Chapter : 10

800 99 20
                                    

Happy Reading!!

(Chapter ini bahasa nya gaje dan amburadul..karna aku ngetik nya maksa..jadi maklumin ya.)



"Lucas! Lucas! Kita kesana yuk!"

"Lucas~ada yang jual salak tuh!"

"Lucaaassss, makan sate yuk!"

"Lucas...main itu kuy~"

Lucas menutup kuping nya yang terasa panas akibat panggilan-panggilan Athanasia yang berhasil menusuk gendang telinga nya.

Singkat cerita, akhirnya Lucas membawa Athanasia pergi jalan-jalan ke taman hiburan Obelia.

Yah..sebenarnya Athanasia yang mengajak--memaksa nya untuk pergi ke tempat terlarang--setidaknya bagi Lucas begitu.

"Kau ini tidak bisa diam ya? Kau kira kita sekarang sedang berkunjung ke ragunan apa?"

Ejek Lucas antara kesal dan senang. Pasalnya Athanasia sedari tadi selalu menggandeng tangan nya, dan tentu saja itu membuat Lucas berbunga-bunga.

"Ragunan? Itu bukan nya habitat asli Lucas ya?"

Lucas membelalakkan mata nya tidak percaya. Bisa-bisa nya Athanasia meragukan ketampanan maksimal milik nya.

"Ap-"

"Eh Lucas! Itu bukan nya si Genith ya?" Ujar Athanasia sambil menunjuk seseorang yang kini tengah duduk sendirian di bangku taman hiburan tersebut.

Lucas menoleh ke arah tunjukkan Athanasia dengan perasaan malas. Dia paling malas dengan hal-hal yang menyangkut Jennette.

Entah sejak kapan Lucas mulai membenci gadis bersurai coklat itu. Yang jelas dia tidak suka dengan Jennette dan tidak akan pernah mau berurusan dengan nya.

"Trus? Kau mau menghampiri si jelek itu? Kalau iya, aku tidak ikut."

"Eh? Engga kok! Siapa juga yang mau menghampiri anak itu. Dia benar-benar menyebalkan!"

Lucas memutar mata nya malas. "Kata orang yang selalu membela si jelek itu."

Athanasia menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Perkataan Lucas memang ada benar nya sih.

Takut mood Lucas jadi buruk karna nya, Athanasia segera menarik Lucas pergi menjauh dari lokasi mereka sekarang.

Jika tidak begitu, bisa-bisa Lucas tidak mau lagi jalan-jalan dengan nya.

Ugg.. Athanasia tidak bisa membayangkan hal itu. Betapa bosan nya dia di rumah jika Lucas benar-benar tidak mau mengajak nya jalan-jalan keluar lagi.

Sungguh mimpi buruk Athanasia yang sesungguh nya.

Baru saja mereka beranjak lima langkah dari tempat nya, seseorang yang tidak Athanasia harapkan datang menghampiri mereka.

"Lucas!"

Athanasia memejamkan mata nya erat. Semoga ia tidak tergoda untuk mencakar wajah gadis yang kini berada di hadapan nya dan Lucas.

'kesialan macam apa lagi ini?'

Lucas tidak merespon sapaan Jennette dan memilih untuk menjauh dari sana. Tidak lupa dengan Athanasia yang mengekori Lucas dari belakang.

Jennette yang melihat itu merasa kesal sendiri karena merasa di abaikan oleh orang yang di sukai nya. "Lucas! Kalo aku panggil jawab dong!"

Athanasia menoleh tajam kepada Jennette, seolah mengatakan 'mendekat sedikit lagi, ku bunuh kau!'

Dan tentu saja itu tidak berpengaruh kepada spesies sejenis Jennette yang memang berkepala batu.

Justru dia balik menatap tajam Athanasia dan dibalas dengan baik oleh empu nya.

"Hey! Lucas! Berhenti jalan! Ada yang ingin ku katakan padamu!"

Jennette menahan pergelangan tangan Lucas. Geram dengan perbuatan Jennette, Athanasia dengan segera menarik paksa tangan Jennette. Ia tidak suka melihat gadis lain menyentuh Lucas barang sedikit pun.

"Jangan sentuh!" Ucap Athanasia kesal sekaligus marah dengan tindakan lancang sepupu nya.

Lucas yang menyaksikan itu hanya tersenyum simpul. Ternyata Athanasia cukup menakutkan ketika marah. Tapi tetap saja Lucas merasa wajah Athanasia itu imut walau sedang marah sekalipun.

Sedangkan Jennette mengernyit tidak suka dengan tindakan Athanasia. Bagi nya, kebahagian Athanasia adalah sebuah kesialan pada diri nya.

Dalam hati Jennette berharap semoga Athanasia pergi dari dunia ini.

"Kenapa kau menghalangi ku sialan!!? Menyingkir! Lucas risih dengan mu!"

Athanasia menatap dingin Jennette yang kini berusaha menjauhkan nya dari Lucas. "Hah! Bukankah kau akan bunuh diri? Sana! Kenapa kau masih hidup? Dasar sampah masyarakat!!"

Lucas memalingkan wajah nya berusaha untuk tidak tertawa. Perkataan Athanasia sungguh membangkitkan humor nya.

"Apa katamu?!!!! KURANG AJAR!!! SINI KAU!!"

Jennette menarik--menjambak rambut Athanasia sampai-sampai beberapa helai rambut Athanasia tampak rontok saking keras nya.

Athanasia memilih untuk tidak menjambak balik rambut Jennette. Dia ingin berperan sebagai korban disini. Supaya Claude dan Anastasius membelanya, dan Jennette yang di salahkan. Cerdik sekali bukan...

Lucas yang sedari tadi hanya diam menyaksikan, memutuskan untuk turun tangan mengenai tindakan Jennette yang sudah lewat batas.

Lucas berusaha memisahkan Athanasia dan Jennette. Sebenarnya ia melakukan ini karena tidak tega melihat Athanasia kesakitan.

Andai saja, Athanasia yang menjambak rambut Jennette, mungkin Lucas tidak akan mencoba melerai mereka. Bagaimana pun, Lucas senang melihat Jennette menderita. Ha.ha.ha.

"Cukup! Athanasia, ayo pergi dari sini."

Lucas menarik pergelangan tangan Athanasia dan menjauh dari sana.

Perhatian orang-orang yang tadi nya berkumpul kini tertuju pada Jennette seorang. Beberapa berbisik-bisik mengenai Jennette yang sangat jahat hingga menyumpahi Jennette supaya cepat mati.

Jennette yang mendengar itu tentu saja malu. Ia berjanji akan membalas perbuatan Athanasia bagaimanapun cara nya. Dan Lucas harus menjadi milik nya.



Iya..maap pendek :)

(Jangan lupa vote dan komen nya loh! Karna mereka itu mood aku)

Mon, 28 December 2020

Only Us (Who Made Me A Princess)✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ