Junkyu menatap Haruto polos tepat di kedua matanya, "Woojin-ie."

Haruto memutar bola matanya, "Buluk sialan, benar-benar."

Junkyu menunduk mendekatkan wajahnya pada Haruto, "Kenapa? Eh tapi itu terdengar lucu bagiku."

Haruto mengangkat sedikit kepalanya mencuri kecupan di bibir Junkyu yang berubah menjadi merah alami saat musim panas tiba.

Junkyu mendelik, ia segera menjauhkan wajahnya dan mendapati kekasihnya terkekeh.

Setengah merajuk Junkyu menatapnya, "Jadi suka panggilan yang mana?"

Haruto menepuk pipi Junkyu, "Kalau kau suka yang mana?"

"Sebenarnya aku lebih suka memanggilmu Soon dan Haru."

"Berikan aku alasan."

"Soon akan terdengar seperti SUN-matahari, dan Haru sendiri kau tau artinya Satu Hari."

Haruto masih belum menangkap apa maksud Junkyu, ia mengerutkan alis dan bertanya, "Kenapa?"

Junkyu memukul keras dada Haruto, sang empunya meringis kesakitan.

"Masa tidak tau sih?"

"Tidak, kau kan tidak menjelaskan padaku."

Junkyu mendengus, "Artinya kau itu seperti matahari bagiku, sinar hatiku, dan tidak satu hari pun aku ingin jauh darimu."

Sadar dengan apa yang barusan ia katakan, Junkyu membuang muka ke arah lain. Kemana saja asalkan tidak bertemu pandang dengan kekasih yang berada di bawahnya saat ini.

Wajah Junkyu menjadi merah sempurna, saat sebelumnya telah menjadi samar-samar merah karena udara musim panas.

Haruto senang bukan main, ia meraih tangan kiri Junkyu dan melihat jam tangan biru bertengger manis disana.

Setengah terkikik ia mengatakan, "Jam berapa sekarang? Aku harus mencatatnya bahwa pada detik ini pacarku menggombal kepadaku."

Junkyu menarik paksa tangan yang di genggam Haruto.

"Mati saja kau, Watanabe."

Junkyu berkata bengis, alibi padahal jantungnya sedang tidak terkontrol sekarang.

"Tapi... kau tau tidak? Apapun panggilannya, asalkan itu berasal dari suaramu aku akan tetap menyukainya."

Haruto tersenyum meraih tangan Junkyu, lalu mencium setiap Inch punggung tangannya.

Junkyu tidak bisa lebih bahagia dari pada ini. Hatinya menghangat seiring angin musim panas membawa mata Haruto mulai terlelap di pangkuannya.





End.

Kena penyakit cacing telinga. Terngiang ngiang terus lagu orange bjir

ʙʀᴇᴇᴢʏ [ʜᴀʀᴜᴋʏᴜ]Where stories live. Discover now