TEN

143 14 0
                                    

tokk..tokk..tok...

Aku baru tiba di ruanganku dan hendak memakai sneli yang ku letakkan di kursiku.

"Ya...masuk" Ucapku.

Orang yang mengetuk pintu tadi langsung masuk, ternyata itu perawat Zahra.

"Permisi dok..ada pasien di IGD"

"Sudah di tangani dokter jaga?"

"Dokter jaga belum datang dok, jadi sementara dokter Kun yang menjaga di IGD.."

"Oh gitu..yasudah kalau begitu, 2 menit lagi saya ke IGD"

"Baik dok, saya permisi"

Perawat Zahra keluar dari ruanganku yang tertempel tulisan dr. Widya Sp.OT di pintu ruanganku. Sesuai ucapanku, 2 menit kemudian aku sudah berada di IGD.

Aku sudah memakai masker dan sarung tangan untuk memeriksa pasienku. Aku melihat dokter Kun sedang memeriksa rekam medis yang ada di tangannya.

"Eh dok.." Sapa dokter Kun padaku.

"Gimana dok? Apa ada masalah serius?"

"Ini cedera dok, nggak ada syaraf yang terganganggu.."

"Yasudah kalo gitu saya periksa dulu ya dok.."

"Silahkan dok.."

Aku meninggalkan dokter Kun dan perawat Zahra disana. Tanganku mulai menyingkap tirai dan menutupnya kembali. Saat aku melihat siapa yang berada disana, aku langsung membuka masker yang ku pakai.

"Mama.... Tern..." Ucapku.

Kedua wanita yang ku panggil itu menoleh ke arahku dan melihatku.

"Kak wid...." Panggil Tern.

Aku mendekati Tern dan menanyakan kabar mereka.

Tern bilang siang ini dia ada tanding basket, tetapi lawan mainnya curang dan membuat dirinya cedera seperti ini.

Aku melihat sekitar kaki Tern dan memeriksa tulang kakinya apakah ada pergeseran serius atau tidak.

Setelah menyelesaikan pemeriksaan, aku memberitahukan hasil pemeriksaanku.

"Tern..."

"Iya kak.."

"Di kaki kamu nggak ada luka yang serius ya, cuma lecet aja nanti biar susternya yang bantu bersihkan.. Tapi di pergelangan kaki kamu tulangnya agak geser sedikit, nggak apa-apa kan kalo di gips sementara waktu?"

"Berarti aku nggak bisa main basket lagi dong kak?"

"Buat sekarang belum bisa, kalo di paksakan takutnya makin parah.. Sekarang di tahan dulu ya"

Ucapku sambil mengulas senyum manis di hadapan adik dan ibu mantan pacarku.

"Tuh dengerin apa yang kak Widya bilang, jangan ngelawan dulu dek, biar kaki kamu sembuh dulu.."

Aku mendengar mamanya menasihati si anak bungsunya ini. Setelah itu aku memberanikan diri untuk bertanya tentang keadaan mereka.

"Mama sama Tern apa kabar?" Tanyaku.

"Mama sama Tern baik sayang.. Kamu gimana?"

"Aku baik ma... Papa baik-baik aja kan?"

"Iya papa juga baik-baik aja, sekarang papa di Thailand masih urus bisnisnya disana.."

"Oh gitu....emm..Ten gimana ma?"

"Ten......Ten............"

Belum sempat sang mama menjawab pertanyaanku perihal laki-laki itu, tiba-tiba orang yang ada di dalam pembicaraan kami datang.

SHORT STORY NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang