Sepulang membenarkan mobil Meza, Farren langsung ke bengkel Abay untuk mengembalikan barang-barang yang dia bawa dan langsung pulang.
Hujan lebat sama sekali tidak jadi penghalang. Cowok itu meminjam jas hujan Abay karena dia benar-benar harus pulang hari ini.
Sesampainya di rumah Farren langsung mandi. Cowok itu menggosok rambutnya agar kering lalu duduk di kasur lipatnya sambil bersila.
Dia memainkan ponselnya, cowok itu melihat Abay yang membuat status WhatsApp dan langsung cowok itu komentari.
Farren : Bay
Abay : Paan
Farren : Cwe yg tmn lu itu namanya sapa
Farren : Yg td gue bantuin
Abay : Meza
Abay : Mau apaan lo?
Abay : Jgn macem" sama temen gw
Farren : Kagak anj
Abay mengetik ....
Farren langsung mematikan ponselnya. Dia berdiri dan menggantungkan handuk dan menyisir rambutnya. Cowok itu memakai parfum dan keluar kamar untuk makan.
"Ghazi suruh balik, Ren, udah malem," ujar Bundanya yang baru datang dari arah dapur.
"Emang dia belum pulang?" tanya Farren dengan tangan yang menarik kursi dan duduk. Tangannya hendak meraih tempe goreng. "Aw!"
Bunda memukul tangan Farren, dia melotot kecil. "Suruh balik, Ayah kamu seben ...."
Tiba-tiba suara pintu dibuka. Sosok Ghazi datang dengan tubuh basah kuyup hingga kaos bola yang dikenakannya menjadi basah dan menjiplak tubuhnya.
"Tuh, anaknya dateng," Farren mengangkat dagunya. "Zi ...."
Brak!
Ghazi langsung masuk kamarnya dan menutup pintu dengan kasar. Farren menelan ludahnya dan menaikan satu alisnya bingung. Dia memang selalu aneh ketika telah selesai bermain bola.
"Kenapa?" tanya Bunda.
"Stres kali," sahut Farren acuh. Dia mencomot tempe goreng dan memakannya dengan pikiran yang sedikit gelisah.
****
SMK Purna Putra hari ini terlihat ramai. Tidak biasanya ramai seperti ini karena beberapa dari mereka sering membolos. Farren berdecak saat dia kesulitan parkir motor karena penuh.
"Anjing anjing anjing."
Farren menoleh pada sosok yang baru saja datang. Itu adalah Bisma, teman sekelasnya juga. Cowok itu baru datang dengan pakaiannya yang acak-acakan seperti tidak mandi.
Dibelakangnya ada Giant dan juga Jiro. Mereka berboncengan dengan Jiro yang membawa motornya.
"Woi tai susah parkir!" Jiro menepuk paha Giant, menyuruh cowok itu turun. "Parkir Bu Inul aman, nggak?"
CITEȘTI
Rationem
Ficțiune adolescențiPADTEAM SERIES #1 Dua tahun silam membuat seorang Meza Febriani berubah. Cewek yang semula lugu dan pendiam kini menjadi sosok cewek yang disegani banyak orang. Cewek yang berkacamata itu kini merubah diri menjadi sosok manusia bermata gelap yang ti...