Chapter : 6

922 110 40
                                    

Happy Reading!!!



Obelia High School

"Athanasia!!"

Si empu pemilik nama langsung menoleh ke arah sumber suara yang memanggil diri nya.

Tampak seorang pemuda bersurai putih, serta memiliki iris berwarna emas yang bisa memikat siapa pun yang melihat nya--sedang berlari mendekat ke arah nya.

Athanasia tidak bisa menahan decak kagum kepada sosok pemuda itu.

Sejak pertama kali melihat dia, Athanasia sudah sangat mengagumi sosok pemuda itu.

Sikap nya yang ramah, karisma nya yang lembut, dan juga wajah nya yang sangat tampan itu membuat Athanasia benar-benar terpesona.

Ya..pemuda itu adalah Ijekiel Alphaeus.

Jika ditanya, apakah Athanasia menyukai Ijekiel?

Jawaban nya, Iya.

Tapi bukan 'suka' yang menjerumus ke hubungan lelaki dan perempuan.

Bisa di bilang..

Suka sebagai kakak(?)

Ngg...lebih tepat nya rasa 'suka' Athanasia kepada Ijekiel hanya sebatas hubungan kakak-adik.

Bagi Athanasia, Ijekiel benar-benar seperti seorang brother-able.

Uuh..Andai Lucas juga begitu...mungkin Athanasia tidak akan ragu untuk menyatakan perasaan nya.

"Ada apa, Kak?" Tanya Athanasia basa-basi.

Sebenarnya ia ingin cepat-cepat sampai ke kelas nya. Dia tidak bisa tidur semalaman karena kepikiran dengan kejadian kemaren.

"Um..itu..aku ingin menanyakan sesuatu. Tapi rasa nya tidak enak jika berbicara di tempat ramai begini. Bagaimana kalau nanti kita berbicara di taman belakang sekolah?"

Athanasia mengerjap-ngerjap kan mata nya bingung.

Tumben sekali Ijekiel mengajak nya secara langsung begini.

Biasa nya akan banyak basa-basi membosankan dulu, atau lebih sering memberi kode sih.

Tapi apa yang diharapkan dari sosok Athanasia yang tidak 'peka'?

Dia mana mau memikirkan hal-hal yang menurut nya tidak perlu di pikir kan. Astaga..

"Ya? Memang nya kenapa kalau bicara disini? Bukankah lebih cepat disini saja?" Tanya Athanasia lagi.

Gawat! Dia benar-benar penasaran, sampai rasa nya tidak bisa menunggu lagi!

"Itu....sangat penting." Jawab Ijekiel dengan nada bicara yang sedih.

Hal tersebut membuat Athanasia jadi lebih bingung lagi. Ada apa dengan kakak kelas nya ini?

"Cih! Dasar anjing putih sialan!"

Athanasia dan Ijekiel menoleh ke arah sumber suara barusan.

Siapa lagi yang berani mengucapkan kalimat kasar seperti itu selain Lucas?

Sebenarnya Lucas sudah menguping pembicaraan mereka dari balik tembok kelas. Dia sendiri tidak tau sedang berada di kelas berapa dan siapa. Toh..ia tidak peduli.

Tapi dia sengaja untuk tidak menghampiri Athanasia supaya bisa mendengar apa yang dikatakan Ijekiel kepada Athanasia.

Dan..lihat lah..seperti nya kesabaran Lucas sudah habis.

Dia muak mendengar basa-basi Ijekiel. Sehingga akhirnya Lucas memutuskan untuk segera menghampiri Athanasia.

Athanasia sedikit tersentak kaget ketika Lucas tiba-tiba muncul seperti hantu begitu.

Only Us (Who Made Me A Princess)✓Where stories live. Discover now