BAB 2 - Surat Untuk Tania

1.5K 253 44
                                    

Jakarta, tujuh tahun yang lalu

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Jakarta, tujuh tahun yang lalu.

Saking sibuknya dengan acara ulang tahun di Bandung, Tania jadi lupa membuka kado pemberian dari kedua orang tuanya. Bukan hanya dari mereka, semua kado memang belum Tania buka hingga sekarang.

"Tania mau berangkat sama siapa sekarang?" tanya Metta.

Tania dan keluarganya tengah sarapan bersama di meja makan.

Mendengar itu, Tania mengerutkan dahinya. "Tumben Mama tanya gitu? Biasanya berangkat sama Papa, kan?"

"Mama cuma mau memastikan aja, Sayang. Takutnya kamu mau berangkat sama Mama." Metta tersenyum setelahnya.

"Mama di rumah aja. Jangan nyetir, nanti Papa Bos marah," timpal Avatar yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya juga.

"Betul, Mama di rumah aja. Biar Papa yang anter anak-anak sekolah." Fauzan ikut menyahut.

"Padahal Tania mau bawa mobil sendiri, kan, udah tujuh belas tahun." Tania kembali menyuarakan keinginannya.

Selain melarang untuk dekat dengan cowok, keluarganya juga melarang Tania untuk membawa kendaraan sendiri ke sekolah. Terkecuali kalau Aslan dan Lissa yang menjemputnya.

Mereka memang se-over protective itu kepada Tania.

"Kamu belum punya SIM," jawab Fauzan.

"Bawa motor aja kalau gitu." Tania memilih pilihan lain.

"Motor juga belum ada SIM."

"Kalau gitu ajak Tania urus SIM, Pa. Biar bisa bawa kendaraan sendiri ke sekolah."

Fauzan mengangguk-anggukkan kepalanya. "Iya, nanti. Jangan sekarang-sekarang."

Selalu seperti itu. Tania menghela napas panjang. "Setidaknya, biarin Tania punya pacar biar ada yang antar jemput ke sekolah. Biar kalau pulang sekolah nggak nebeng sama Aslan terus, biar kalau mau berangkat nggak perlu nunggu Papa siap kalau lagi kesiangan."

Mendengar itu, Fauzan menghentikan aktivitasnya sejenak dan menatap anak gadis kesayangannya. "Jangan ngomongin pacar terus, Tania. Nanti juga ada saatnya."

"

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
FAUZAN 2 : Unfinished StoryOnde histórias criam vida. Descubra agora